Waking Up Dad!

170 13 3
                                    


Notes:

Hiiii! Chapter baru nih. Jadi saya memutuskan untuk membuat kumpulan-kumpulan cerita HunHan dari "Home Alone with Dad" disini. Hahaha

Sekali lagi maaf kalau ada typo yaaa.


Kalian juga bisa baca cerita lainnya di akun Fanfiction net =  BabyLuhan

.

Sehun terbangun dari tidurnya, masih mengumpulkan nyawa. Sehun mengedipkan matanya untuk menyesuaikan sedikit cahaya yang masuk dari sela-sela tirai kamar saat indranya perlahan kembali. Tangannya dengan cepat terayun ke meja samping tempat tidur untuk menyalakan lampu sebelum membuka selimutnya. Putra tirinya berkedip imut ke arahnya dari posisinya di antara kedua kaki Sehun dengan tangan yang masih mengocok dan menggoda juniornya yang panjang dan keras di antara jari-jarinya. "Luhan," gerutunya, mematikan lampu dan menjatuh kembali badannya ke ranjang "Kau ingat apa aturannya kan?"

"Jangan bermain-main sebelum matahari terbit, tapi Daddy! Sehun, Lihat, ini sudah terang!" jawabnya, sambil mengocok perlahan penis Sehun, aroma pre-cum memenuhi kamar tidur. Sehun menyangga dirinya dengan siku sebelum sedikit membuka tirai di samping tempat tidur. Terlihat matahari yang baru akan terbit.

"Matahari yang sudah naik, Luhan. Sekarang saja baru akan terbit," gerutunya sebelum berbaring kembali, meletakkan lengan beruratnya di atas mata saat abu-abu pagi semakin cerah. Sehun menahan untuk tidak menerkam Luhan sekarang juga, dengan godaan yang Luhan berikan sedari tadi, dia terus memainkan penisnya perlahan. Bahkan dengan kedisiplinan Sehun, dia tidak bisa memaksa dirinya untuk melepaskan tangan Luhan dari penisnya, dan pasti tidak ada seorang pun yang benar-benar dapat menolak handjob dari seorang putra semanis Luhan.

"Daddy?" Sehun mengabaikannya, berpura-pura tidur tetapi tiba-tiba Luhan membelai penisnya perlahan-lahan sebelum mulut manis Luhan menyelimuti kepala penisnya, membuat kejutan ke dalam diri Sehun. Dia mengerang rendah, jari-jari kaki Sehun melengkung. Dirinya memuncak lagi, sedikit cahaya pagi menerangi anak laki-laki yang berada di antara kedua kakinya, yang sedang melumat kemaluannya dengan sangat ahli. Rambutnya diikat menyerupai sebuah apel. Luhan kemudian menarik mulutnya dan mengeluarkan suara "pop". Luhan menyeringai, dan terlihat precum dimulutnya.

"Daddy?" ulangnya, tangan Luhan mengocok penis Sehun lebih cepat.

"Apa, Luhan?" Sehun akhirnya mengalah.

"Kita jadi akan berkemah akhir pekan ini?" tanyanya manis. Sehun membiarkan dirinya berbaring kembali, mencoba konsentrasi lagi.

"Tentu saja jadi, jika semua tugas-tugas kuliahmu sudah selesai." Jawab Sehun pelan.

Terdiam sejenak "Jadi,,,," Luhan memperlambat perhatiannya. "Apakah kau pernah melakukan ini di ruang terbuka?" Ucapan Luhan membuat Sehun membuka matanya. Cahaya oranye pagi akhirnya datang, memenuhi ruangan melalui celah-celah tirai. Luhan menatapnya, penasaran. Sehun membungkuk untuk menarik dan menyeret Luhan ke dalam pelukannya, meletakkan kepala putranya di dadanya yang berotot, jari-jari menelusuri surai lembut Luhan.

"Aku pernah. Kenapa? Apa kau berpikir tentang bagaimana jika lubangmu yang ku perkosa di depan umum?"

"Tidak!" Jawab Luhan, menggeliat untuk melihat ayah tirinya. "Hanya penasaran saja!" Sehun menyeringai dan bangun, kemudian menyandarkan punggungnya ke kepala tempat tidur sebelum mengangkat Luhan dan memposisikannya ke posisi di antara kedua kakinya sembari membelai surai dan bibir Luhan.

"Ketika aku seumuran denganmu, aku bertemu pria ini di gay-bar dan kami mengobrol sampai mabuk dan setelah semua alkohol itu aku meletakkan pria tersebut di antara kakiku seperti posisimu saat ini. Kemudian pria tersebut memainkan penisku dengan mulutnya." Sehun mempraktekkan dengan memajukan kepala Luhan dan Luhan merespon, segera mengerutkan bibir dan mulai melayaninya.

HUNHAN DRABBLES from Home Alone with DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang