❤️🌸❤️

398 32 5
                                    

Di ruangan serba putih, bau obat-obatan menyeruak, membuat siapa saja yang masuk akan merasakan aroma obat yang sedikit kuat.

Di ranjang dekat jendela terbaring seorang pemuda dengan alat bantu nafas yang terpasang di hidungnya.

Sudah seminggu dia tidak sadarkan diri, akibat penyakit asmanya yang mendadak kambuh.

Surai merah itu sedikit tertiup angin, bibir pecah-pecah akibat tidak bangun dan minum selama seminggu.

"Kapan kau bangun Nanase-san?"

Helaan nafas lelah keluar dari bibirnya, dia memperhatikan wajah yang tengah tertidur pulas itu.

"Biasanya kau akan bangun jika mencium bau rumah sakit?"

Tangannya beralih kepada buku yang ada di rak, mengambil dan membacanya untuk menghilangkan rasa jenuh.

"Engh~"

Iori mendengar sesuatu, suara erangan. Dia langsung mengalihkan pandangan ke arah Riku, sedetik kemudian kelopak mata itu berkedut, menampilkan manik merah yang sinarnya hampir hilang.

"NII-SAN! YUKI-SENSEI!!"

Iori berteriak, memanggil kakak dan dokter yang menangani Riku selama ini.

Pintu terbuka, menampilkan dua sosok laki-laki berbeda warna rambut dan tinggi.

"Ada apa Iori? Kenapa kau berteriak?"

"Nanase-san... Nanase-san, dia sudah sadar!"

"Benarkah?!"

Yuki langsung bergerak cepat menuju ranjang tempat Riku tertidur, mengecek keadaan Riku lalu dia bernafas lega.

"Yokatta"

Mitsuki juga ikutan menghembuskan nafas.

"Sen-sei..."

Yuki mendengar panggilan itu, mencoba mendekat dan bertanya pada Riku.

"Ada apa Riku-kun? Kau membutuhkan sesuatu? Apa ada yang sakit?"

"Tsumu.....di-dia dimana?"

Semua terdiam. Tidak ada yang berani membuka suara, Riku menjadi takut.

Dengan tenaga yang ada dia mencoba duduk dan bertanya sekali lagi pada Yuki.

"Dimana dia sensei?"

Yuki, Iori dan Mitsuki tidak memberikan jawaban, mereka menundukkan kepala seraya meremas kedua tangan.

"Aku tanya sekali lagi dimana dia?!"

Suara Riku meninggi, dia berteriak marah kepada mereka bertiga. Lagi-lagi mereka juga terdiam, Riku yang merasakan perasaan tidak enak langsung melempar selimut.

Mencabut infus dari tangan kiri dan turun dari ranjang. Mencoba berlari tapi kakinya tidak bisa di ajak kerjasama.

Bruk!

"Riku/Riku-kun/Nanase-san"

Mereka langsung membantu Riku berdiri, tapi Riku memberontak.

"Jangan sentuh aku! Jawab dulu pertanyaan ku, dimana Tsumugi?! Dimana dia?!"

"Tenang lah Riku, nanti akan kami beritahu tapi kau harus tenang. Jangan sampai kau kambuh, kau baru sadarkan diri"

"Aku tidak peduli! Aku hanya ingin tahu di mana dia?!"

Riku semakin memberontak, dia memukul Yuki yang berusaha menenangkannya

Hug~

"Ochitsuke Riku-san. Aku disini"

"T-Tsumu?"

"Iya?"

"I-Ini benar kau kan? Be-benar Tsumu kan?"

"Tentu saja"

Riku memeluk orang itu, memeluknya erat Seperti sudah lama tidak bertemu. Dia menangis, menangis sejadi-jadinya, meluapkan rasa khawatir, rindu dan sayang ke pundak gadis itu.

Tsumugi diam, dia juga memeluk Riku seraya mengelus rambut serta punggung pemuda itu.

"Hiks..... Ja-jangan pernah mengucapkan..hik...kata itu lagi. Kau membuat ku takut"

"Baiklah. Aku janji"

Mereka terus berpelukan melupakan ketiga orang yang sudah hampir di amuk oleh Riku, walaupun begitu mereka bertiga tetap tersenyum haru bahkan Mitsuki sampai mengeluarkan air mata.

Nee~

Kau tanya aku baik atau tidak?
Tentu saja aku baik!

Kau tanya apa aku selalu tersenyum?
Setiap saat! Aku selalu menampakkan senyumku

Dan kau bertanya apa aku sudah menemukan seseorang yang aku cintai?
Tentu saja sudah. Orang itu adalah kau.

Sekarang kita bisa menepati janji kita itu.

- Nanase Riku

Aku bahagia sekali. Kami-sama memberiku kesempatan kedua untuk hidup.

Dengan begitu aku dapat menjaga, melihat dan tertawa dengan mu setiap hari.

Tawa, Tingkah laku, suara mu dan semua cinta yang kau berikan padaku.

Aku suka semua itu.

- Takanashi Tsumugi

~Fin~

-------------------------------------------

Yey, selesai!! Yuhu! Yippi! Yuppi! Yappi! Gakkyun-

Gaku: oi oi oi! Napa nama gue di bawa?!

Terlalu seneng aku, hihi~

Padahal aku ngetik cerita ga jelas.

Jadi book ini udah bener-bener selesai.

Silahkan vote dan komen.

Oiya.

HAPPY BIRTHDAY TSUNASHI RYUNOSUKE 🎉

Maaf telat, hehe.

Jaa, Sayonara👋

Orange✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang