Mengalah dan Kalah

22 1 0
                                    

Namaku Adi, aku berkerja di sebuah perusahaan swasta perusahaan ini bergerak dibidang jasa , perusahaan ini terbagi menjadi 3 bagian dan 2 bagian diantaranya berada dalam 1 gedung.

Cerita ini bermula saat seorang pegawai baru bergabung di perusahaan ini, wajahnya kalem dan pasti berhijab karena salah satu syarat di perusahaan kami adalah berhijab untuk yang perempuan.

3 minggu lamanya aku hanya bisa mencuri-curi pandang dengannya, hari ini aku memberanikan diriku untuk membuka percakapan.

" mbak " sapaku sambil tersenyum.

" iya mas " jawabnya membalas senyumku.

deg-degan tentu sudah terjadi sejak kita duduk di bangku yang sama.

" mbak nya asal mana? " tanyaku.

" oh asal Karanganyar mas hehe.. " jawabnya sambil tersenyum kecil.

" woh.. lumayan jauh ya mbak " ucapku.

" ya lumayan sih mas " lanjutnya.

" kerja disini ngekos apa PP mbak? " tanyaku.

" ngekos mas hehe... kalau PP capek " jawabnya.

" iya juga ya lumayan jauh soalnya " ucapku.

Kami berbincang ringan di balkon tempat kami kerja, karena ada pemadaman listrik jadi semua pekerjaan pun terhenti.

Semenjak itu kami tidak pernah mengobrol lagi hanya sediki-sedikit mencuri pandang.

Beberapa bulan kemudian aku diajak Bagas adik sepupuku untuk berlibur di sebuah tempat wisata yang berada diatas bukit di kota sebelah.

kami berangkat berboncengan menuju lokasi, sesampainya disana ternyata kami sudah ditungu oleh 2 wanita yang ternyata pacar adikku dan teman sekantorku.

" loh mbak " ucapku dengan kaget.

kami pun terdiam sejenak...

" loh masnya " sahutnya.

" loh mas Adi sudah kenal sama mbak Vira? " tanya Cintia, pacar adikku.

" kita satu kantor " jawabku.

" hooo pas kalau gitu hahaha" ucap Bagas.

" sudah-sudah duduk mas, mau pesan apa? " ucap Cintia sambil menyodorkan daftar menu.

" hmm... aku Choco Oreo aja " ucap Bagas.

" aku.... Green Tea  aja enak buat cuaca dingin" Ucapku.

" ok ada lagi? kalau tidak ada aku bawa ke kasirnya " ucap Cintia.

" udah itu aja " jawabku.

" kenalin mas ini mak Vira dia kakaku " ucap Cintia.

" ohh kalian adik-kakak ternyata " jawabku.

" hehehe iya mas aku juga ga nyangka bisa ketemu gini " ucap Vira.

Kami mengobrol, bercanda hanya saja ada sedikit suasana canggung ketika tatapan kami bertemu, maklum saja aku orangnya pemalu jadi setiap dekat dengan orang asing aku lebih memilih diam sesekali aku ikut dalam percakapan untuk mengurangi rasa canggungku.

" mbaknya disana bagian apa? " tanyaku.

" santai aja kita sumuran panggil Vira aja mas, aku bagian Marketingnya " jawab Vira

" oooww Marketing aku kira bagian novel " ucapku sambil mengangguk.

" kalau novel ada di dikantor yang satunya mas, jadi yang sekantor cuma pemasaran sama yang bagian masnya " jelas Vira.
" hehe baru tau hehee" ucapku.

The STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang