12. A long day

3.7K 378 55
                                    

3000 kata guys

Kuy merapat





.
.
.
.
.
.

Rara POV

"Ada yang mau kalian jelasin? Kenapa sampe jisung kayak gitu?" kata gw yang baru saja duduk di ruang tamu

Di sini sudah terdapat ayah kakak dan abang. Sedangkan mark tengah menemani jisung dan si kembar yang tertidur karena kelelahan.

"Kakak aja deh. Ini masalah lo kan kak" sahut bang taeyong yang baru kali ini menampakkan wajah bersalah

Masa bodoh dengan status gw yang paling muda dan perempuan sendiri. Yang terpenting kebingungan gw terjawab.

"Kakak sudah mengajukan surat cerai ke pengadilan agama, dek" kata kak taeil yang membuat gw membolakan mata

"Kenapa bisa? Emang gak bisa dibicarain baik-baik kak? Kasian juga loh jisung, kak" balas gw dengan prihatin

Gw melihat kak taeil hanya menghela napas dan mendudukkan kepalanya.

"Gw izin ngejelasin ya kak"

Gw menoleh saat bang taeyong menginstruksi

"Masalah ini tuh muncul gak berhari atau Berbulan bulan yang lalu ra. Maybe, gw taunya sekitar kurang lebih 1 lah —"

"Tepatnya 2 tahun" kata ayah memotong pembicaraan bang taeyong

Hah 2 tahun? Selama itu dan gw gak di kasih tau?

"Masalah apa?" tanya gw penasaran

"Perselingkuhan. Jadi, kak wendy itu udah menjalin hubungan dengan kawan lamanya —gak tau gw siapa namanya" kata bang taeyong yang membuat gw sesak seketika
"Kalo aja wendy itu jaehyun, udah abis dia sama gw"

Bugh..

"Sembarangan si abang ngomongnya!" sentak gw sambil melempar bantal sofa tepat di muka bang taeyong

"Ngomongnya dijaga yong. Bisa jadi doa tuh" sahut kak taeil membela

"Tau si abang. Amit-amit yatuhan" kata gw menimpali

"Udah udah. Kok malah jadi ribut sih" lerai ayah
"Intinya, sekarang kamu mau kayak gimana il? Terus terang, ayah kaget begitu tau surat kamu udah sampe pengadilan" kata ayah dengan wajah seriusnya

Gak heran kalo gw gak tau. Toh ayah bunda aja sepertinya gak di kasih tau kakak.

Ini nih salah satu hal yang gak gw suka dari kak taeil. Dia terbuka mendengar keluh kesah adik adiknya —terutama gw— tapi gak dengan dirinya sendiri. Dari dulu kak taeil tuh selalu menganggap masalahnya dia, cukup dia yang tau.

"Terus gimana. Semua aset kamu yang ada si seoul mutlak mengatas namakan wendy. Apa kamu mau mengajukan banding di pengadilan atau gimana?" tanya ayah dengan wajah tegas nya

Percayalah. Muka ayah sekarang lebih seram dibanding waktu jaman kak taeil dan gw membangkang karena gak mau mengikuti kemauan ayah.

Tau sendirikan seberapa protektif ayah pada anak-anaknya terutama gw.

"Gak usah lah yah. Hitung-hitung sebagai tanda perpisahan— fokus taeil saat ini adalah mempertahankan hak asuh jisung" kata kak taeil yang membuat gw semakin tercengang

"Ck! Hak asuh mah gampang kak. Lu bisa pake pasal dugaan penelantaran anak. Toh selama 3 bulan terakhir ini kak wendy gak datang untuk setidaknya menjenguk jisung —padahal pintu rumah kan terbuka kalo untuk ketemu sama jisung doang mah—. Jisung walaupun udah besar gitu kan masih di bawah umur. Setidaknya harus ada pengawasan dari ibunya kak. Lagian kak, jisung sendiri gak mau sama kak wendy karena merasa gak di perhatiin kan. Gak ada paksaan juga dari lu kan? Fix lah, lo yang bakal dapet hak asuh jisung" kata bang taeyong panjang lebar

[3] Keluarga papa jaehyun - Jung Jaehyun♾️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang