Jeongin terlahir dengan kesempurnaan sebagai nama tengahnya.
Pemuda itu punya segalanya; ia mahasiswa cerdas dengan indeks prestasi yang selalu mencapai angka empat, ia anak tunggal yang terlahir sembari menggenggam sendok emas, ia memiliki paras menawan yang terpahat bak malaikat, dan ia punya lebih dari lima puluh ribu pengikut di akun instagram-nya.
Jeongin mencintai ide-ide dan kebebasan. Oleh sebab itu, orang-orang menyebutnya si liberalis Yang Jeongin.
Ayahnya pengusaha dan politikus ternama, sedangkan ibunya seorang pengacara. Latar belakangnya yang cemerlang menjadikan Jeongin sebagai salah satu mahasiswa yang paling diinginkan hampir seantero kampus. Meskipun tak satupun dari mereka mampu meraihnya, sebab Jeongin tidak sudi dimiliki oleh seseorang yang berstatus lebih rendah darinya.
Sayangnya, Jeongin terlalu memandang remeh orang-orang yang ditemuinya.
Dan ketika seluruh mahasiswa di kampusnya melakukan demonstrasi untuk menuntut perbaikan fasilitas dan kebijakan kampus, Jeongin hanya menonton dengan raut mencemooh dari lantai dua gedung FISIP. Hingga atensinya menangkap sosok pemuda yang berdiri kokoh memimpin jalannya demonstrasi, mengutarakan aspirasinya di bawah teriknya matahari.
"woy! Kalian yang masih di atas, ayo turun semua ke sini!"
Jeongin terpasung separuh menganga, menyaksikan manik setajam elang itu berkobar penuh ambisi. Di bawah sana, Hwang Hyunjin, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa berteriak lantang. Kedua bola mata Jeongin membesar, menjadikan kakinya melemas dengan jantungnya yang langsung memacu kencang.
Hwang Hyunjin—si pemuda idealis yang membuat Jeongin terpukau.
Untuk pertama kalinya, Jeongin merasakan antusiasme yang aneh berdesir di dadanya.
"kau harus menjadi milikku, Hwang Hyunjin."
.
.
.
"Hyunjin sunbae, ayo jadi pacarku!"
Jeongin selalu mendapatkan apapun yang ia inginkan... tapi ia tidak pernah merasa sebegini direndahkan.
.
.
.
"kau seperti dugaanku, sangat idealis." Jeongin berujar dengan senyum penuh kemenangan. "yah, kuharap seluruh mahasiswa hukum punya pemikiran yang mulia sepertimu."
Seperti tersihir, Jeongin mengakui segala pesona Hwang Hyunjin; kepandaian lisannya, sorot penuh ambisinya, dan kharisma yang memancar jelas dari parasnya.
.
.
.
Untuk pertama kalinya, primadona yang paling diinginkan seantero kampus jatuh cinta setengah mati pada ketua Badan Eksekutif Mahasiswa.
"i can sting like a bee, but i'm sweeter than honey."
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE [hhj+jyi]
Fanfictionin·ef·fa·ble (adj.) too great or extreme to be expressed or described in words. Ineffable; satu kata yang mampu mendeskripsikan betapa sempurnanya sosok Yang Jeongin. Dan bagaimana ia menggenggam si tampan Hwang Hyunjin.