lima

4 0 0
                                    

Alvi menangis sambil memegang sebuah benda dan menampilkan dua garis biru.

Yaa sudah sebulan setelah kejadian kelam itu.alvi merasakan ada yang aneh pada dirinya dia jadi tidak nafsu makan,bahkan dirinya sering sekali mual.

Tapi alvi seelalu berfikir positif mungkin saja dirinya sedang masuk angin.tapi pikiran positif itu hilang ketika mengingat dirinya sudah telat 3 minggu.

Alvi menangis sejadi jadinya didalam kamar mandi,ia tidak tahu apa yang harus ia katakan kepada orang tuanya,bapak dan ibunya pasti sangat kecewa.

Alex juga pasti akan kecewa kalo tau dirinya sedang mengandung.

Tok...tok...tok

"Al lo kenapa" tanya seina mendengar alvi yang menangis dikamar membuat mereka berdua cemas

"Al buka dong pintunya,cerita sama kita al,lo kenapa" ucap kai.mereka berdua hanya saling tatap mereka bingung apa yang terjadi pada sahabatnya itu.

Alvi membuka pintu kamar mandi dan menunjukkam benda tersebut.

"Al lo?!" Ucap seina terkejut

Alvi menangis di pelukan seina.

"Al cerita sama kita dan kasih tau kita siapa yang ngelakuin ini sama lo!" Ucap kay dia sangat gemas dengan alvi. Karna alvi masih belum cerita apa yang terjadi.

"Orang itu hiks... tetangga gw hikss..."jawab alvi sambil sesenggukan.

Setelah mereka mendengar cerita dari alvi.seina dan kay sangat geram karna lelaki yang menghamili alvi sampai sekarang belum menemui alvi berbicara pun tidak. Gimana mo bicara rangga nya aja kaga inget wkwk

"Trus orang tua lo udh tau?"tanya seina

"Belum,gw gatau harus ngapain,gw ga kebayang kalo orang tua gw tau gw hamil" jawab alvi

"Mau gamau lo harus tetep jujur al,akan lebih nyakitin lagi kalo orang tua lo tau dari mulut orang lain" jawab kay

"Iya bener lo harus jujur sama mereka al dan juga lo harus bicara sama ayah dari anak yang lo kandung"sambung seina.

"Biar gimanapun dia yang salah."

Alvi hanya diam mendengar jawaban dari kedua sahabatnya itu.

<<<

Tengg... tengg...

Bunyi bel menandakan jam pelajaran sudah berakhir.

"Al lo mau bareng kita ga"tanya seina

"Ga na gw naik angkot aja"jawab alvi

"Yodah kita duluan ya dahh"

Saat sudah sampai di gerbang sekolah alvi terkejut melihat alex yang sedang menunggunya.

"Alex kamu disini"tanya alvi

"Iya"

"Ngapain?" Tanya alvi lagi

"Yaa mau jemput kamu lah" jawab alex "ayoo masuk" alex membukakan pintu mobil untuk alvi.

Diperjalanan mereka hanya diam.alvi memikirkan bagaimana kalo alex tau,pasti ia akan sangat kecewa.

"Lex"ucap alvi "kamu tahu kan kalo aku sayang banget sama kamu"

"Iyaa sayang aku tahu"

"Jikalau ada masalah aku minta, kita untuk tetap percaya satu sama lain"

"Pasti,aku percaya sama kamu melebihi diri aku sendiri" ucap alex sambil menatap alvi,alex  bingung kenapa alvi bisa berkata seperti itu.

Sesampainya dirumah
"Makasih ya lex" ucap alvi

"Ya sama sama sayang,aku pergi dulu ya,titip salam buat bapak sama ibu" ucap alex

"Yaa kamu hati hati"
Sejujurnya alvi sangat mencintai alex.

"Bakal berat buat aku untuk ngelepas kamu" batin alvi,sambil melihat kepergian al,

"apa!!! kamu hamil? ko bisa ndukk?" ibu alvi menangis saat mengetahui alvi sedang hamil "maafin alvi bu,alvi juga ga pengen ini semua terjadi"

"siapa yang melakukan itu nak?"tanya ayah kepada alvi,itu pertanyaan yang paling alvi hindari,kalo ayah sampai tahu yang menghamiliya adalah rangga,ayah pasti akan terkejut,dan alvi ragu kalo ayah akan percaya, belum tentu juga rangga mau bertanggung jawab. 

"orang itu rangga yah " lirih

"maksud kamu rangga anaknya bu dara dan pak daffa?itu ga mungkin nak"ayah tidak percaya karna setau ayah rangga adalah anak yang baik dan juga sopan kepada yang lebih tua. "tapi memang dia pah"  lirih alvi 

"ayah akan kerumah pak daffa" tegas ayah dengan sedikit nada emosi 

"assalamualaikum" toktoktok...

"iya waalaikumsallam siapa?"

"eh pak.."

"saya tidak mau berbasa basi pak,saya mau keintinya saja,anak bapak udh menghamili anak saya"  ayah mengtakan itu dengan lantang

"anak saya? rangga? tidak mungkin dia melakukan itu kepada anak bapak" tegas daffa yan juga ikut tersulut emosi karna anaknya yang dituduh yang tidak tidak

"alvi jawab ayah nak,kasih tau sama pak daffa siapa yang buat kau jadi begiini"

"memang benar pak itu  mas rangga"jawab alvi sambil menunduk dengan air mata yang sudah tumpah. mendenar jawaban dari alvi pak  rangga terkejut ia tak percay bahwa anakny bisa melakukan hal  itu kepada wanita.

"assalamualaikum" rangga datang dan mengucapkan salam.dia bingung kenapa banyak orang di depan rumahnya,dan anehnya semua menatap tajam kearah rangga,rangga yang tersadar saat melihat alvi detak jantungnya berpacu lebih cepat apa dia akan dimintai pertanggung jwaban.

ganteng doang hamilin anak orang ga mau tanggung jawab wkwk





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not a happy marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang