16

723 107 328
                                    

Note: NEW COVER YUHUU! CREDIT TO MBAK YANG JAUH DI MATA DEKAT DI HATI, BERKAT KAMOOO AKU AKHIRNYA GANTI COVER! THANKS CANGTIP!🖤










"Lo kenal Jungwoo, Kak?" Pertanyaan yang sedaritadi mendesak keluar akhirnya lolos juga tatkala Luna menuruni motor Jaehyun, tepat didepan rumahnya. Namun belum juga di tanggapi, tampaknya sang gadis sudah mendapat jawaban ketika ia mendadak menepuk dahinya sendiri. "Ah iya! Gue baru ingat kalau kalian satu univ. Hahaha...gue kira Uwu cuma buat keluarga."

Terkesan sok asik sih, sebab Jaehyun hanya memperlihatkan raut yang datar saat ia melepaskan helm. Lantas situasi berubah begitu canggung.

"Gimana bisa gue enggak kenal sama adik gue sendiri." Sebelah sudut bibir si lelaki terangkat, menyeringai tipis. "Gue juga keluarganya."

"Keluarga?"

Jaehyun mengangguk,"saudara kandung."

Sadar lantaran yang didengarnya adalah lelucon, Luna kemudian terkekeh sarkas. "Hebat hebat! Akting lu hebat, Kak! Lo...dan Jungwoo? Wah gila sih! Enggak sekalian aja bilang kalau kalian kembar?"

"Gue sih pengennya enggak kembar."

"Gimana gimana? Oh! Hahahahaha.... Jadi kalian kembar? Anjir! Cocok banget lo jadi aktor drama, Kak!"

"Kamar yang lo tempati sekarang, dulunya kamar gue. Gue tau lo enggak bakal selamanya tinggal disini. Jadi...anggap aja kayak kamar sendiri."

"Hah? Lo ngomong apa--"

"Luna," potong Jaehyun. Ia menyentuh lengan gadis di hadapannya dengan lembut, yang kini sudah kehilangan tawanya. "Gue juga bakal jadi saudara tiri lo."

"Maksudnya...lo anak Tante Yeri? Aduuuh! Lo pikir gue percaya? Seriusan gue capek, kalo mau ngerjain tuh besok aja dong. Sekarang buat mikir aja gue enggak sanggup." Luna menghela napasnya gusar, lalu memijit pelipisnya seraya memejamkan mata sejenak.

"Katanya...kembaran itu punya ikatan batin. Kalo gue bilang bukan cuma gue yang pengen nyium lo, tapi Jungwoo juga, lo percaya? Kalo gue yang kodein tapi Jungwoo yang bakal merealisasikan, lo percaya? Kalau gue bilang sekarang Jungwoo lagi cemas dan sebentar lagi, dia pasti keluar rumah, lo perca--"

"Diem, bangsat! Lo pikir lo bisa dengan gampang mainin gua kayak gini?!"

Letih, ngantuk, pegal, rasanya Luna tidak bisa menerima apa yang di lontarkan oleh Jaehyun. Menerima pengakuan seperti itu memang terkesan sangat tidak masuk akal.

Tiba-tiba suara pintu terbuka, derap langkah kaki terdengar dan munculnya seorang pemuda bersurai acak menjadi hal yang menginterupsi keduanya. Sambil menempelkan ponselnya di telinga, ia bersuara agak keras. "Iya ini Luna baru sampai rumah, Om."

Ah...sialan! Kenapa kebetulan?

"Gue yakin Jungwoo bisa menjaga lo dengan baik. Ketika lo enggak ada harapan sama sekali, lo harus ingat kalau Jungwoo bakal selalu ada buat lo." Ujar Jaehyun sembari menepuk bahu sang gadis.

Namun dengan emosi yang memuncak, mendadak melihat sosok Jaehyun sebagai seorang bajingan, Luna menepis tangan maskulin itu begitu kasar. "Lo tuh...kenapa harus bawa bawa Jungwoo sih?!"

"LUNAAAA! OM GUAN NELFON! SINI, MAU NGOMONG SAMA KAMU KATANYA!" Panggil Jungwoo dengan nada melengking. Yang entah bagaimana, meredam panas disekitar Luna, melemaskan otot pipinya sehingga ia menoleh dan mengangguk seraya tersenyum. Seolah lupa bahwa emosinya sedang menggebu.

Uwu▪️JungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang