Prolog

244 13 1
                                    

Liburan selesai, semester 5 pun dimulai. Gue datang ke sekolah udah sebagai siswa kelas 12, bukan kelas 11 atau 10 lagi. Udah jadi kakak kelas. Ujian akhir makin dekat.

Hampir semua murid ngumpul di lapangan. Nunggu pengumuman buat penetapan kelas masing-masing. Begitu pula gue yang keliaran di lapangan kayak anak ilang. Ngga tau mau kemana. Hingga ketika seorang cewek berlari-lari kecil menghampiri gue dengan rambutnya yang bebas tertiup angin. Tanpa ngucapin apa-apa, dia langsung meluk gue. Kangen kali ya? Tapi ngga mungkin. Orang selama liburan kita selalu ketemu kok.

"Joo, semoga kita bisa sekelas lagi yah," ucapnya dengan mata berbinar.

Dia cantik, bego kalau ada yang bilang dia jelek. Bukan blasteran, tapi mukanya unik dan ngga bosen dipandang. Badannya ideal, I mean... sexy, tapi seragamnya ngga seketat teman-temannya. Rambutnya lebih sering terlihat acak-acakan dengan poni belah tengah yang sederhana tapi tetep membingkai wajahnya dengan baik. Bedaknya ngga setebel teman-temannya yang lain, she's the natural one. Bibirnya...duh..kecil dan membuatnya semakin terlihat imut. Matanya sayu, selalu bikin lo kangen sama tatapan melasnya. Suaranya serak-serak basah gitu, seksi lah.

Raisya Putri Virgiani, lebih suka dipanggil Rara. Teman satu sekolah gue, sekaligus tetangga gue. Ya, tetangga. Rumah kita sebelahan. Dia juga pernah satu kelas sama gue waktu kelas 10. Anggota cheerleaders SMA ini yang terkenal karena kecantikannya. Anaknya asik, lucu, bawel, banyak omong, imut, manja, ngangenin men.

"Jangan lari-larian kayak tadi, Ra. Nanti jatoh lagi kayak waktu itu," jawab gue sambil narik pipinya dan ketawa.

"Iiih, itu tuh Rara kesandung tau. Wajar aja jatoh." Dia cemberut.

Sekarang udah tahun ketiga gue kenal sama Rara, tahun ketiga gue tetanggaan sama Rara, dan sekaligus menjadi tahun ketiga kita sahabatan.

Sebenarnya, selama tiga tahun ini, gue menyimpan 'sesuatu' yang lebih sama Rara.

Gue peduli sama Rara melebihi rasa peduli seorang sahabat. Gue sayang sama Rara melebihi rasa sayang seorang sahabat. Gue suka sama Rara, gue suka banget sama Rara. Bukan karena segala kesempurnaan fisik yang dia punya, tapi karena gue nyaman sama dia dan dia juga nyaman sama gue, kayaknya.

Tapi, untuk memiliki Rara ngga semudah menyukainya. Kenapa? Karena: Pertama, Rara itu sahabat gue, terlalu banyak resiko dan banyak yang akan dikorbankan untuk itu. Kedua, Rara udah nganggep gue kayak abangnya sendiri. Ketiga, gue bukan tipe idealnya Rara. Keempat, Rara udah punya pacar. Dan yang kelima...

"Rara!" seorang cewek dengan gaya kecowok-cowokan datang dari arah utara. Kehadirannya membuat Rara mencak-mencak ngga jelas kayak anak TK yang ngeliat gulali.

Dan itulah alasan kelima yang membuat gue untuk menyimpan perasaan gue sama Rara ketimbang ngungkapinnya.

Pacarnya Rara adalah temen gue. Dan temen gue itu.....cewek.

TBC

Miss RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang