Senyawa Kawan Lama

5 0 0
                                    

Entahlah ini sudah keberapa kalinya aku kembali teringat akan hal itu. Apalagi perjalanan ke Bekasi sangatlah memakan waktu seolah aku sedang menuju ke planet lain di antariksa ini.

Yaaa..hari ini kami bertiga janjian untuk bertemu kembali setelah bertahun-tahun karena kesibukan masing-masing kita tak pernah bertemu apalagi ngobrol asyik seperti 5 tahun yang lalu.

Seperti biasa, kala teman lama bertemu selain  saling menanyakan kabar terupdate masing-masing tentunya agenda yang sudah pasti adalah mengenang masa lalu. Saat negeri ini masih  baik-baik saja dan tak sekacau saat ini. Masa remaja yang indah dan penuh cerita.

Persahabatan kami dibilang termasuk awet karena tak terasa sudah memasuki tahun ke 20. Woww cukup luar biasa bukan? bahkan meski kami lama tak berjumpa dan tak bertukar kabar bahkan untuk sekedar say hello sekian lama, namun ketika bertemu, kami seperti molekul H yang bertemu dengan molekul O2 yang langsung bersenyawa menjadi Air.

Rasa yang selalu sama dan jiwa yang selalu bergelora. Banyak yang bilang walau kami hanya beberapa orang tapi kalo udah berkumpul dan asyik, ramainya mengalahkan riuhnya pasar dan kehebohan kumpulan orang-orang sekampung, hehehe.

"oiiii Ikaa, Apriiii, gimana kabar kalian?? akhirnya nyampe juga yaah lo pada di rumah gue", sambut Haya menyambut kedatangan kami.

"aahh gila seeehh, jauh benerr rumah lo, berasa kaya ke planet lain tau gak. ya kan pri? ", timpalku.

"iyaaa..mana jalanannya bikin bingung dan banyak kendaraan besar, ngeri2 syedapp dehh , hiiiy", sahut Apri seraya bergidik.

Kami pun saling berpelukan riang, sambil menikmati rujakan yang sudah disiapkan Haya untuk kita.

"Wahh mantapp nih rujakannya, tapi sambelnya pedes gak nih?", langsung saja Apri menyantap mangga dengan sambalnya.

"Tenang aja..ini sambal biar pedes tapi enak.. pedesnya gak sepedes omongan tetangga koq iyan kan Haya? hahahah," kataku.

"yee die curhat..tenang Ka..bukan cuma lo doank yang suka di omongin karena belum merit. Buktinya gue dan apri aja yang udah merit, tetep koq ada selentingan omongan gak enak, pedes-pedes gimanaa gitu", jawab Haya. Dan kami pun seraya tertawa dan menikmati rujakan bersama.

----- Yahh begitulah Kebanyakan Manusia, tiada akan berhenti membicarakan urusan orang lain sebelum mulutnya tersumpal oleh tanah. Bagi mereka apalagi sih yang lebih lezat selain bangkai saudara sendiri ??? ------bersambung

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 22, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Question Mark "Love"Where stories live. Discover now