Chapter 5

467 47 0
                                    

Mengunci pintu Sonia kembali ke dalam dan melihat-lihat rumah lagi.
Dia ingin cepat beradaptasi dengan rumah barunya ini.

Sebelumnya dia tidak terlalu memperhatikan rumah karena fokus mendengar ibunya bercerita.
Sonia berharap rumah ibunya tidak berhantu.
Tinggal di rumah hantu,siapa yang mau.

Memasuki ruang tamu cukup sederhana hanya beberapa kursi dan meja.
Kemudian melangkah ke arah ruang tengah Sonia terkejut melihat foto neneknya dan dia yang dipajang di meja dekat TV.
Memandang foto merasa rindu dengan neneknya.

Sonia beralih memperhatikan banyak gambar makhluk bernyawa seperti gambar burung, dan gambar hewan lainya.
Perasaaan Sonia tidak enak melihat ibunya memajang banyak foto dan gambar makhluk bernyawa di dinding bahkan di meja2.

Memajang foto dan gambar makhluk bernyawa merupakan kemungkaran.
Sonia tau bahwa malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat Anjing dan gambar makhluk bernyawa.

Sonia akhirnya tidak melanjutkan melihat-lihat. Dan menyalakan Tv kemudian duduk.
Bagaimana cara dia meminta ibunya untuk menyimpan semua foto dan gambar makhluk bernyawa ini.

Dari pada binatang bukanya akan lebih baik memajang gambar bunga.
Sonia tidak tau selera ibunya, karena jauh dari ibu sejak kecil.
Sonia sadar bukan karena ibu tidak menyayanginya akan tetapi ibu sangat sibuk bekerja demi kehidupanya dan nenek lebih baik.
Untuk ayahnya dia tidak peduli,ayah pasti bahagia bersama keluarga barunya.

Setelah mematikan TV Sonia mandi kemudian kembali ke kamar, berpakaian dan membereskan barang-barangnya.
Sonia menata pakaianya ke dalam lemari.
Banyak pakaian dan kerudung yang ibu belikan dan kirimkan dulu di desa ia tata dengan rapih.

Saat melihat Foto nenek yang dia bawa. Sonia tidak berniat memajangnya di meja. Membuka laci dan menaruh foto nenek di laci.

Setelah beres sonia akan berbaring ke kasur tapi dia urungkan saat mendengar suara dari arah jendela kamar.
Mengintip dari balik gorden terdapat pohon mangga,mendesah lega dia tidak melihat apa-apa.Sonia hanya mendengar suara seperti orang ramai mengobrol tidak jelas.

Tidak jadi tidur siang, Sonia melangkah ke dapur.

Dia melihat dapur yang tidak terlalu banyak peralatan memasak.
Sonia berpikir ibunya pasti lebih sering membeli makanan dari pada memasaknya sendiri.
Dia membuka kulkas menemukan buah apel kemudian mengambil dan memakanya.

Tidak lama ibunya datang dengan barang bawaanya yang cukup banyak.
Setelah membuka pintu dan mempersilahkan ibunya masuk Sonia dibawa ibunya ke arah dapur.

"Nia,ibu membeli nasi padang,kamu pasti lapar ayo makan siang dulu,"
Ucap Rosalind sembari menata makanan-makanan di atas meja.

Sonia duduk berhadapan bersama ibunya dan mulai menikmati makananya.

"Nia, ibu sudah mendaftarkan kamu ke sekolah terdekat. sekolah Muhammadiyah paling dekat dari rumah,besok ibu menunjukan jalan dan mengantarkanmu," ucap ibu dengan semangat dia juga sudah mendapat seragam sekolah untuk putrinya.
Membeli peralatan sekolah dan peralatan mandi untuk Sonia.

Sonia cukup terkejut ibunya mendaftarkanya ke sekolah Muhammadiyah.
Pasalnya ibunya dan dia selama ini meninggalkan shalat wajib.
Ibunya terlalu lelah bekerja dan malas menjalankan shalat.
Sedangkan Sonia juga malas dan was-was karena tidak pernah khusyuk dalam shalat.

Mungkin dengan belajar agama lebih dalam, Sonia akan mulai bisa mengatasi rasa takutnya terhadap hantu dan bisa termotivasi untuk beribadah.
Di SMP nya dulu merupakan SMP negeri yang tidak diajarkan Agama lebih banyak. Di SMP Muhammadiyah nanti pasti akan banyak hal baru yang dia dapatkan.

"Bukanya besok ibu berangkat kerja bu?," tanya Sonia penasaran dengan pekerjaan ibunya

"Yah, ibu berangkat shift malam. Jadi ada waktu untuk mengantar kamu,"

"Bagaima dengan lusa?apa ibu berangkat shift malam juga?," tanya Sonia sedikit takut memikirkan akan berada di rumah sendirian saat ibunya bekerja di malam hari .

"Iya,jadi seminggu shift malam seminggu ke depan shift pagi. Jadi setiap minggunya bergantian," ucap Ibu menjelaskan.

"Baiklah," jawab Sonia mengangguk.

"Hahaha kamu tidak perlu takut di rumah sendirian nak, ibu berangkat jam 11 malam kemudian pulang jam 7 pagi. Jadi kamu pastinya sudah mengantuk," jelas ibunya berpikir putrinya pasti takut

Setelah makan siang mereka bersama-sama ke kamar Sonia. Membawa kemudian membereskan barang-barang Sonia yang telah ibu belikan.
Bahkan ibunya mendapat banyak buku yang akan digunakan Sonia di Sekolah.
Selain menerima Seragam, ibunya memang mendapat sekaligus banyak buku LKS.

"Nia kamu tata semua buku di meja belajar," ucap ibu menunjuk meja belajar di samping lemari.

Sonia menata buku tersebut dengan rapih sementara seragam sudah di tata ibunya.









Sonia's Eyes (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang