part 2•kepikiran

13 4 4
                                    

"aku dan kamu tak akan menjadi kita"

****


Pagi yang sangat cerah,sinar mentari menyeruak masuk ke kamar seorang lelaki tampan yang masih tertidur.

"Nak bangun,hei bangun nanti telat loh sekolahnya kalau kamu lambat bangun"ujar viona--mama Reynand,sembari berusaha membangunkan sang putranya dengan cara menepuk-nepuk kakinya.

Rey merasakan pukulan dikakinya pun sontak terbangun.

"Eughh,iya ini Rey bangun"jawabnya sambil menyesuaikan cahaya matahari yang masuk di kamarnya.

"Oke mama tunggu di bawah kita sarapan bareng"dibalas anggukan oleh Rey.

Setelah selesai dengan aktifitas mandi dan memakai seragam,dia pun bergegas untuk turun sarapan.

Setelah menuruni tangga akhirnya dia sampai dimeja makan.

"Pagi pa,ma"sapanya kepada orangtuanya.

"Pagi sayang,mau makan apa?roti atau nasi goreng?"tanya viona,mamanya.

"Raka mau roti aja ma"jawabnya singkat.

"Gimana sekolahmu rey?"tanya sang diki--papa rey.hal itu sontak menuntun Rey untuk menoleh pada sang papa.

"Sekolah baik kok pa"jawabnya seadanya.

"Nah ini sayang rotinya habisin ya lalu minum susu biar sehat terus"perintah viona.

"Iya mama tenang aja"

Setelah menyelesaikan sarapannya,ia menatap arlojinya tertera pukul 07:00.setelah itu ia bergegas menuju motornya untuk mempercepat waktunya menuju sekolah.

Setelah menempuh waktu 20 menit ia pun sampai,ia tahu dirinya akan telat maka dari itu ia lewat belakang sekolah.

Rey berjalan mengendap-endap karna takut ketahuan guru killer.

"Hey kamu sini!!"teriak Lina,guru killer.

Rey yang mendengar teriakan itu pun lantas menghentikan langkahnya lalu berbalik.

"Maaf Bu saya terlambat"ucapnya meminta maaf.

"Huft oke saya maafkan karna ini pertama kali kamu terlambat,besok jangan di ulangi Rey"ucapnya lalu melenggang pergi.

"Hufttt untung aja"

Setelah itu ia pun melenggang pergi menuju kelasnya.

"Woy rey lu kenapa dah?mukanya suntuk bet itu"tanya Angga, dihadiahi tatapan tajam bak elang oleh rey.angga yang merasa atmosfer disekitarnya memancarkan aura gelap pun langsung tersenyum bodoh dan membentuk jarinya menjadi V.

"Uda biarin aja ege mungkin Rey lagi mikirin sesuatu"jawab Kevin kalem,hal itu mengundang rasa tidak percaya,pasalnya jika Kevin melihat Rey suntuk seperti ini dia pasti yang paling banyak omong.

"Lo tumben enggak ngebacot?seret pita suara Lo?"tanya Doni ngelantur.

"Gila ya Lo,giliran gue betingkah salah eh pas gue kalem salah juga,emang ye idup gue di mata kalian tuh selalu salah"ucap Kevin dengan nada dramatisnya.

"Han baskom Han"rehan yang ternotice pun bingung.

"Bloon gue mau muntah nih"katanya,"yauda muntah ongol"jawab Doni sembari tertawa.

Mereka sontak tertawa mendengar jawaban Doni.

KRING KRING KRING!!!

"Udah istirahat nih kantin yuk"ajak Doni.

"Kuy gue laper banget nih"jawab kevin sambil memegang perutnya.

"aelah bisa laper juga Lo?"tanya angga, yang di hadiahi toyoran oleh Kevin.

"Bisa kamprett gue kan human"sarkas Kevin.

"Buruan"singkat rehan melangkahkan kaki duluan keluar kelas diikuti ke empat sahabatnya.








TALIA✓Место, где живут истории. Откройте их для себя