Hari terakhir MPLS

18 14 19
                                    

   "Pagi Ay" Sapa Ica sambil menepuk pundak dan melontarkan senyum manisnya kepada Ayna.

   "Kaget gw!" Ayna menjawab dengan nada yang sedikit tinggi.

   "Hahaha, soryy-soryy" ica tertawa sambil menepuk-nepuk pundak Ayna.

Ayna kemudian melihat ke arah jam tangannya. "Yuk buruan, ntar kita telat lagi"

   "Hayuk, meluncur!" Ica mengangguk, kemudian diikuti suara tawa mereka berdua.

•••

   "Wah, gakerasa ya udah 3 hari aja kita MPLS" Ayna merasa sedikit sedih.

   "Iih, iyaya kek nya baru hari ini gitu mulainya ternyata dah mo selesai aja" Balas Ica dengan helaan nafas.

   "Jujur gue agak sedih si, soalnya udah nyaman sama temen-temen diruangan MPLS. Pas bagi kelas beda lagi kan orang-orangnya?"

Ica mengernyitkan dahi nya mencoba mengingat sesuatu "Iya, waktu itu aku pernah denger katanya si gitu"

   "Yaah, semoga aja nanti gue dapet kelas yang anak nya enak-enak"

   "Aamiin, semoga gue juga" ucap Ica.

•••

   "Baiklah anak-anak dikarenakan hari ini adalah hari terakhir kalian MPLS, sekarang kita akan membagikan siwa-siswi perkelas nya" Ucap Kepala Sekolah yang sedang memberikan amanat pada apel sore.

Setelah pengumuman itu, akhirnya Ica dan Ayna satu kelas. Mereka berdua sangat senang.

Maaf ya ga di umumin perkelas, panjang banget ntar jadinya.

Bingung juga mo ngasih nama siapa aja segitu banyaknya:')

•••

   "Ma, aku pulang" Ayna sambil melepaskan sepatunya dan meletakkan nya di rak sepatu.

Mama Ayna yang sedang memasak segera mencuci tangan dan menghampiri Ayna "Anak Mama udah pulang, gimana sayang sekolah nya hari ini?"

   "Seru-seru aja kok Ma, ooo iya orang-orang yang diruangan MPLS beda tau Ma sama orang-orang yang real di kelas nanti" Ayna yang melepaskan tas nya kemudian duduk di kursi dekat dapur.

   "Iya biasanya juga emang begitu, jadi gimana dapet temen yang enak ga dikelas?" Mama Ayna dengan perhatian menanggapi percakapan Ayna.

   "Gatau juga si, soalnya ada yang emang dari satu ruangan tapi banyak yang dari ruangan lain"

   "Yaudah berdoa aja semoga mereka anaknya mudah bersosialisasi ya" Mama Ayna tersenyum kemudian membelai rambut Ayna.

   "Eeh iya aku sekelas sama Ica tau ma" Ucap Ayna girang.

   "Ica yang kamu ceritain waktu itu?" Tanya Mama Ayna penasaran

   "Iya, untung lah ada dia soalnya anak nya baik banget"

Mama Ayna pun ikut senang mendengar perkataan anaknya tadi "Syukurlah, akur-akur jangan mudah berantem" Nasehat dari Mama Ayna yang keluar begitu saja.

   "Okedeh, nanti kapan-kapan aku ajak Ica kerumah gapapa kan Ma?" Ayna mengedip-ngedipkan matanya agar terlihat imut.

Mama Ayna tertawa melihat tingkah anaknya itu "Boleh, sering-sering juga boleh"

   "Yeaayyyy!!" Ayna mengangkat kedua tangannya pertanda bahwa ia senang.

Kemudian Ayna masuk ke kamarnya dan Mama Ayna kembali mengurus permasalahan di dapur.
.
.
.
.
.

See you di part selanjutnya💛

You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang