5/5
by
Copyright 2020©RevelAuthors
All right reserved***
[Dari vrosez untuk kalian yang sedang berjuang]
Cerita ini tidak akan berorientasi seperti cerita pada umumnya, sarat akan apa yang terjadi disekitar kita. Setiap orang memiliki beban kisahnya masing-masing. Dan cerita ini hanya memberi gambaran kecil terhadap hal tersebut.
Selamat membaca!
***
IRENE
Kilat cahaya lampu studio berkedip bersamaan dengan suara shutter kamera yang berbunyi. Irene, si model baru yang tengah naik daun sedang berpose manis untuk konten sebuah majalah. Mengikuti arahan sang juru kamera dengan kooperatif.
"Senyumannya lebih cerah lagi Irene," kamera membidik wajah Irene dengan tepat. Sang juru kamera tersenyum puas sewaktu Irene dapat melakukan arahan yang dia berikan dengan baik. "Good."
Setelah mendapatkan hasil foto yang memuaskan, Irene menghampiri kru yang ada untuk ikut melihat hasil pemotretan. Sang juru kamera menunjuk satu hasil, "Kita ulang sekali lagi yang ini ya, ekspresinya masih kurang sedikit."
"Oh oke." Irene membalasnya dengan sedikit kaku. Para kru yang ada lantas memberikan semangat untuknya.
"Relax aja, gak usah terlalu gugup." Sebuah masukkan sederhana Irene dapatkan, wanita itu lantas langsung mengangguk paham. Hendak kembali ke titik pemotretan, dan sewaktu dia sudah kembali ketitik tersebut, matanya melihat ada dua orang model senior yang sedang menatap agak sinis kearahnya seraya berbincang miring.
Diam-diam Irene menggigit bibir dalamnya karena dia tau betul kalau kedua model seniornya itu sedang membicarakannya. Semenjak karir modelingnya melejit pesat, Irene menjadi kebanjiran tawaran dan juga kebanjiran kebencian.
1/5
Alea selaku manajer Irene, tengah mengemudikan mobil kantor untuk mengantar Irene pulang ke apartemennya. Selama di perjalanan, Alea sesekali membicarakan soal pekerjaan sedangkan Irene hanya menatap langit gelap di luar sana.
"Besok pagi kamu ada wawancara ya Rene, sama majalah Halo. Mereka bakal wawancarain kamu seputar dunia modeling dan perjalanan karir kamu. Terus siangnya kita meeting sama brand baju lokal yang mau ajak kamu untuk kolaborasi. Malamnya kita baru hadir ke acara peresmian butik yang kemarin endors kamu itu," sedikit Alea melirik kearah Irene sebelum mengulas senyuman tipis. "Malam ini kamu istirahat yang benar, gak usah begadang nonton drama. Jadwal kamu lagi padat-padatnya sekarang."
Irene yang mendengarkan pesan itu hanya bergumam kecil, menghela nafas lelah. Perlahan dia menoleh ke arah manajernya. "Bisa tolong kosongin jadwal aku gak kak untuk akhir minggu ini? Aku mau pulang."
"Eh?", dahinya Alea berkerut bingung. "Kenapa mintanya mendadak?"
"Pengen pulang aja." Jawab Irene yang memaksakan diri untuk tersenyum tipis.
Sayangnya Alea justru menggelengkan kecil kepalanya, "Kalau kamu minta untuk akhir minggu ini udah gak bisa Rene. Gimana kalau minggu depannya lagi?".
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER
FanfictionA Red Velvet Fanfic Collection. This is our 3rd project as RevelAuthors. I hope you guys enjoy our story. Happy reading guys! Poster by @kerdusindomih