Hari ini adalah hari Minggu
Seperti biasa Gio olahraga sendirian, sambil mendengarkan musik yang ia sukai.
Saat dia berjalan di taman yang sering ia datang dia memikirkan xanitaTiba tiba ada memanggil .
"Gio lo ga denger gue ya?" Kata seseorang yang memanggil Gio.
Gio melihat kanan dan kiri, tetapi tak ada yang ia lihat siapa yang berteriak memanggil namanya."Gio apa lo gak denger gue?
Gue di belakang lo dari tadi "
Kata xanita.Gio terkejut melihat ada xanita di belakang nya.
"Apa dia liat gue saat senyum senyum bayangin wajah wanita yang sudah membuat tersenyum di pagi hari ini?" Gumam Gio dalam hati."Gio lo gapaapa?" Kata xanita yang cemas melihat tingkah Gio yang berbeda.
"Gak gapaapa" kata Gio yang menunjukkan sikap dinginnya.
"Kenapa dia disini? Apa emang ini takdir untuk gue? " Gumam Gio dalam hati nya.
"Gio abis ini mau kemana? Mau jalan jalan ga? Xan lagi Pengen jalan jalan nih, tapi ga ada yang bisa xan ajak jalan" kata xanita kepada Gio.
"Kenapa sih di saat seperti ini jantung ga bisa bersahabat, ckck "kata Gio dalam hati dengan menunjukkan raut wajah kebingungan.
"Gio lo kenapa kok diam aja? Lo ga mau ya? Ya udah lah kalau ga mau gue bisa pergi sendiri."
Kata xanita dengan rasa kecewa."Yaudah ayo" kata Gio dengan senyum tipis nya.
Xanita tersenyum dengan sangat senang dan ia pun memegang tangan Gio .
"Senyuman lo candu banget sampe gue senang gini" gumam Gio dalam hati.
"abis ini pengen Kemana?" Kata xanita.
"Ketempat beli minuman" kata Gio.
" mau minuman apa?" Kata xanita kepada Gio.
"Teh dingin" kata Gio.
"ga baik klo sehabis olahraga minum yang dingin dingin, nanti badan lo ga enak" Kata xanita.
"Ckck gausah peduliin gue, ga berhak Lo ngatur gue" kata Gio dengan wajah datar nya.
Xanita kaget dengan perkataan Gio yang sangat menyakiti hati nya xanita mempunyai niatan baik , tapi ternyata Gio tidak menerimanya.
"Yaudah klo gitu terserah lo, gue ga akan peduli lagi"
Kata xanita dengan raut wajah yang tampak kesal dan sedih."Apa gue terlalu jahat bicara seperti itu ? Sudah lah biarin aja dia itu biar ga selalu jedag jedug ni jantung" gumam Gio dalam hati nya.
"Gio kyknya sebaiknya pulang aja, gue ngerasa ga enak badan." Kata xanita dengan raut wajah yang murung.
"Mau di anterin ga?" Kata keyki dengan nada basa basi nya.
"Gausah" kata xanita dengan nada berbicara kesal.
"Hhmm, oke hati hati" kata keyki.
"Terimakasih untuk hari ini" kata xanita.
"Oke take care" kata Gio lagi lagi dengan senyum tipis di bibirnya.
Xanita POV
"Kenapa sih selalu aja tuh orang memiliki wajah datar kapan sih senyum lebar dan memperlihatkan giginya gitu kan penasaran.
Apa giginya bolong yaa makanya ga pernah keliatan gigi,
Mungkin dia pernah senyum tipis.
Dan kenapa Gio lebih dingin dari biasanya.
Apa ada yang salah dari gue ?"
Gumam xanita dalam hati."Gue pulang" kata xanita dengan raut wajah yang begitu nampak tak ceria.
"Kaka kenapa? Kyk orang patah hati aja" kata andi adik nya xanita.
"masih kecil ga mengerti apa-apa"
Kata xanita yang begitu kesal."Yaudah kalo gitu wajah Kaka jelek" kata Andi sambil meledek dengan wajah melet.
"Terserah" kata xanita yang benar benar memiliki mood yang tak baik.
Okee gais..maaf bgt yaa cerita nya sedikit.. author cuma bisa sampai segini hari ini..nanti malam seperti nya akan di lanjutkan lagi...
Okee gaiss
~SELAMAT MEMBACA~
TERIMAKASIH 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Xanita
Roman pour AdolescentsSi Petualang Hati Giovani Nendra "gue terpesona sama lo" Xanita Elina "gausah deket gue nanti sakit" Dua sejoli yang sedang berdebat Apa kelanjutan cerita dari mereka?