Dihari yang cerah ini tepatnya hari senin, seluruh siswa-siswi wajib mengikuti upacara bendera disekolah masing-masing. Mungkin dimata sebagian pelajar hari senin adalah hari yang paling malas untuk berangkat ke sekolah, berbagai macam alasan mereka telah tercurahkan agar tepat waktu dan tidak mau kena hukum hormat bendera.
Berbeda dengan gadis cantik yang satu ini tidak peduli sama sekali dengan yang namanya hukuman yang biasa terjadi kala hari senin. Bahkan ia tetap enjoy datang diwaktu yang terbilang cukup mepet berlangsungnya upacara bendera.
Sampai mamanya pusing sendiri melihat anak gadisnya tidak pernah berubah.
Kini tepat pukul 06.00 Wib, gadis cantik itu masih bergelut dengan mimpi-mimpi indahnya. Jam beker yang ia setel tidak akan membuat dirinya bangun dengan sendirinya, malah nasib naas yang diterima jam beker tersebut.
Dor... Dor... Dor
Suara gedoran pintu dari depan pintu kamar miliknya yang terdengar nyaring itupun tak membuat gadis cantik yang masih bergelung dibawah selimut tebal yang membungkus dirinya.
"Nesha bangun, ini sudah pukul 6 Nes. Kamu mau sampai kapan tidur terus hah?" teriak mamanya setelah tidak mendapat jawaban atas gedoran pintu tadi
"Nesha kamu dengar gak sih yang mama bilang tadi" ulangnya setengah teriak, namun tetap saja gadis cantik itu tidak mau beranjak dari tempat tidurnya
Ya, gadis cantik itu ialah Ganesha Permata Aurelia, biasa dipanggil Nesha. Ia anak dari pengusaha ternama di Asia dan sekaligus adik kesayangan dari pebisnis muda terkenal di Eropa yaitu Bryan Adinsky. Ia adalah permata yang dimiliki keluarga Adinsky dan dijaga ketat dengan extra keposesifan dua laki-laki yang ada dikeluarga Adinsky. Sebenarnya Nesha risih dengan tingkat extra posesif yang dikeluarkan oleh papa dan kakaknya itu tapi mau gimana lagi dirinya satu-satunya perempuan yang harus dilindungi setelah mamanya.
Mama Nesha dari tadi teriak-teriak memanggil namanya dan tidak mendapat jawaban dari anaknya, mamanya memilih untuk turun ke bawah dan memberikan tugas kepada anak laki-lakinya.
"Yan kamu panggil adik kamu tuh, tadi mama udah teriak tapi dia gak ada sautan tuh ucapan mama tadi. Capek tau gak Yan" keluhnya kepada anak laki-laki dikeluarga Adinsky
"Loh masih belum bangun ma?" tanyanya sambil memakan sarapan yang sudah ada diatas piring miliknya
"Belum tuh. Sana bangunin kak"
Jika sudah begini mau gak mau Bryan turun tangan membangunkan adik kesayangannya itu dengan tangannya sendiri. Kakaknya ini tipikal laki-laki yang tangguh dan juga dermawan tapi kalo dirinya marah bisa-bisa abis yang ada didekatnya, kecuali orang-orang yang berhasil menjinakkan dirinya.
Bryan meninggalkan sarapan paginya dari atas meja makan dan bergegas menuju ke kamar sang adik tercinta. Dirinya tau ini adalah kebiasaan buruk yang dimiliki oleh adiknya. Sampai kapan adiknya seperti ini? Bryan sendiri pun tidak mengetahuinya.
Sesampainya didepan pintu kamar milik adiknya yang masih tertutup rapat-rapat.
"Dek"
Hening !
"Dek bangun"
Sunyi
Hening !
"Adek bangun udah siang"
Hening !
Dor... Dor... Dor
Suara gedoran pintu yang tak biasa digedor oleh Bryan. Ini bukan kali pertama Bryan menggendor dengan kekuatan yang ia miliki, tak perduli tangan dirinya sakit atau gak.

KAMU SEDANG MEMBACA
GANDARA
RomanceBagiku perjodohan sama saja mengekang hak untuk memilih. Kita punya hak menetukan dan memilih dengan siapa saja kita mau menikah. Masa sih aku dijodohkan karena kedua orang tuaku punya janji cukup lama sama sahabatnya dulu! Hingga kedatangannya memb...