ANAK STM

8.6K 410 20
                                    

Mahasiswa sudah berkumpul di depan gedung sang "Wakil Rakyat".

mahasiswa dengan beragam Almamater berkumpul menjadi satu demi negara. Tidak membedakan asalkann bisa mendamaikan.

Aldipta Jake, mahasiswa Universitas Indonesia berteriak menyeruakan suaranya sebagai rakyat.

Menyeruakan suara tanda tidak setuju dengan rancangan sekarang.

Dengan temannya yang sudah terpisah pisah, tubuh yang dilapisi Almamater kuning cerah yang basah di semprot water cannon. Mata perih karena gas air mata.

Aldi tetap berdiri atas nama negaranya.

Tidak perduli seberapa berantakan dirinya, asal jangan negaranya.

"ALDI! ALDI! " Panggil Vero, karib dari Aldi.

Mengetahui bahwa Karibnya sudah 5 jam lebih mencoba berdiri kedepan. Tanpa kenal lelah

Menarik tangan Aldi, Vero menyeret Aldi ke tepian jalan. Memberinya air mineral yang ditatap nyalang oleh Aldi.

"NGAPAIN NARIK GUE SAT?! GUE UDAH HAMPIR DI DEPAN! " teriak Aldi pada temannya. Vero hanya diam dengan tangan yang tetap mengulurkan air mineral.

Ditepisnya kasar minuman itu, Aldi memilih berjalan ke kerumunan lagi. Tapi dengan sigap Vero menarik tangannya dan mencengkramnya.

"Istirahat bego, utamain kesehatan lo. Kalau lo sakit siapa lagi jas kuning yang berani nyempir di antara jas warna warni itu?! Walaupun lo ada di depan, mereka penjilat nggak bakalan mau dengerin lo. Telinga mereka tuli akan kekuasaan, mata mereka buta karena keserakahan. Nggak usah maksain diri kalau nanti akhirnya lo yang bakalan kena dampak besar" Mendengar ucapan Vero, Aldi membenarkannya dalam hati.

Seluruh teman temannya terluka karena serangan dari para tikus, hanya tersisa beberapa yang masih bertahan termasuk dia dan Vero.

"WOY CEPETAN CEPETAN. KASIAN KAKAK KAKAK MAHASISWA WOY! " teriakan gaduh dan suara larian mengalihkan pandangan Aldi.

Menatap anak anak STM, mereka yang tahun lalu juga membantu seluruh mahasiswa untuk turun ke jalanan.

Dengan rusuh mereka menerobos lautan mahasiswa dengan berteriak "Biar kita aja kak"

Mahasiswa yang sudah lelah mememilih mengalah dan keluar dari kerumunan. Membiarkan para Anak STM untuk melanjutkan aksi mereka.

Aldi dan Vero menatap mereka dengan tatapan bangga. Entah kenapa melihat antusiasme mereka membuat Vero dan Aldi tersanjung.

"Mereka yang kedepannya bakalan jadi buruh, bukan semua tapi pasti ada. Sekarang saatnya mereka yang menyeruakan suaranya dan kita yang membantu. Mereka yang sekarang saatnya gigih untuk mengembalikan Rancangan seperti dulu, seperti sebelum seluruh Tikus Berdasi mengubahnya"

Ucapan Aldi membuat Vero menoleh dan tersenyum. Merasa bangga pada wakil Mahasiswa ini yang merupakan Karibnya.

Para Mahasiswa melihat bagaimana mereka yang masih menggunakan celana Abu abu menerjang water cannon dan terus maju.

David, mahasiswa Universitas Indonesia menghampiri Aldi dan Vero.

"Di, lanjut lagi? Kasian mereka udah banyak yang kecapean. Temen sisanya juga udah pada dateng" mendengarnya Aldi menolehkan kepalanya pada Rombongan Mahasiswa ber jas kuning yang bisa di katakan berisik.

Aldi tersenyum senang

"Ayo, tunjukin kalau suara kita butuh di dengar dan dilaksanakan"

Setelahnya Aldi dan antek anteknya kembali maju, membantu anak anak stm yang masih mau maju walau diri sudah acak acakan.

Kembali meneriakan suara yang tidak di anggap hingga dini hari. Dengan pakaian basah dan perih di sepanjang Kulit.

Aldi juga sempat memberikan Jasnya pada Anak Stm yang kulitnya sudah sedikit terbakar. Tidak tega

tanpa lelah, suara rakyat juga harus di dengarkan












END










a/n : haii balik lagi. Maaf kalau ada yang tersinggung dan sebagainya yw. Ini murni hasil pemikiran ku karena liat keadaan sekarang.

Aldi = Jake
Vero = Sunghoon
David = Jay

So makasi ya

Enjoy ♥

SHIM JAEYOON || OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang