Satu

29 4 2
                                    

itu bukan kesalahan  saya ataupun kamu, itu murni karena takdir. seberapa besar benci kamu terhadap saya! dan takdir kita, itu tidak akan memungkiri bahwa saya yang paling dirugikan disini. dan walaupun saya mengetahui kamu benci terhadap saya dan juga takdir kita,saya tetap menghormati kamu sebagai....
                           <<<
udara di pagi hari terasa sejuk membuat seorang laki laki berbadan tinggi merasakan kesejukan di dalam dirinya. Namanya Rangga,rangga aditama umurnya 19 tahun dia baru saja menyelasaikan sekolah menengah atasnya dan sekarang ia bekerja di sebuah perusahaan besar. karna kepintarannya dan juga kejeniusannya, setelah lulus sma ia langsung dipanggil oleh CEO perusahaan untuk menjadi karyawan tetap di perusahaan besar.

                          <<<

" kamu udh mau berangkat ke kantor ngga?" tanya wanita paruh baya itu dia adalah Dara ibu rangga. 

"iya bu " jawab rangga seadanya  "masih juga jam berapa"  tanyanya lagi  pada anak sulungnya itu  "makan dulu ngga, ibu udah buatin kamu sarapan nih" ujarnya 

"gausah bu rangga bisa makan di kantin" jawab  anak sulungnya itu pasalnya memang  rangga  jarang sarapan di rumah dan lebih memilih sarapan di kantin kantornya. alasannya? karna dia malas, alasan yang tidak logis bukan?

"kerjaan kamu bagaimana rangga?" tanya Daffa pria paruh baya yang tak lain adalah ayah rangga,  "baik ko" jawab rangga seadanya,tidak heran jika rangga menjawab  pertanyaan kedua orang tuanya seperti itu singkat karna memang sifat rangga yang terlampau cuek dan dingin orang tuanya pun mengerti itu.

tanpa berbicara lagi rangga langsung mencium punggung kedua orang tuanya "assalamualaikum" 

"waalaaikum salam' jawab daffa dan dara  kompak. "anak kamu itu" kata daffa kepada dara yang nadanya dibuat bercanda.  "anak kamu juga tauuu" jawab dara tak kalahh sengit.

                          <<<

rangga mulai menghidupkan motornya ,setelah itu rangga mulai melajukan motornya ke sebuah gedung besar nan tingkat.

"pagi pak" sapa rangga kepada mang ujang satpam di tempat ia bekerja,rangga memang dingin dan cuek tapi dia tidak akan lupa dengan sopan santunya apalagi  kepada orang yang lebih tua darinya " pagi mas" sapa mang ujang kembali.

                            <<<

di tempat lain ada seorang gadis berusia 16 tahun yang masih duduk dibangku  smk namanya Alvi gadis periang dan humoris, parasnya yang cantik dan sifatnya yang humoris membuat alvi disukai oleh teman dan sahabatnya.

"mah alvi berangkat dulu ya" teriak alvi kepada ibunya namanya sinta, "iya nak hati hati ya" jawab sinta. Alvi adalah anak bungsu  dia mempunyai satu adik perempuan yang masih sangat kecil. "pak ayukk berangkat" ujarnya pada pria paruh baya yang tak lain adalah bapak alvi.

sesampainya di depan gerbang  sekolah alvi langsung mencium punggung tangan bapaknya dan langsung berlari menuju kelasnya,ayahnya yang melihat tingkah laku anak bungsunya hanya menggeleng gelengkan kepala  karna sifat anaknya yang masi kekanak kanakan. 

"pagi kay" sapa alvi kepada sahabatnya yaitu kay "pagi juga vi" sapa kay kembali.                              "ko lo tumben si dateng pagi biasanya lo terlambat terus"   tanya alvi pada sahabatnya itu karna alvi tau kay sangat malas untuk bangun pagi, "yeee gapapalah sekali kali gw pengen jadi anak rajin" jawab kay sambil tertawa.

'"eh tumben lo dateng pagi" tanya seina pada kay 

" kenapa siii emangnya heran gw dateng pagi salah dateng terlambat salah,harusnya lo pada seneng kalo gw udh ga telat lagi" jawab kay ke sahabatnya itu,"bukannya gw ga seneng gw heran aja lo kan gabisa bangun pagi,kalo bangun harus di siram air dulu tu muke lo  pake air"  jawab seina."udah udah ayu ahh ke lapangan udah mo mulai tuu upacaranya" ajak avi  kepada seina dan kay agar mereka berhenti ribut kalo ga bisa panjang urusannya
  
                           <<<

"hai rangga " sapa rara ke rangga yang sedang sibuk dengan komputernya. Rara adalah teman rangga,rara dekat dengan rangga sudah lama sejak mereka smp."hai" jawab rangga seadanya. "ko jawabnya gtu doang si basa basi kek apa kek" rangga tak menggubris ucapan rara, karena ia tau rara menyukai nya jadi dia tidak meladeni cewek yang ada di hadapannya ini,ya walaupun rara tak pernah mengungkapkan perasaanya ke rangga tapi rangga bisa merasakan itu. rara mendengus kesal saat rangga tak menjawab pertanyaan nya, ia langsung pergi meninggalkan rangga yang masih sibuk dengan laptopnya. 0"awas aja lo ngga" ucapnya dengan senyum liciknya.

karena sifat rangga yang dingin dan cuek  tidak ada satupun   wanita yang dekat dengannya karna baginya itu hal yang tidak beguna.

Kritik dan sarannya:)

harap follow sebelum membaca ! 

dan vote sesudah membaca!
Untuk menghargai author

Not a happy marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang