2

22 9 0
                                    

Tiga hari kemudian,ketika aku menunggu kendaraan umum lewat di kompleks perumahan kami,sebuah jip berwarna putih yang semula berjalan kencang mulai memperlambat kecepatannya, bergerak pelan mendekatiku.aku sudah kenal mobil itu kemarin.mobil itu milik taehyung.

begitu berada didepanku,kaca mobil tersebut turun dan menampakkan wajah tampan pemiliknya.
"Tidak dijemput?"tanyanya

Jadi rupanya lelaki itu sudah mengetahui kalau biasanya aku pulang dan pergi ke kantor menggunakan mobil antar-jemput. Memang aku dan beberapa teman sekantorku menyewa mobil antar-jemput yang dibayar secara bulanan. Tetapi hari ini sopirnya sakit dan sopir cadangannya sedang tidak ada di tempat sehingga pagi ini kami harus berangkat kekantor secara masing-masing. Dan karena aku tidak bisa ikut mobil ayah karena tujuan kami bertolak belakang,jadi aku memilih naik kendaraan umum. Rupanya taehyung melihat kejadian ini.
"Sopirnya lagi sakit"Jawabku singkat

Ini adalah pertemuan kami yang kedua.aku masih belum tau harus bersikap bagaimana dengan lelaki didepanku ini. Aku harus tahu jelas lebih dulu keramahannya ini hanya sekedar keramahan antar tetangga sajakah atau ada maksud yang lain. Hal ini penting untuk aku ketahui karena menurut pengalamanku selama ini, bergaul dengan lelaki sering kali memunculkan permasalahan yang tidak menyenangkan. Bahkan di kantorku pun demikian. Semenjak banyak yang mengetahui hubunganku dengan hanbin putus,selalu saja ada temen sekantorku yang mencoba-coba untuk mendekatiku. Padahal aku sudah memutuskan untuk tidak mencoba hubungan baru dengan siapa pun. Setidaknya untuk beberapa tahun mendatang. Aku ingin memusatkan pikiranku kepada karier dan pekerjaanku dulu.

Karena taehyung akan tinggal lama di sebelah rumah orangtuaku. Jadi kami akan sering bertemu dan berhubungan.kalau sekarang aku tidak berhati hati maka bisa saja terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Karena sudah aku putuskan aku akan bergaul dengan ukuran biasa saja denagn taehyung maupun jimin. Tidak terlalu akrab dan tidak terlalu renggang, karena itu akan menimbulkan kesenggangan mereka terhadap keluargaku.

"Mau ikut mobilku?"tanyanya lagi yang membuyarkan lamunanku

"Terimakasih,aku naik kendaraan umum saja"ucapku

"Ikut aku sajalah. Nanti aku turunkan kau ditempat yang terdekat dengan kantormu. Setelah itu kau bisa lanjutkan dengan naik kendaraan lain atau jalan kaki"ucapnya lagi

"Aku tidak ingin merepotkan orang lain" ucapku lagi

"Aku tidak merasa direpotkan. Kau kerja di Bank Indonesia kan?"ucapnya sekaligus bertanya

"Ya" wah,dia pasti dapat info dari Lia dimana tempat kerjaku. Dasar mulut Lia itu memang ember sekali.

"Nah, karena itu aku menawarimu. Kantor ku juga berada di sekitar sana. Jadi kau naik mobil ku saja. Jangan sungkan-sungkan dengan lisa" ucap taehyung lagi.

Aku menarik napas dalam dalam dan merasa bimbang akan tawaran dari taehyun,tetapi  sekali lagi ia menawarkan jasanya dan kulihat bus bus yang lewat sudah penuh penumpang dan sesak. Akhirnya aku menerimanya.
"Baiklah"kataku dan masuk kedalam mobilnya

"Kenapa jimin tidak bareng denganmu?"tanyaku ketika sudah berada dalam mobil jip putihnya

"Jimin sudah berangkat sejak pagi tadi.lagi pula dia lebih suka naik motornya. Dia bilang agar lebih mudah menghindari kemacetan lalu lintas yang belakangan ini semakin sering terjadi macet dimana mana" jelasnya

"Ya memang" kataku asal. Aku tidak ingin mengomentari lebih panjang,takut terlibat percakapan yang akan menimbulkan keakraban yang tidak aku inginkan.

"Lis,emangnya sudah lama kau bekerja di Bank itu?"tanyanya

Suaranya terdengar empuk dan menyenangkan. Tanpa sadar aku meliriknya.caranya mengemudikan mobil sungguh penuh gaya. Ketika ia memindahkan persneling,dan juga mengintip ke arah belakang menggunakan kaca spion. Astaga sungguh menawan.tapi aku langsung tersadar dan membuyarkan lamunanku
"Apa yang ku pikirkan,astaga" batinku

Aku sudah bertekad tidak akan melakukan perbuatan bodoh untuk yang kedua kalinya.cukup satu kali aku patah hati karena dikhianati oleh lelaki yang aku cintai.aku langsung menjawab pertanyaan taehyung dengan nada dingin dan mulai mengambil jarak.
"Sudah"

"Selain bekerja di Bank Indonesia,apakah kau mempunyai pengalaman bekerja di tempat lain?" Tanyanya lagi

"Tidak"jawabku singkat

"Jadi, ketika kau menyelesaikan kuliahmu kau langsung bekerja di Bank Indonesia itu?"tanya taehyung lagi

"Ya"jawabku

"Kau senang bekerja di tempat itu?"tanyanya

"Ya"jawabku

"Tidak ingin mencari pengalaman lain.mungkin ditempat yang lebih banyak tantangan nya?"tanyanya

"Tidak"aku masih menjawab singkat dan sekenaku.jujur sebenarnya aku ingin mencari pekerjaan lain yang lebih menantang. Aku sangat menyukai kemajuan dan tantangan yang memacu kemampuan otakku.

"Hmm, rupanya kau tidak menyukai tantangan"katanya
Sebenarnya itu keliru sekali.tapi ya sudahlah.
"Betulkah ucapanku tadi??"tanya taehyung melanjuti perkataan yang ia jeda tadi.

"Mungkin"jawab ku

Mendengar jawabanku seperti itu,taehyung menatapku sebentar dan kembali melihat kearah depan.

"Kau sungguh berbeda dari kedua adikmu,terutama lia"katanya sambil melihat kearah ku.

Aku hanya diam.memang liaa dan adikku lucas sangat ramah dan banyak temannya. Aku juga dulu banyak teman dan ramah terhadap siapapun. Tapi lagi lagi ini gara gara mantan pacar ku.

"Hei,kok diam"lamunan ku terbuyar gara gara suara taehyung itu.

"Memangnya apa yang harus aku katakan?" Tanya ku

"Tentu saja menjawab pertanyaan ku tadi lisa"katanya

"Pertanyaan yang mana"tanyaku pura pura tidak tahu

"Yang kau berbeda dengan adik adikmu,terutama lia"jawabnya

"Tentu saja kami berbeda,walaupun kami sedarah,tapi aku bukan mereka. Jangan samakan aku dengan mereka. Karena setiap orang punya pendapatnya sendiri"jelasku dengan tajam tanpa melirik kearahnya

Mendengar jawabanku, taehyung melirik ke arahku dan berkata
"Tetapi, bolehkan aku memberi penilaian mengenai dirimu?"

"Tidak karena aku sudah tau seberapa besar nilai diriku sendiri"jawabku

"Tetapi pasti itu sifatnya subyektif. Beda dengan penilaian obyektif ku. Menurutku kau itu seorang gadis yang dingin,takut menebarkan rasa persahabatan,yang dimanapun kau bertemu dan pergi kau selalu membatasi dengan jarak yang kau buat" ucapnya

"Terserah,aku tidak peduli taehyung"kata ku dingin dan tidak sopan.

Setelah berkata seperti itu,aku langsung turun dari mobilnya karena memang kami sudah sampai di jalan menuju kantorku.lagi pula aku malas berlama lama berdua dengannya.

Setelah keluar dari mobilnya aku pun memesan taksi dan langsung menuju kekantorku tanpa mengucapkan terima kasih.

Aku malihat ke belakang Dimana kediaman mobil taehyung tadi.mobilnya sudah berjalan dan melaju.aku hanya menghela napas.


______ ______ ______ ______ ______
Hai,maaf ya kalau up nya lama.
Maaf juga kalau ceritanya gak seru.

Semoga saja kalian suka sama cerita aku dan mau memberi aku vote dan komen. Tapi kalau kalian gak mau kasih juga aku gak maksa.
😁😁😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Saat Bahagia TibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang