📍

51 2 0
                                    

3 gadis sedang mengobrol di meja bundar
Mereka tertawa bersama dan sedikit berbicara.

"Dia mirip sekali dengan si sampah"

"...."

"Percayalah padaku "

"...."

"Aku akan memotretnya agar kalian percaya pada ku "

"..."

Tut.

"Hanya memfoto itu tidak susah" gumam Woonyoung .

"Apa yang kau lakukan " ucap taeyong tiba tiba dan langsung membuat Woonyoung terkejut dan reflek menjatuhkan ponselnya.

"Ya! Lee taeyong itu ponsel mahal !" Pekik Woonyoung

"Aku tak tanya harganya " ucap taeyong

"Apa yang kau lakukan di sini Jang Woonyoung ?" Tanya Nara

"Dia memotret kalian " celetuk taeyong

"Kau tau memotret seseorang tanpa izin itu salah ?" Ucap Nara

"Apa yang kau rencanakan kali ini ?!" Pekik Sojin lalu pergi dari sana .

Perpustakaan.

Hari ini kelas 2-4 pelajaran berada di perpus .

Hanya di suruh membaca buku yang kita suka.

Kini Sojin tengah memilih buku yang dia inginkan ada satu buku yang sedari tadi menarik perhatiannya 'atlantica' buku yang menarik perhatiannya .

Ia berusaha terus untuk mengambil. Buku tersebut namun karna tinggi itu sedikit sulit untuk di gapai.

Dari arah belakang ada tangan yang terjulur untuk mengambil buku itu sontak membuat Sojin menoleh ke belakang dan mendapati badan jaehyun yang menghimpitnya karna jaehyun sedang membantu Sojin untuk mengambil buku yang dia inginkan .

Sempat terpaku pada ketampanan jaehyun lalu tersadar dari lamunannya .

"Terimakasi" ucap Sojin

"Kau suka membaca fiksi ?" Tanya jaehyun

"Hm, aku sangat suka fiksi " jawab Sojin

"Mau duduk di mana ? " Tanya jaehyun lagi

"Kenapa kau banyak bertanya ?" Kali ini taeyong yang bertanya

"Aku bertanya pada Sojin bukan kau " ucap jaehyun

"Tentu, kau memang berbicara pada Sojin bukan pada ku maksudku adalah kau tidak merasa terlalu cerewet pada Sojin ? Kalian baru kenal kemarin" ucap taeyong

"Kalian tau di mana kalian berbicara sekarang ?" Tanya Sojin

"Dimana ?" Kompak taeyong dan jaehyun menjawab

"Perpus" ucap Sojin lalu meninggalkan mereka berdua yang sedang beradu tatapan dingin .

30 menit berada di perpus membuat otak Sojin mulai lebih tenang .

Ia keluar dari perpus ingin ke rooftop untuk mencari angin .

Rooftop.

Sampainya di rooftop angin berhembus lebih kencang dari yang kemarin .

Sangat tenang , rasanya Sojin ingin tidur di sini.

"Apa yang kau lakukan disini ?" Tanya taeyong

"Mencari angin" jawab Sojin

"Tidak adakah jawaban lain selain mencari angin " ucap taeyong

"Aku memang sedang cari angin " ucap Sojin

"Cih , aku tau kau mencari ku " ucap taeyong

"Kenapa kau percaya diri sekali , sudah ku bilang aku mencari angin bukan mencarimu , memangnya kamu saja yang boleh ke sini ?" Ucap Sojin

"Tidak juga sih" ucap taeyong sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Yasudah " ucap Sojin

Mereka sama sama terdiam hanyut dalam hembusan angin .

Sampai akhirnya taeyong memulai pembicaraan .

"Jadi" ucap taeyong

"Apa?" Tanya Sojin

"Kau adik dari kang Sohyun " sambung taeyong

"Hm, kenapa ?" Tanya sojin

"Tidak, Sohyun terlalu baik untuk menjadi kakak mu " ucap taeyong

"Ya! Kau mau mati !" Pekik Sojin

"Tidak , aku hanya menyampaikan kenyataan " ucap taeyong

"Cih" gumam Sojin

"Kau tau , kita akan tur ke Jeonju" ucap taeyong

"Jangan berbohong " ucap Sojin

"Tidak aku tidak berbohong , sungguh aku mendengarnya tadi saat pak Do berbicara dengan pak park" ucap taeyong

"Bagus kalau begitu , aku sedang ingin jalan jalan " ucap Sojin

"Aku tau tempat yang bagus di sana " ucap taeyong

"Aku tidak bertanya " setelah menjawab seperti itu Sojin meninggalkan taeyong yang terpaku menahan kesal dengan mulut sedikit terbuka lalu alis yang mengkerut dan mata yang sedikit menyipit karna paparan sinar matahari .

Aksi yang menarik dari Sojin adalah setelah memberi savage dia pergi .

















Tbc.

Perundungan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang