Hidup itu pilihan, mau apa dan bagaimananya dirimu. Mau seperti ini atau sepeti itu. Jika insan tak sanggup memahami, apalah daya raga yang kokoh berderu.
♠♠♠
Aru menangis tanpa suara, seraya memeluk foto terakhir yang ia simpan begitu istimewanya. Hingga akhirnya foto yang ia jaga baik-baik itupun tak luput juga dibakar oleh tantenya hingga tak tersisa didepan matanya sendiri dengan begitu sadisnya. Tante yang dulu ia anggap mama kedua baginya setelah kepergian bundanya, sekarang t'lah berubah menjadi mimpi buruk baginya.
Yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah menangis, bahkan untuk berucap dan melawanpun ia tak sanggup.
Didalam hatinya sekarang, hanya ada dendam dan tanda tanya besar. Kenapa tantenya sendiri tega melakukan ini padanya, sejauh yang ia tau tantenya sangat menyanginya melebihi anak kandung.
_Flasshback On_
"Tapi Aru mau itu, tan ! Rey jahil!"
Arunika berseru, sambil menggoyang-goyangkan lengan tantenya. Bocah tujuh tahun itu mengadu, karena mainan yang tadi dipegangnya direbut oleh sepupunya yang merupakan anak tantenya."Rey, kasih ke Aru ya, nak. Kan tadi Aru yang main duluan?" tante Aru berlutut, coba membujuk. Sementara, kini Aru sedang mengejek sepupunya itu dengan menjulurkan lidahnya seraya sambil berakting menangis. Cerdik, itulah nama tengah Aru.
_Flasshback Off_
BRAKK!
"Arunika kesayangan tante, kenapa kamu masih disini ha!" ujar tantenya sambil mengelus rambut Aru dengan penuh penekanan dan tatapan tajamnya bak penyihir disiang bolong.
"Aku gak akan pernah melupakan kejadian ini. Suatu saat nanti, akan kubalas hal yang aku alami. Bahkan lebih menyakitkan sampai kamu memohon untuk kematianmu sendiri," gumam Aru sambil memasang wajah sendunya dan mengepalkan kedua tangannya.
Tidak ada yang tau, bahwa dibalik tampang polos dan tak berdayanya itu. Terdapat dua kepribadian yang sangat bertolak belakang dengan yang ia tampilkan.
Kehidupan yang 180 derajat berbanding terbalik, dari masa kecil Aru yang penuh kasih sayang. Ada apa ya?
Mimin juga bingung lho,
huaaaa😭Salam zeyeng dariku,
Muacchhh...
_G_
KAMU SEDANG MEMBACA
LARA
Short StoryDisaat kebenaran terkuak dan tak mampu menopang tebing itu. Apa yang kau lakukan? itulah jawaban yang dicarinya. "Kau tau Ar, aku adalah ...," ujar seseorang sambil melangkah demi selangkah. "Jangan mendekat, atau saya akan pergi dari kalian dan tak...