satu

16 3 1
                                    

"eh ada apaan si?"

"biasa lah ga lain dari berantem"

"brayen sama Jegar berantem lagi?"

"gada kapok nya ya mereka"

"BERHENTI !!" teriak para osis secara bersamaan

Kedua pria yang kini sedang saling memukul satu sama lain pun menoleh kearah sumber suara secara bersamaan.

"kalian bisa ga? Gausah berantem terus. Ga berguna tau yang kalian dapetin juga hukuman, kalian ikut sama gua ke ruang bk!" seru zara

Bukannya mengikuti perintah zara , brayen dan jegar malah pergi ke arah yang berbeda begitu saja.

"astaga" gumam zara

Para osis yang lain pun membubarkan semuanya , lalu kembali ke ruang osis.

Disisi lain jegar yang sedang membeli susu kedelai di kantin nya itu pun duduk disalah satu kursi kosong.

Dan ia baru sadar jika di hadapannya ada seseorang yang sedang duduk sambil memakan makanannya dengan tenang.

"ngapain lu disini?pindah sana ini tempat gua" titah jegar

"sorry gua udah duluan disini" ucapnya lalu kembali melanjutkan makan nya

Jegar pun menghela kesal lalu membiarkan gadis itu duduk di hadapannya , dan tidak memperdulikannya.

Setelah susu kedelainya habis ia pergi dari kantin dan beranjak menuju perpustakaan untuk tidur sampai melewati pelajaran selanjutnya.

Saat sedang enak enak tidur tiba tiba ada yang menyiram wajah jegar dengan air membuat jegar terkejut dan bangun.

"brengsek, apa apaan sih lo" gerutu jegar lalu berdiri dari duduknya

"ini perpustakaan bukan rumah lo, kalo mau tidur mending lo gausah sekolah"

Jegar yang terpancing emosi mendekat ke gadis itu lalu menarik kerahnya

"karna lu cewe dikira gua ga berani mukul gitu?" ucap jegar dengan tatapan dingin nya

"yaudah pukul"

Tetapi jegar malah diam saja sambil menatapnya lebih dingin lagi , seketika posisi pun terbalik. Kini gadis itu malah mendesak jegar

Ia melepaskan tangan jegar dari kerah seragamnya lalu membalik lengan jegar hingga kesakitan.

"gua kira lo ga pernah mukul cewe , tapi pas lo bilang gitu gua yakin kalo lo melebihi seorang bajingan yang ga berguna" ucapnya

"bngst lepas anjing!"

Gadis itu pun melepaskan lengan jegar lalu pergi ke rak buku sebelah untuk merapihkan buku buku.

Dan karena jegar tidak bisa memukulnya jadi ia pun mengerjai gadis itu sampai puas, ia menjatuhkan semua buku setelah itu menatap wajah gadis itu sambil tersenyum puas.

Tak lama ada siswa lain yang masuk kedalam perpustakaan sambil membawa sebuah kotak berisi buku buku, tanpa disengaja ia menginjak salah satu buku yang jegar jatuhkan

Lalu tubuhnya menjadi tak seimbang dan bersandar pada rak yang setengahnya hampir kosong karena ulah jegar

membuat rak itu goyang lalu menjatuhkan beberapa buku buku yang ada di bagian atas , tepat dimana gadis yang ia kerjai berdiri

Jegar langsung menarik lengan gadis itu lalu buku buku itu pun jatuh ke lantai.

"udah tau ada buku mau jatuh bukan nya minggir malah diem aja , bego " celetuk jegar lalu pergi meninggalkan perpustakaan

Disisi lain brayen yang hendak ingin bolos sekolah kini sedang memanjat tebing dibelakang sekolahnya itu.

Bajunya tersangkut paku membuat ia kesulitan untuk turun.

"MAU BOLOS YA?!"

Brayen yang mendengar itu menoleh ternyata ia seorang guru killer yang paling ditakuti , dengan terburu buru ia menarik paksa bajunya lalu melompat keluar dari sekolah.

Lalu ia melihat salah satu satpam sekolah kini mau menghampirinya , dengan secepat kilat ia berlari agar satpam itu tidak bisa mengejarnya lagi.

Tetapi satpam itu masih mengejarnya.

Dan brayen pun menabrak seorang pengendara sepeda yang ranjangnya berisi sebuah makanan makanan pesanan orang.

Tapi karena satpam itu semakin mendekat jadi brayen tidak membantu orang itu, ia kembali berlari lalu bersembunyi didalam rumah kosong.

Ia pun menunggu sampai beberapa menit. Lalu baru keluar dari rumah kosong itu , namun ia dikejutkan dengan seseorang yang ia kira adalah satpam tetapi bukan.

"ganti rugi" ucapnya

"anjing gausah ngagetin bisa ga bangsat?"

"lo tuh anak sekolah tapi mulut lo kaya ga di didik, buruan ganti rugi!"

"ganti rugi apaan si gausah ngadi ngadi lu" cibir brayen

"liat stang sepeda gua patah , makanan pesenan orang pada ancur semua. Gara gara lo tadi nabrak gua!"

Brayen langsung mengeluarkan uang yang ia simpan didalam tasnya.

"cukup?" tanya brayen sambil memberikan beberapa uang

"iye cukup, yaudah sekarang bantuin gua tuh bawain itu"

"dih waras mba? Gua dah ganti rugi ya" celetuk brayen lalu berjalan meninggalkan rumah kosong itu

"gimana pak? Ke kejar?"

Brayen yang mendengarnya langsung kembali kerumah kosong itu untuk bersembunyi.

"lo bisa usir tuh satpam yang berdiri disana ga? Sama bapak bapak pake baju item" ucap brayen

"dih waras mas? Lo aja ga mau bantuin gua" celetuk gadis itu

————----————

Hai ketemu lagi kita brader 😀 , jngn lupa vote, kritik sama saran nya ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Really NaughtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang