6. terlalu jauh mengenal

376 94 6
                                    

"tante, maaf," lirih Tzuyu saat ia berada di kamar Taeha.

Taeha sakit demam, mungkin karena kelelahan semalam. Jadi, Shinhye akan mengambil cuti kerja hari ini untuk menjaga anak perempuannya.

Shinhye tersenyum tipis lalu menghampiri Tzuyu setelah mengompres dahi Taeha dengan menggunakan lap basah.

"Tidak apa-apa, ini bukan sepenuhnya salahmu. Ini salah tante juga karna terlalu sibuk bekerja, tante malah mau bilang terimakasih karna kamu mau menjaga Taeha padahal kamu sedang bekerja. Pasti kewalahan ya?" Ucap Shinhye sambil mengelus kepala Tzuyu lembut.

"Tidak apa-apa tante, sekali lagi Tzuyu minta maaf ya tante," Shinhye mengangguk.

"Sudah sana, kamu berangkat kuliah. Tante pesanin taksi ya?" Tzuyu menolak.

"Tidak perlu tante, Tzuyu bisa mencari taksi sendiri. Kalau gitu, Tzuyu berangkat dulu ya."

Saat gadis itu keluar rumah, dia menangkap sosok Kim Taehyung yang menunggunya di depan pagar rumah sambil menyender pada motor R-15 kesayangannya.

Tzuyu menghela nafas, "Sedang apa disini?"

Taehyung mempoutkan bibirnya, "Tzu, aku sudah datang kesini pagi-pagi untuk menjemputmu, tapi kenapa kau masih ketus padaku?"

"Aku tidak memintamu untuk menjemputku sepagi ini," balas Tzuyu lalu hendak pergi dari sana mencari taksi.

"Hey, baiklah baiklah aku salah lagi." Ucap Taehyung sambil menahan tangan Tzuyu.

"Maaf, aku reflek." Lanjutnya sambil melepaskan genggamannya pada Tzuyu.

Tzuyu menghela nafasnya, "Pergilah, aku bisa berangkat ke kampus sendiri."

Taehyung menggeleng, "Berangkat bersamaku saja, kan lumayan bisa menghemat uangmu,"

Akh, kalau sudah menyangkut soal menghemat uang Tzuyu akan kalah. Buktinya, kini gadis itu langsung naik ke atas motor Taehyung membuat di pemilik tersenyum gemas sebelum menggunakan helmnya.

Selama di perjalanan, mereka banyak mengobrol, eh bukan mereka tapi hanya Taehyung. Iya, Taehyung menanyakan banyak hal random pada Tzuyu. Sedangkan gadis chou itu hanya membalas seadanya. Ya setidaknya perjalanan mereka tidak sepi seperti kemarin malam.

"Kita isi bensin dulu ya?" Tzuyu hanya membalasnya dengan deheman.

Setelah motor Taehyung berhenti di tempat pengisian bensin, tiba-tiba Tzuyu turun dari atas motor pria itu.

"Kenapa turun?" Tanya Taehyung.

"Mau isi bensin kan?" Balas Tzuyu, membuat Taehyung terkekeh gemas.

"Kan tangki bensin nya ada di depan," ucap Taehyung membuat Tzuyu malu seketika.

Demi apapun, rasanya dia ingin terjun ke sungai amazon. Dia yakin kalau wajahnya berubah merah sekarang.

"O-Oh.." ucap Tzuyu pelan sambil menunduk.

Kalau saja sekarang mereka tidak di tempat umum, mungkin Taehyung akan mencubit pipi gadis itu karna terlalu gemas.

"Ayo naik," ucap Taehyung membuat Tzuyu mengangguk dan kembali naik ke atas motor.

•••

Mereka sekarang sudah ada di koridor kampus, dari tadi Tzuyu mencoba menghindar dari Taehyung karna terlalu malu.

"Hey, jangan menghindariku." Ucap Taehyung sambil menahan lengan Tzuyu.

"Aku tidak menghindarimu," elak gadis itu sambil menunduk.

"Oh ya? Kalau begitu, tatap mataku." Ucap Taehyung membuat Tzuyu perlahan menaikan wajahnya, memberanikan matanya menatap Taehyung.

Tunggu, kenapa aku baru sadar kalau dia secantik ini?-Taehyung.

"Hey, lihat. Kurasa Taehyung akan menjadi korban nya yang selanjutnya," bisik salah satu mahasiswi disana saat mereka melihat Taehyung dan Tzuyu bersama.

"Benar, jiwa jalang nya sangat terlihat jelas." Bisik yang lain.

Hati Tzuyu memanas, dia menepis kasar tangan Taehyung lalu pergi dari sana.

"Tzuyu-ah!" Panggil Taehyung dari tempatnya, namun Tzuyu sama sekali tidak menengok padanya.

Taehyung menarik nafasnya dalam sebelum menatap tajam para mahasiswi-mahasiswi itu yang dengan kurang ajar membicarakannya dengan Tzuyu. 

"Ku peringatkan ya pada kalian, kalau kalian berani membicarakannya seperti itu lagi, kalian berurusan denganku. Mengerti?!" Bentak Taehyung membuat keduanya mengangguk patuh dan meminta maaf.

Langkah pria itu kini berlari menyusul Tzuyu yang ternyata pergi ke perpustakaan.

Tanpa butuh waktu lama, dia sudah menemukan Tzuyu yang sedang duduk menangis di salah satu lorong rak perpustakaan.

"Tzu," panggil Taehyung lembut membuat gadis chou itu segera menyeka air matanya.

"Jangan menangis," Tzuyu hanya mengangguk pelan.

"Tzuyu-ah, kenapa kau diam saja saat semua orang menyebutmu jalang?"

"Kalau aku bilang semua itu fitnah, kau akan percaya?" Taehyung terdiam.

"Lihat kan? Kau saja tidak akan mungkin percaya, bagaimana dengan semua orang?" Ucap Tzuyu sambil terkekeh.

"Tzu, aku tidak bermaksud——"

"Ayahku memang seorang pengusaha ilegal, tapi bukan berarti aku sama sepertinya." Tzuyu tersenyum getir.

"Tzuyu——"

"Taehyung-ah, satu hal yang perlu kamu tau. Aku ini hanya perempuan biasa yang masih menjaga kehormatanku,"

Hati Taehyung bergetar mendengarnya, dia yakin kalau Tzuyu jujur soal perkataannya yang sekarang.

"Aku percaya padamu,"

Satu air mata turun begitu saja dari mata indah gadis itu, "terimakasih, ini pertama kalinya aku merasa di hargai oleh seorang pria,"

Taehyung menghapus air mata Tzuyu lembut sambil tersenyum, "Aku ada disini,"

Taehyung tau kalau sekarang dia salah, dia terlalu jauh melangkah ke dalam kehidupan Tzuyu, tidak seharusnya dia mengenal Tzuyu sejauh ini. Tapi semakin dia ingin menarik dirinya untuk keluar dari tempatnya sekarang, semakin dia mengenal sosok Chou Tzuyu lebih dekat.

Aku penasaran segala hal tentangmu, Tzuyu. - Taehyung.

-AidezMoi-

Aidez-Moi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang