"Aku dengan tasbih di tanganku, dan kamu dengan salib di lehermu.
Aku dengan suara adzan yang menjadi alarm ku, dan kamu dengan suara lonceng yang menjadi alarm mu.
Aku masjid, sedangkan kamu gereja.
Aku mengadahkan tangan untuk berdoa, sedangkan kamu mengepalkan tangan untuk berdoa.
Kita sama, hanya Tuhan kitalah yang berbeda.
Terlalu jauh jarak pemisah di antara kita untuk di lewati. Terlalu tinggi benteng yang menghalangi kebersamaan kita.
Intinya, semesta dan takdir bekerja sama dengan Tuhan untuk tidak menyatukan cinta kita."