Part 2

150 6 1
                                    


Setelah makan siang Marcell menuju Manuel Crop untuk metting penting bersama sang CEOnya langsung. Dengan muka datarnya dan tatapan dingin kepada semua orang yang melihatnya, ia berjalan dengan santainya sampai tabrakan yang tak sengaja terjadi.

Brukk

"Awsh" gumam sang cewek yang ditabrak

Bukannya menolong tapi Marcell malah memperhatikan wajah cantiknya, sampai membuat ia dag dig dug serrr:v apakah itu namanya cinta rhomaa wkwk. Langsung ia tepis pikiran tersebut lalu dengan santainya ia berjalan seperti semula.

"Haaaa!?"

"Ihhhh Aya kesell pokoknya! Bukannya bantuin berdiri malah pergi gitu aja, awas ya kalo ketemu lagi tak pukul badannya udah jahat sama Aya!" Ucap Aya menggebu-gebu wkwk

Dengan sedikit kasar ia berdiri dan berjalan dengan menghentak-hentakan kakinya sambil bergumam yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri. Para karyawan yang melihatnya tak mau menegur karna putri bosnya ini berbahaya jika diajak berbicara waktu kesal.

Brakkk

Suara pintu dibuka dengan kasar, sang pelaku bukannya merasa bersalah ia malah menghempaskan badannya disofa yang sama diduduki sang papa. Ia tak sadar bahwa di ruangan itu bukan cuma ada papanya tapi ada seorang laki-laki yang memperhatikannya dari awal ia masuk.

"Kenapa dek? Kok kesel gitu mukanya, hmm" ucap Alek-papa.

"Aya kesel pokoknya! Paaa hiks hiks"

Begitulah Aya kalo sudah kesel bawaanya gampang nangis.

"Iya kenapa?" Ucap lembut Alek sang papa

"Tadi waktu Aya mau kesini hiks Aya nabrak orang gak sengaja hiks hiks terus orang itu bukannya bantuin Aya malah pergi hiks hiks" jelas Aya yang masih sengugukan.

"Itu kan gue" batin Marcell. Ia bingung kenapa jadi merasa bersalah tidak membantu gadis kecil itu, padahal waktu sama cewek lain ia tak begini, malah terkesan bodoamat tapi mengapa ini berbeda-beda? Apakah ia mulai tertarik? Mungkin jawabannya ia karena dari awal ia sudah memiliki ketetarikan padahal baru pertama bertemu ia jadi yakin bahwa first love itu ada.

"Ekhm" dehem Marcell.

Aya pun tersadar bahwa diruangan ini bukan cuma ada dia tapi ada seseorang yang aaaa rasanya ia ingat bahwa cowok ini yang menabraknya tadi.

"Papa hiks cowo ini yang gak bantuin Aya hiks hiks tadi" tunjuk Aya. Alek pun kaget mendengarnya bahwa yang diceritakan putrinya ini adalah rekan bisnisnya.

"Ekhm, maafkan saya pak Alek saya tadi buru-buru jadi saya tidak sempat menolong putri bapak" ucap Marcell santai. Entahlah ia bingung kenapa bisa berbicara seperti itu. Ia yakin bahwa gadis kecil itu jodohnya buktinya saja ia bisa membuat dirinya membuang sifat bodoamatnya.

"Hm tidak apa-apa nak Marcell, lagian tadikan waktunya sudah mepet" jawab Alek.

"Heee!! Apa-apaan papanya ini menjawab seperti itu. Aya gak terima pokoknya bapak-bapak yang nabrak Aya ini harus Aya balas!!" Gumam Aya yang bisa didengar oleh dirinya sendiri.

Dengan kekuatan super dan ajaib ia berpindah duduk menjadi duduk di pangkuan Marcel dan memukul badan Marcell dengan tangan mungil nya yang tidak merasakn efek apapun pada Marcell.

Buk buk buk

Marcell yang mendapat serangan mendadak pun kaget dan pasrah saja karna ia sadar bahwa gadis manja ini ingin membalaskan dendam nya. Padahal jika bukan gadis yang ingin ia miliki ini yang menggebuk nya sudah ia tendang! .

" Dek sudah dek sakit itu badannya nak Marcell kamu gituin" ucap Alek-papa Aya

"Sudah pak tidak apa-apa, saya tau putri bapak ini kesel sama saya" balas Marcell.

Sebenarnya Aya sedikit terpesona dengan ketampanan yang dimiliki rekan bisnis papa nya ini. Ia merasa jantungnya berdisko-disko didalam sana. Tapi ia tak mengerti apa itu apakah ia sakit jantung harus ditanyakan pada mamanya nanti. Sampai ia tak sadar tangannya yang memukul itu melemah dan napasnya sedikit teratur menandakan ia tertidur.

"Aduh maaf kan putri saya nak Marcell begitulah ia kalau sudah kesel dan habis menangis bawaannya pasti tertidur" ucap Alek tak enak hati.

"Aah tidak apa-apa pak Alek saya merasa senang bahwa dengan putri bapak ini bolehkah saya menjadikan nya milik saya pak Alek? Dari awal saya sudah tertarik dengan putri bapak" ucap Marcell yang tidak mengalihkan tatapannya dari Aya.

Alek terkejut dengan ucapan tersebut sataunya Marcell ini tidak suka berdekatan dengan wanita, tapi sekarang ia meminta putrinya menjadi kekasih nya lelucon macam apa ini?

"Saya tau apa yang dipikirkan pak Alek, tapi saya serius dengan Aya. Saya tidak pernah merasakan perasaan ini selain dengan putri bapak" lanjut Marcell

"Tapi nak Marcell kamu baru pertama kali bertemu dengan Aya. Kamu tidak tau bagaimana sifat Aya, dia itu manja dan tidak suka dibentak berbicara padanya pun harus lembut." Ucap Alek ingin meragukan perasaan Marcell karna ia yakin jika Marcell serius dengan anaknya ia akan memberikan keyakinan kepadanya.

"Ya saya tau pak, tapi perasaan tidak pernah bisa saya tebak. Cinta bisa datang dengan sendirinya dan saya yakin Aya ini ditakdirkan untuk saya, saya bisa menjaga dan melindunginya nyawa saya taruhannya" tegas Marcell. Ia tak suka bigini! Apa yang harus jadi milikknya tidak boleh ada yang menghalanginya. Sekalipun itu orangtua gadisnya.

Alek yang mendengarnya pun tersenyum tipis ia suka dengan laki-laki begini ia yakin Marcell bisa menjaga keselamatan dan kebahagiaan putri satu-satunya ini. Karna ia yakin Marcell tidak ada niat jahat yang ia lihat ada pancaran ketulusan dibola matanya dan tatapannya menatap Aya itu berbeda, padahal baru pertama kali mereka bertemu. Skenario tuhan itu indah.

"Yasudah saya percayakan Aya padamu, jaga dia baik-baik jangan sakiti dia" ucap lembut Alek sambil mengelus pundak Marcell, lalu ia bangkit kembali duduk dikursi kebesarannya.

"Kalo begitu bolehkah saya membawa Aya ikut dengan saya pak?" Tanya Marcell.

"Yasudah bawalah, dan satu lagi jangan terlalu formal nak dan biasakan panggil papa biar sama dengan Aya" ucap Alek sambil tersenyum.

"Ehh iya pak~~ eh maksudnya papa" gugup Marcell. Apa-apaan mulutnya ini bikin malu saja gugup begitu.

"Hahahahahhahahah" tawa Alek. Ia baru pertama kali melihat Marcell gugup seperti itu biasanya ia akan menampilkan wajah datar andalan nya itu.

"Yasudah saya pamit paa" ucap Marcell sambil menggendong Aya ala bridal style *Bener gak sih tulisannya gitu maklumin aja ya wkwk kalo salah hehe































































Jeng jeng~~~~
Segitu aja yehh! Maapinn kalo gak nyambung wkkw

See uu Next!!!
Jan lupa vote! Karna vote itu gratis!!!!!!! Hargaii yang nulis yaa mohonn dii vote dan comnt!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAMAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang