11. Keributan

183 52 32
                                    

*** Selamat Membaca ***

Disclaimer :

Author hanya meminjam nama dan visualisasi tokoh saja. Untuk alur dan karakter tokoh dalam cerita ini, murni berasal dari pemikiran author sendiri


***********************************

Meja makan keluarga Devanata sudah mulai terisi dengan beberapa orang.

"Semoga gak ada keributan,"ucap Nana.

"Gue juga berharap gitu kak,"ucap Alka, sedangkan Rendra yang duduk tak jauh dari keduanya itu hanya menatap kakak beradik itu dengan heran.

"Keributan apa?" Batin Rendra.

Terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa menuju arah meja makan

"JANGAN DEKETIN KAKAK GUE. LO KAN UDAH PUNYA KAKAK," teriak Mahen.

"GAK MAU, KAKAK GUE COWOK."

"LO SAMA KAK NANA AJA."

"GAK MAU!! KAK JAYNA GALAK. LO AJA YANG SAMA KAK JAYNA."

mendengar itu Jayna langsung mengepalkan tangannya.

"Sabar kak, jangan marah-marah nanti cepet tua lho. Percuma kan skincare lo tadi malem,"ucap Alka sambil menenangkan sang kakak.

"Urusin adek lo deh, Van, sebelum perang dunia ke 3 muncul ke permukaan," ucap Alka pada Vano.

"Lo aja deh al, tu dua anak kucing bucin sama lo,"ucap Vano.

"Enak aja ngatain Mahen anak kucing,"ucap Kak Nana.

"Tama, Mahen jangan berantem ini masih pagi," ucap Ayah Bima.

"Aku duduk deket Kak Al,"ucap Mahen.

"Gak bisa, gue yang duduk sama Kak Al,"ucap Tama.

Sedangkan Alka hanya diam dan memakan cemilan buah apel di atas meja.

"Udah deh gak usah ribut. Masih pagi gue udah laper," ucap Alka dan membuat Mahen serta Tama berhenti berkelahi.

"Buruan duduk,"ucap Alka

Kedua anak itu akhirnya berjalan menuju meja makan. Namun lagi-lagi keributan terjadi.

"Gue yang deket Kak Al," ucap Mahen.

"Enggak gue yang duduk sini,"jawab Tama.

"Gak, gue yang duduk sini,"ucap Mahen

"Ini rumah siapa?"

"Rumah Papa Damar lah."

"Berarti?"

"Rumah gue."

"Rumah gue Mahen bukan rumah lo."

"NATAMA DEVANATA, MAHENDRA AVANINDRA BERDIRI DI POJOKAN RUANG MAKAN 10 MENIT, SEKARANG," teriak Ayah Bima dan membuat dua anak itu menunduk dan lalu berjalan menuju pojok ruang makan.

"Alka," panggil Ayah Bima.

"Ya yah, bentar, kok perasaan aku jadi gak enak ya," jawab Alka

"Kamu juga ikut ke pojokan sana."

"Tu kan, kok Al juga kena sih yah? Kan Al dari tadi duduk manis gak ngapa-ngapain selain makan buah."

"Sekarang Al."

Alka memandang sang ayah dengan tatapan sedih,

"Yah..."ucap Alka dengan nada sedikit di buat imut.

NarendrAlka ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang