SAMAYA

Part 1

Cahaya matahari memasuki celah-celah gorden sang pemilik kamar yang masih lelap tidur tanpa terganggu sedikitpun.

Tok tok tok

"Ayaaa bangun nak" ucap sang mama sambil mengetuk pintu kamar sang anak tercinta.

Sedangkan yang berada didalam masih asik menghayal dialam mimpi tanpa terganggu panggilan sang mama.

Cklek

"Hufftttt" helaan nafas terdengar dari sang mama.

"Aya bangun nak mau sekolah nanti terlambat" ucap sang mama sambil mengusap lembut badan Aya. Bukannya bangun Aya malah tambah lelap tidurnya.

Sekilas info ya gaess:v bahwa Ayana disini tu homeschooling. Ya you know lah bahwa banyak musuh ayahnya diluar sana jadinya keluarga memutuskan Aya homeschooling aja. Terus aku disini gak begitu banyak menjelaskan tentang sekolahnya karna aku gak tau gimana homeschooling takutnya salah jadi gak terpacu yaa. Semoga kalian mengerti dan memahami akuu wkwk

"Hei sayang ayo bangun" katanya lagi.

"Yaudah hari ini libur dulu ya" putus sang mama. Lalu ia berjalan keluar dari kamar sang anak yang kelihatannya masih lelap menghayal.

🕙🕙🕙🕙🕙🕙🕙🕙🕙🕙🕙🕙🕙🕙🕙🕙

10.00 WIB

Hoammmmm

Mata bulat cantik itu akhirnya terbuka juga. Sambil mengerjap lucu menyesuaikan cahaya yang masuk. Setelah dirasa cukup ia bangun lalu mandi dan segera kebawah untuk menemui mamanya.

Setelah sampai diruang keluarga. Ia melihat mamanya yang sedang bersantai-ria.

"Mamaaaaaaaa" teriaknya.

"Mama dengar dek jangan teriak"

"Hehee" cengir Aya.

"Mah Aya gabut pengen kantor papa aja ya mah bilangin papa Aya mau kesana mah Aya siap-siap dulu"

Sebelum mama menanggapi ucapannya Aya sudah berlari menuju kamarnya untuk berganti baju.

"Jangan lari dek"

WhatsApp

Mama
Pa?
Aya mau ke kantor papa

Kenapa tidak Aya sendiri yang bilang?. Karna Aya dilarang keras menggunakan handphone apalagi menggunakan sosmed sama keluarganya. Seposesif dan seprotektif itu keluarganya.

Setelah menunggu beberapa manit barulah ada balasan dari sang papa.

Papa❤️
Papa mau metting mah bentar lagi bilangin Aya langsung keruangan aja!.

"Mah udah belum"

"Haa?" Beo mama.

Ia bingung kapan Aya tiba didepannya? Bukannya tadi masih dikamar siap-siap.

"Mah? Hei"

"Iya dek? Papa ada meeting kamu langsung keruangan papa aja ya. Mama gak bisa ngantar mama ada arisan, adek perginya sama supir aja yah" ucap mama

"Iya mah, Adek pergi dulu ya"

"Iya hati-hati kamu disana jangan cari ribut sama karyawan papa".

"Hehe gak janji mah" cengir Aya sambil berjalan kedepan menemui supir pribadinya untuk mengantarnya kemana aja.

Skip kantor

Aya berjalan dengan riang gembira menuju ruang papanya. Di pertengahan jalan ia tak sengaja menabrak seseorang.

Brukk

"Aduhh ssshh" gumam Aya

Aya yang terjatuh sedangkan yang ia tabrak masih berdiri tegak.

"Apaya yang Aya tabrak kok keras sakit lagi" gumam Aya kembali.

Aya menongakkan kepalanya dan melihat

"Wow ganteng"

Sebelum Aya bangun dan ingin mengajak kenalan eh malah pria itu pergi tanpa membantu Aya berdiri.

"Kok gak bantu Aya yah?" Tany Aya pada dirinya sendiri

"Hufftttt" menghembuskan nafas kasar Aya bangun dan berjalan seperti tidak terjadi apa-apa.

Marcell pov

Sekarang gue lagi di kantor maklum ceo muda wkwk. Berkas yang harus ditandatangani mana banyak banget mumet ni otak *canda deng. Saat sedang asyik-asyiknya berkelana dengan setumpuk kertas.

Cklekk

Sekretaris idiot gue datang Raka Ardiansyah namanya. Ehh btw sekretaris gue itu cowo ya teman gue waktu SMA dulu. Jadi dia udah tau gue orangnya kayak gimana.

"Cell lu ada metting sama perusahaan Manuel Property hari ini sesudah makan siang." Katanya.

"Hmm"

"Elahh jan dingin-dingin napa Cell bosen nih gue kalo lu nya gini terus untung temann, mana jomblo ngenes pula kali-kali bawa cewe biar gak bosen pacaran ama kertas mulu." Ejek Raka.

"Hmm" jawabnya lagi

"Udah aa cape jan lupaa lu kalo udah makan siang samperin metting penting ini"

"Iya"

Setelah mendengar jawaban Marcell ia pun keluar tak tahan berada didalam ruangan yang monoton serasa tidak ada kehidupannya itu.

Jann lupaa votee!!
Dan komntt!!