Bab 1

15 3 0
                                    

Lemon Tree (cover) - Olivia & Lili

Maaf kalau ada kesalahan kata atau typo.
Ingatkan kalau ada typo

~(•_•~)~(•_•~)~(•_•~)~(•_•~)

Ketukan bolpoin di meja resepsionis ruang IGD mengiringi lalu lalangnya para suster dan dokter yang sedang bertugas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketukan bolpoin di meja resepsionis ruang IGD mengiringi lalu lalangnya para suster dan dokter yang sedang bertugas. Sedangkan di luar bangunan rumah sakit itu hujan baru saja berhenti, meninggalkan jalanan dan beberapa benda lain yang basah.

Aila sedang mengecek keadan pasien yang kemarin sempat di oprasinya. "Semuanya stabil, pasien yang sempa henti jantung juga stabil." Gumamnya. "Oke mbak gak ada yang salah sama pasienya, cek selama 15 menit sekali kalau ada yang janggal segera hubungi saya ya." Instruksi Aila.

"Siap dok." Balas sang suster. "Oke kalau begitu saya mau mengerjakan beberapa laporan dulu di ruangan saya, nanti kalau ada sesuatu yang terjadi boleh cari saya di ruangan."

Aila melenggang pergi setelah mendapat anggukan kepala dari sang suster.

Di sisi lain di lobi Rumah Sakit, Ringga turun dari mobilnya menggunakan kacamata hitam. Ia masuk ke dalam Rumah Sakit sambil merapikan jas yang dia pakai.

Begitu sampai di meja Resepsionis ia di sambut oleh wakil direktur Rumah Sakit. Dia diajak berkeliling rumah sakit untuk hari ini. Besok baru ia bisa berkerja.

"Selamat datang di Rumah Sakit kami Profesor Ringga." Ucap sang wakil direktur Rumah Sakit. "Senang bertemu dengan anda juga Mrs. Renita." Balas Ringga.

"Mari saya antar anda berkeliling." Mereka berdua bejalan menuju lift untuk naik ke lantai atas. "Apa ada yang bisa saya bantu untuk ruangan anda. Kami sudah menyiapkan ruangan anda tetapi menurut yang saya dengar anda memiliki selera ruangan anda sendiri."

"Mmm.... Boleh tolong sediakan brangkas kecil di ruangan saya, dan tolong atur meja dekat dengan jendela. Oh dan tambahkan dua pot bunga anggrek putih dekat jendela." Ucap Ringga. "Baik akan saya sediakan." Ucap Mrs. Renita sambil memasuki lift.

□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■

"Kau tahu sepertinya akan ada dokter baru, kudengar dia dokter yang hebat." Ucap salah satu perawat yang sedang berkumpul di meja jaga. Aila yang sedang membaca laporan kondisi pasien memasang telinga dalam diam. Meskipun nampak tidak peduli tapi sungguh Aila tetap seorang perempuan juga yang kadang keponya melebihi gedung pencakar langit.

"Benarkah? Apa jangan jangan lelaki tampan yang bersama wakil direktur tadi." Timpal perawat lain. "Benar benar sepertinya lelaki yang bersama wakil direktur tadi, aku sempat mendengar percakapan wakil direktur dengan dokter kepala bagian bedah." Ucap perawat yang lainnya.

"Benarkah apa dia setampan itu? Beruntung sekali kalian dapat melihatnya." Para perawat mulai heboh. Mulailah percakapan percakapan berunsur halu dengan bumbu bumbu imajinasi yang mereka ciptakan sendiri, membuat para pendengarnya bergidik ngeri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The MedicusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang