2. His World

322 35 13
                                    

Jinwook menutup ponselnya dan tersenyum tipis. Ia dan Hana sudah kenal satu sama lain sejak dua belas tahun yang lalu. Mereka pertama kali bertemu saat syuting proyek video untuk turisme lokal pulau Jeju. Keduanya sama-sama baru debut di dunia modeling. Saat itu juga mereka sama-sama mendapat peran sebagai second lead.

Sekarang, nama Jinwook sudah masuk dalam daftar supermodel Korea Selatan. Selain karena permintaan yang banyak dan penampilan yang eksklusif (Jinwook lebih suka menyebut kalau ia cuma jarang catwalk), juga karena ia lebih senang mengurus bisnis komunitas dan turisme yang ia bangun sendiri dari nol. Walaupun begitu, ia masih melakukan pemotretan dan syuting beberapa proyek termasuk komersial.

Hana pun sama, berbisnis juga. Kalau Jinwook bisnis turisme lokal, Hana lebih memilih sektor agrikultural. Ia punya lahan di Anseong, kota kerajinan tangan yang juga dipenuhi tanah pertanian. Yang ditanam Hana adalah bunga dan tanaman hias, termasuk sukulen. Ia berpikir kalau tidak bisa melakukan modeling seumur hidup, maka setidaknya ia bisa menghabiskan waktu dikelilingi hal yang disukainya, bunga dan tanaman.

Sekitar dua tahun lalu mereka bertemu kembali. Jinwook sudah jadi supermodel, Hana justru jarang berlalu lalang di dunia hiburan. Festival pariwisata internasional di Incheon menunjuk mereka jadi duta selama kurang lebih delapan bulan. Mereka menjalani kegiatan publik bersama, juga kegiatan individu dalam beberapa rekaman. Di luar itu, mereka bertemu di makan malam tim, tidak pernah hanya berdua. Dalam makan malam tim pun, mereka jarang bicara satu sama lain. Hubungan mereka, sama seperti hubungan Jinwook dengan wanita lain, hanya urusan bisnis semata.

"Sabtu depan jadi ikut gala dinner agensi?"

Jinwook menoleh, mendapati Kim Jaewook, sahabatnya, dengan santai duduk di sofa sambil mengaduk ramen instan yang diambilnya dari dapur Jinwook.

"Ada pembukaan Daemyung Gallery, kamu tidak tahu?"

Si lelaki jangkung mengangguk seadanya, sibuk meniup ramennya, "Tahu. Siapa yang tidak tahu. Sekalian pesta pernikahan anak CEO-nya, kan?"

"Aku tidak tahu, kalau tidak diberitahu tadi."

"Ah, kamu diundang?" Jaewook mulai menyeruput ramennya.

"Kurang lebih seperti itu," Jinwook mengangkat bahunya, bermain dengan rubik 4x4 di tangannya.

"Gala dinner-nya dibatalkan," ucap Jaewook sembari mengunyah.

"Hah? Kenapa?"

"Karena pesta itu."

Jinwook menyeringai, "Bagus lah."

"Harusnya kamu mulai membawa pasangan ke pesta-pesta seperti itu. Ingat umur."

Jinwook mengangkat sebelah alisnya lalu mendengus, "Apa gunanya bawa pasangan kalau cuma buat satu malam."

"Aku bilang ini karena kamu seorang supermodel. Hati-hati terlalu nyaman dipandang eksklusif dan sendirian. Worst case-nya, dijodoh-jodohkan oleh CEO, lalu akhirnya dijodoh-jodohkan oleh semua orang dengan semua orang. Kamu pikir cuma pengusaha saja yang mengenal perjodohan?"

Jinwook menggeleng-gelengkan kepalanya. Sesuka Jaewook saja.

"Serius. Sekali-kali jangan cuma memikirkan bisnismu. Pikirkan juga pasangan hidupmu."

"Karena aku tidak cerita bukan berarti aku tidak memikirkannya."

Jaewook kini menoleh pada Jinwook, "Huh? Kamu sudah punya pacar?"

"Belum."

"Sudah ada target?"

"Mungkin."

"Ah. Tidak jelas."

Jinwook hanya tertawa kecil menanggapi sahabatnya.



-|-|-|-|-|-



Kim Jae Wook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Jae Wook

You Are Truly | Jinwook × Hana ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang