01

3 2 0
                                    

Vote And Coment AKU MAKSA! :")

°•|•°|°•|•°|°•|•°|°•|•°|°•|•°|°•|•°|°•|•°|°•|•°|°•|•°|°•|•°|°•|•°|•

07:15

"YOON JUHIIIIIII" teriakan melengking dari lelaki berparas cantik itu.

"Hemm" deheman kecil keluar dari mulut kecil gadis. Gadis itu sedang tertidur nyenyak dengan selimut bedcovernya. Buakanya terbangun gadis itu malah semakin memasuki alam mempinya.

"YA!" teriak sang oppa, yang sudah kewalahan mengurus adik tercintanya itu. "BANGUN ATAU AKU SIRAM KAU DENGAN AIR DINGIN!!!!!!!" suara oppapun semakin melengking. Yang sudah berdiri di samping tempat tidur gadis itu.

"Haish... Hari ini tidak ada jadwal kuliah oppa, buat apa kau melakukan ini" menendang perut oppanya itu. Sungguh adik durhaka.

"Temani aku belanja bahan bahan makan bego. Kau kira, kita akan makan apa minggu ini!!! Kau sudah berjanji padaku untuk memasak sup tulang dengan ku, kau bahkan juga ingin ikut dengn ku ke supermarket, kau sudah berjanji.. Kau ingat janji tidak boleh di ingkar!!!!" jelasnya dengan panjng lebar, satu tarikan nafas dan jangan lupa suara melengking di akhir.

Tetap pada tempatnya. Gadis itu masih berbaring dan menutupi wajahnya dengan bedcovernya.

"Hah... Masi blom bangun juga yah" sang oppa pun sepertinya pergi meninggalkan gadi itu.

"Hah... Akhi-"

BYURRRRRRRRRR

"OPPPAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!" teriak melengking seorang gadis menghiasi kamar minimalis itu.

"Sudah ku bil-" belum selesai lagi oppanya bebicara. Yoon Juhi sudah melemparinya dengan bantal yang sudah setengah basah. Melempar seluruh hiasan kasurnya. Boneka, bantal, guling, bahkan bedcover yang tebal sekalipun dia lempar.

Bukanya mengalah. Yoon Jeonghan, yaitu oppanya malah membalas.

Dan jadi lah perang dunia ke-3

Meanwhile















"Makanya jangan bangunkan aku dengan air oppa" ucap Juhi, yang sedang mengompres kepala Jeonghan dengan handuk dingin.

"Kau saja, anak gadis tapi tak pernah bangun pagi. Apa kau tau? Liat calon kakak iparmu itu. Dia selalu bngun pagi dan berdadan" cecah Jeonghan. "Dia baik tak pernah main tangan sepertimu, dia tanang tidak sepertimu cerewet. Dia anggun.. Dan kau.. Gaya seperti anak lela- AWWWWW" teriak Jeonhan. Karna sang adik menekan benjolnya dengan kompresan.

"Memang apa masalahnya aku main tangan? Setidaknya aku bisa melindungi diriku, lalu klo aku cerewet ka lebih baik, dari pad aku diam seperti patung, lalu anggun? Cih merepotkan, dandanan? Tidak ada gunanya... Hanya seperti jamet" ucap Juhi dengan wajah datar.

"Ya.. Kau menyebut Ellyn jam-" lagi lagi ucapan jeonghan terputus.

"Ahh sudahlah, cepat katanya mau ke supermarket" ucap Juhi membereskan perlengkapan kompres.

"Oh iya aku lupa" ucap Jeonghan dan langsung berlari ke kamarnya.

"Menyusahkan" me Rolling bola matanya.











Supermarket

"Hmmm... Sereal mana yang enak?" ucap Jeonghan menunjukan 2 merek sereal kepada Juhi. "Kokonut atau coconat?" lanjutnya.

"Meh, oppa biasanya membeli keduanya, tIdak mungkin hanya membeli 2 sereal uang oppa akan habis" jwab Juhi dengan muka datar.

"Jleb dek jleb" ucap Jeonghan sambil memegang dadanya histeris.

"Ya! Memalukan oppa! Apa yang kau lakukan" ucap Juhi berbisik. Karna banyak orang yang melihat mereka dengan tatapan jijik.

"Lah bodoamat" ucap sang oppa yang bertingkah sok keren. Padahal gaya ity sama sekali tidak cocok karna wajahnya yang hampir menyerupai bidadari itu.

"Cih" jawab Juhi.

"Ya!  Jeonhan" ucap seorang lelaki yang menghampiri kami. Lumayan tampan. Hidung mancung, style amerika, bibir tipis, Waw lah. "Wah gila yah. Kita ketemu lagi.. Udh berapa lam yah 4, ani ani 5 tahun.. Iya kan?"

"Hmm.. Kau-" Jeonhan mengernyitkam dahinya bingung. Sedangkan Juhi? Dia sudah berdiri di belakang oppanya itu.

"Kau tidak mengenalku? Kejam sekal-" ucap lelaki tampan itu terputus karna Jeonhan telah berteriak.

"MWO! JINJA! HONG JISOO!!!!!"  ucap Jeonghan yang langsung bertos ria dengan lelaki bernama Jisoo itu.

Mereka bercakap-cakap ria. Hingga melupakan gadi yang sedang bosan melihat dan mendengar oppanya itu berbincang. Jisoo pun sadar kalau sedang di perhatikan seorang gadis.

"Hai.. Nama ku Jisoo" ucap Jisoo mengulurkan tangannya untuk berjabat. Tidak ada jawaban. Juhi hanya menundukan kepanya dan memegang erat jaket oppanya.

"Tidak papa, dia teman oppa, dia tidak akan melukaimu, dia baik" ucap Jeonghan berbisik kepada sang adik. Juhi hanya menggelengkan kepalanya pelan dan semakin bersembunyi di belakang Jeonghan. "Huh" Jeonghan membuang nafas berat.

"Dia Juhi, adik yang sering ku ceritakan dlu" ucap Jeonhan dengan muka serius.

"Ah.. Adik yang di ku-" ucap Jisoo terpotong karna ada seorang gadis yang berjalan kearahnya dan memanggil namanya.

"OPPA! Kenapa kau tak menjawab pesanku!!  Aku sudah berkeliling supermarket, dan... Lihat ini kau mlah berbicara dengan... OMOOOO!!!  JEONGHAN OPPA!? JINJA!? JEONGHAN OPPA" ucapnya panjang lebar, dan memutar mutar tubuh Jeonghan Oppa.

Juhi hanya mengernyitkan dahi saja, yah dia tidak heran kalau saja Jeonghan bnyak teman. Tapi lihatlah, kenapa teman temanya sungguh berisik dan tidak tau malu.

"Ahh... Kau, kau pasti Yoon Juhi, Woah.. Sudah lama aku menunggu pertemuan kita, aku hanya selalu mendengarmu dari Jeonghan Oppa, wah... Kau cantik sekali.. Wajahmu mirip dengannya wahhhhh.. Bla... Bla... Bla... Bla.. "

"Aish, berisik... Sumpah ingin ku tutup mulutnya dengan sendal yang kupakai ini" ucap Juhi dalam hati.

"Diamlah... Kau tidak lihat klo Juhi tidak nyaman dengan cerewetnya dirimu" ucap Jisoo, teman oppa sambil menutup mulut perempuan itu secara paksa dengan sandalnya. Ah... Buka dengan tanganya.

"Ah... Hehehe" kekehanya. "Nama ku Hong Minri, adik Jisoo Oppa, kuharap kita bisa berteman, ah bukan harap tapi aku memang sangat sangat sangat ingin berteman dengan mu" ucapnya dengan senyum manis yamg mengembang diwajahnya. Menjulurkan tanganya untuk berjabat tangan.

Juhi ragu sungguh. Dia taku, apakah dia. Hanya akan memanfaatkan Juhi? Atau malah menjadi teman pertama yang baik kepada Juhi? Dia tidak tau dia sung-

"Sudahlah Minri... Kita ke kasir dahulu membayar belanjaan lalu pergi ke cafe dekat sini saja... Dan beruntung ada cafe enak dengan sini" ucap Jeonghan oppa















Apakah benar teman itu menyenangkan?

TBC

121020
-Ellyn_

Different•°JWWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang