part 3

22 11 0
                                    

Mobil yg dikendarain oleh fahatpun sampai di parkiran sekolah dan yg terjadi banyak siswi yang bermerumun dan berteriak di sekitar situ

Siswi 1 :wah itukan mereka, pangeran sekolah

Siswa 2 :arghhhhh mereka  makin ganteng aaaaa

Dan banyak lagi ungkapan dan kata kata para siswi

"Untung aku minta di turunin di dekat sekolah tadi kalau tidak auto ambyar diriku"

《Flas back》

  DI MOBIL

"Kak aku ingin turun di dekat sekolah aja"ucapku 

"Kenapa"kata kak riski

"Iya kenapa sih tidak sampai masuk di sekolah" tambah kak fahat

"Kalau sampai masuk nanti ketahuan ki adik kakak kan"
Ucapku

"Oh iya" ucap kak riski dan kak fahat hampir bersamaan

Dan yunapun di kasih turun di dekat sekolah

《Flas and》

Sampainya di kelas yuna langsung memilih tempat duduk, yg paling belakang, lalu duduk

Tiba tiba ada yang mengagetkan yuna

??? : DUARRRR

"WOI MATI KAU ANJING"ucapku karna terkaget

Dan para siswa dan siswi pun refleks berbalik ke arah ku, cuma si penmbuat kagetku yg tertawa terbahak bahak, dan siapa lagi kalau bukan sahabatku rara

●Mima rara putri adalah sahbatku dari sd panggil aja dia rara●

Rara : bwahaaaàaa bwahaaaaaa

"Aiss ni anak bisa enggak kalau datang ucap asalamualaikum waro"ucapku

"Hop hop jangan sok alimluh"kata rara

"Siapa bilang gua so alim gue tuk memang sokkk alimmm"ucapku

"Sama aja kamprettt cuma beda panjangnya"ucap rara

Skip masuk kelas

"Oke murid murid kita akan belajar bahasa indonesia" ucap guru bindoku

"Baik pak"ucap siswa dan siswi

"Dimana pulpen kesayanganku ya"

"Kenapa yun"ucap rara

"Pulpenku hilang"

"Coba ingat ingat dulu"ucap rara lagi

"Ohhh aku tahu siapa pelakunya"kata ku

Skip jam istirahat

Aku dan rara langsung menuju kantin bukan untuk makan tapi untuk mencari kakak berengseku itu

akupun melihat kak riski dan kak fahat sedang makan bersama 1 orang laki laki lain

Dan tanpa pikir lama aku langsung menuju ke tempat mereka makan

"Yak dimana pulpen kesayanganku"sambil menjewer telinga kak fahat

"Pulpen apa"kata kak fahat

"Pulpen yang kau ambil tadi malam"ucapku sambil berteriak

(Tunggu kelanjutannya)

Aku Anak TersayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang