intro

101 51 43
                                    

#jika ada keselahan/typo mohon di bantu.
Semua yang ada di cerita ini real hasil pemikiran author baik puisi dll.
Jangan lupa kasih vote.
Salam saya EWS(singkatan nama author).
😅😅
....are you ready???....
Come on , santuy bacanya.

Senja dan luka

Indahnya senja hari ini...
Melarutkan luka yang hampir tertanam dalam hati...

Luka yang bersemayam, duduk megah dalam hati,seolah nyaman dengan hati yang terintimidasi oleh kebahagiaan dunia fanatik ini....

Tertancap sempurna bagai duri yang menembus lembut nya kulit makhluk bumi...

Hay luka!!! Tak bosan kah kau menempati hati yang hancur ini??
Tak takutkah kau dengan keindahan sang senja yang mampu menghilangkan mu??....

Iyaaa... Insan yang satu ini memang bodoh...
Senja mungkin memang indah tapi ingat!! dia sesaat, tidak seperti luka yang akan s'lalu ada ketika tubuh mu masih menginjak dunia fana ini...
Vivi
10-03-2020

Brakk......
karna melihat tangan yang menggebrak mejanya itu,tanpa ekspresi terkejut ia langsung menoleh kepada wanita yang ada didepannya itu.

Wanita paruh baya itu yang tak lain adalah tantenya memberikan selembar kertas yang bertulisan
"Cepat cuci piring2 yang kotor, jangan lupa pel semua lantai bersihkan kaca, dan ingat jam 12 nanti sudah harus bersih, karna kawan2 saya mau datang."

Setelah membaca selembar kertas itu, vivi sontak meletakkan pena hitam ditengah-tengah lapisan buku hariannya dan bergegas menuju dapur.

Selama 4 jam ia mengerjakan tugas itu.
Dengan rasa letih ia hanya diperbolehkan minum air satu gelas dan langsung disuruh berdiam diri di kamarnya.

Waktu menunjukkan pukul 16.03, acara tantenya berjalan dengan lancar.

Barrrr...
Geprakan pintu terdengar keras, tapi sayang nya sedikitpun vivi tidak mendengar hal itu.

"Bangun!!!!
Cepat bangun anak anjing!!!"

"Mah??? Mana bisa dia dengar dia kan tuli."

dengan cepat wanita paruh baya itu menggursak gursuk tempat tidur gadis remaja itu, dengan rasa letih gadis remaja itu mencoba membuka matanya.

"Ada apa tante??"
Tanpa basa basi wanita itu langsung melemparkan kertas putih kewajah gadis remaja itu.

" Bersihkan semuanya",ujar tantenya.
"Tapi tante, aku masih capek!!", balas vivi.

"Dasar anak yang gk tau diuntung, beruntung masih ku kasih tempat tinggal, ku kasih makan, sekolah di biayai.
Untung karna masih anak abang ku, kalo nggak!! Udah jadi babi hutan kau kubuang di tengah hutan."

"Udah lah mah gk ada gunanya mamah bilang kek gitu toh dia gk akan denger."

Mendengar hal itu, sontak wanita paruh baya itu semakin emosi dan meludahi wajah gadis remaja itu serta berkata kasar dengan nada yang tinggi

"Cuihhhh , capek memelihara babi tuli di rumah..."

Setelah meludah wanita paruh baya itu pergi dan disusul oleh putri semata wayangnya itu.

Vivi mungkin tidak bisa mendengar tapi dia bisa melihat apa yang di katakan oleh tantenya itu.
Dengan nada rendah ia menangis dan mengambil sapu tangan untuk menghapus air ludah diwajahnya itu.

Dengan sedikit isakan yang ia tahan ia mencoba tuk mencuci piring, menjatuhkan air mata yang tak berdosa , sesekali ia mencoba tuk mengusap air mata itu, tapi hal itu sia-sia air mata itu malah semakin deras, jatuh dan menyatu dengan air cucian piring itu.

tanpa disadari anak dari tantenya yang bernama enjel melihat hal itu, dan memukul kepala wanita itu dengan keras dari belakang.

"Jijik anjing!!! Itu piring, bukan tempat kau menampung air mata kotor lo itu"

dengan wajah yang terkejut vivi mengangguk paham walau tidak mendengar hal itu , setidaknya ia paham apa yang telah diucapkan dengan melihat bibir dari anak tantenya itu.

Jam demi jam terlewati, sekarang saat nya bagi vivi untuk mengistirahatkan hati dan pikirannya.
Sebelum ia tidur ia mencoba membayangkan betapa buruknya kehidupannya.
Hidup dengan keadaan tuli , caci makian, dan kekerasan fisik yang ia alami.

Tanpa tersadar ia kembali meneteskan air matanya.
Hari ini matanya sudah menggembung besar karna sudah terlalu banyak mengeluarkan air mata.

Karna besoknya ia harus sekolah ia tidak mau merusak kecantikan yang menurun dari ibunya.

*Author pov*
dialah vivi gadis remaja yang tinggal bersama keluarga tantenya. Hal itu terjadi lantaran kedua orang tuanya yang sudah meninggal. Dia adalah anak satu-satunya dari orang tuanya.

Ia memiliki wajah paras yang cantik serta di anugerahi otak yang pintar.
Dicaci serta mengalami kekerasan fisik bukan berarti membuat nya menyerah dalam hidup, dia tau dia masih memiliki tuhan beserta malaikat yang terus bersamanya.



tears and rainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang