1. First Meet.

5 1 0
                                    

Haruskah aku bilang pada mereka
Tentang siapa aku sebenarnya?


-T








"Eh Ca, lo tau gak sih si Tama murid baru di sekolah kita?"

"Oh, gue denger sih lagi heboh soal si Tama itu, tapi gue belum liat kayak apa orangnya."

"Sumpah ganteng banget anjir, tapi sih katanya cuek dan pendiem banget."

Caca menaruh kaca mininya, matanya menyipit menoleh pada Fira, "cuek? Seru nih, haha secuek-cueknya semua cowok pasti bakal luluh sama gue."

Fira menghela nafas, "iya deh princessss"

Brak! Tiba-tiba Fira menggebrak meja kantin, "Ca! Itu ca ituuu!" Sambil menunjuk nunjuk siswa lelaki yang sedang berjalan dengan setelan seragam abu putih yang agak berantakan.

Caca menoleh tanpa berkedip. "Gila auranyaa kerasa banget Fir! Karismanya dapet bangettt!"

"Apa gue bilang Ca! Pasti Tama ini bakal nglengserin si Rey kakak kelas famaous di sekolah kita!"

"Ssttt.. Ehem, lu bakal kasih apa kalo gue berhasil deketin dia?"

"What? Ca, jangan main-main deh, lu kan ada Hiro, Hiro mau di kemanain anjir."

"Hiro buat lu aja, lagian gue pacaran sama dia cuma buat bahan ngerjain PR gue kok," Ucap Caca, matanya masih mengarah pada seorang Tama yang kini duduk sendiri dengan menyeruput minuman teh botol itu.

"Anjir Caca! Kasian Hiro tau, dia sayang tulus sama elo, yaelah tega-teganya lo Ca.."

"Sssttt, lo diem di sini, lihat gue ya," Caca berdiri dan beranjak dari duduknya, ia mulai berjalan pelan menuju Tama. Sementara Fira hanya bisa pasrah melihat kelakuan gila sahabatnya itu.

Tap

Tap

Tap

"Hai.." Sapa Caca meringis.

Tama hanya menolah sekejap tanpa ekspresi.

Caca melotot kaget, baru kali ini ia di cuekin sama cowok. Tidak menyerah, walaupun baru satu kali gak di respon, ia bakal terus maju. Kemudian ia duduk di kursi depan menghadap Tama.

Tama hanya melihat ketus tanpa ekspresi pada cewek di depannya itu.

"Bener! Dia cuek banget ya ampun! Bikin gue makin pengin penginn! Tuhan permudahkanlah.." Kata Caca dalam hati sambil mengadah atas sejenak 😂

"Kamu Tama ya?"

Tama menoleh lagi, tatapannya tajam, "iya," Jawabnya singkat.

"Demi apa matanya seksi banget! Suaranya! Gue suka!" Batinnya jungkir balik tak karuan.

"Ehem, kenalin gue Caca Keylisa, murid kelas sebelas ipa satu, terpopuler, tercantik dan terpintar di kelas hehe," ia mengulurkan tangannya.

Namun Tama hanya melihat tajam tak berkedip, dan mendorong kursinya bersiap beranjak dari duduknya.

"Eh.. Tungguuuu.." Caca meraih lengan Tama, keduanya mematung.m dan mata mereka saling bertemu. Tama langsung menghempas pelan tangan Caca.

"Apa?"

"A anu.. Boleh minta nomer WA?"

"Nggak ada WA," Jawabnya kemudian berjalan pergi meninggalkan Caca yang melongo.


"Hahahhahahahahhahahaha!!!"

"Fir!! Stop ketawain gue, ih sumpah ya, baru kali ini ada cowok yang bener-bener cueknya kebangetan sama gue! Huft bikin gue tambah semangat aja buat dapetin dia!"

"Udahlah Ca, buat apa sih? Lu udah cocok sama Hiro, jangan ngadi-ngadi deh."

Caca mengadah, ia sudut bibir tersenyum, "jangan protes Fir, lo tau gue kan? Sekali gue berambisi, gue gak bakal nyerah, doain gue Fir! Fighting!"

Fira menghela nafas lagi, "terserah lu dah Ca, btw bayarin minuman gue dulu dong, lupa gak bawa duit."

"Gue tlaktir elo Fir," Ucap Caca meringis.
"Tumben, kumat apa lu Ca?"
"Enggak, gue lagi seneng aja hari ini."
"Thanks sista chuuuu..."



***


Cowok dingin itu duduk dengan kedua tangan di atas meja. Pandangannya mengarah ke jendela, melihat langit yang begitu mendung. Gerimis pun turun saat itu. Lalu ia mengambil sebuah MP3 dan sebuah earphone putih dari dalam tasnya.

Klik.

Seketika kedua matanya terpejam, menikmati alunan suara yang keluar dari gaung earphone nya. Wajahnya tak berekspresi sama sekali.

"Tama.. Kamu sedang apa?"

Seketika matanya terbuka, dan hanya menggelengkan kepala. Saking fokusnya ia mendengarkan lagu, ia tak tahu jika Pak Dimas sudah masuk dalam kelas.

"Baik, mari kita buka buku paket halaman 58.."



***


Sementara siswa perempuan yang di kenal cantik dan cerdas itu tengah memandang fokus layar komputer di depannya.

"Tama Jio Algibaran, kok kayak gak asing ya, namanya sama seperti pengusaha batu bara yang terkenal di Belanda, hem gue kepo," Jarinya membuka software mozila di komputer, mengetik di meain pencarian 'Algibaran'

Roki Algibaran, lelaki kelahiran 19 sept 19**, merupakan pengusaha sukses di Belanda yang berasal dari Indonesia. Namanya memang tak begitu terkenal di Negaranya sendiri, tapi ia merupakan pahlawan devisa tertinggi pertama di Indonesia. Bagaimana tidak? Kekayaannya melebihi dari presiden kita. . . . . . -

"Kan bener! Tapi.. Ya gak tahu juga sih, nama Algibaran juga gak dia doang," Menghela nafas sejenak dan bersender santai di bangku itu.

"Waktu dia lihat aku, matanya tajam seksi banget! Suaranya ngebass kayak Taehyung, yalloooo! Apalagi gaya rambutnya! Gue suka!!"





Tbc(:

Hai, semoga kalian gak berhenti di sini ya, masih banyak part yang akan datang.

Please support aku dengan cara ketik SMS, wkwk becanda becandaa.. Dengan cara kalian follow akunku dan tap bintangnya ya, janlup komen 🤗 tengkyuuu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang