"Kayaknya Rendi sama Hoshi harus dibawa ke Puskesmas deh," tutur Wendy keluar dari kamar anak laki – laki ke ruang tengah.
"Makin naik panasnya?" tanya Juan. Wendy mengangguk.
"Udah dikasih obat sih barusan, semoga aja abis tidur siang pada mendingan."
"Kita jadwal hari ini ngapain aja Yer? Dan?" tanya Kalla pada Yerin dan Dania yang sibuk mengerjakan sesuatu di ruang tengah bersama Juan.
"Di jadwal rata – rata udah beres, penyuluhan sampah udah, koperasi udah rapih tinggal nunggu pembukaan. Tanggul masih dibangun. Paling nanti sore meriksa pembangunan tanggul ke hulu sungai," jelas Yerin.
"Kak Juan, ini udah tinggal ttd." Yerin menyodorkan sebuah dokument ke depan Juan.
"Kak Wen, aku ngambil stock beras dua gelas boleh gak?"
"Buat apa Yer?" tanya Wendy bingung.
"Pengen bikin bubur, kasian itu bujang – bujang pada gak nafsu makan."
"Lagian sih kemaren beres penyuluhan malah pada jajan es tengah hari," sahut Dania.
"Orang sakit bukannya dikasih perhatian malah diomelin," ujar Hoshi yang jalan ke luar.
Kalla melirik, "Elo sih, ES TEROSSSSSSSS"
"Mau ke mana?" tahan Kalla menarik hoodie yang dikenakan Hoshi.
"Mau minum, lepas ah!" kesalnya dengan suara bindeng dan serak. Kalla berdecak, "Masuk lagi sana, biar gue bawain."
Hoshi menurut masuk kembali ke kamar.
"LADIES AND GENTLEMAN, KITA DAPAT MAKAN GRATISAANNNN!" teriak Joy heboh memasuki Adipati, menenteng rantang dengan Reno, Dania dan Arin yang mengekori membawa beberapa kresek.
Joy tersenyum lebar, ia meletakan barang – barang bawaannya dengan semangat.
"Wah, dapet darimana?" tanya Lino yang lagi goleran langsung bangun. Wangi makanan yang dibawa Joy gak main – main.
"Tadi kan gue dipanggil Bu Kadus, katanya penyuluhan yang gue bawain bagus, jadi deh Ibu – Ibu banyak yang berterima kasih terus pengen ngasih makanan. Buat kita – kita juga katanya karena udah capek – capek kerja buat Dusun ini," jelas Joy senang.
"Kalo warganya pada suka sama penyuluhan lo, nanti pas pembukaan koperasi mau gak jadi pembawa acaranya, Joy?" tanya Juan, Joy menoleh.
"Serius lo? Gak bakal lo sama Dirga aja?"
"Serius. Paling gue jadi pembicara, lo jadi MC. Dirga nanti bagian jelasin soal tanggul aja, lain lagi."
"Joy emang jago jadi MC atau Moderator. Gue pernah datang ke acara seminar dan Joy keren banget jadi moderatornya," puji Kalla datang dari dapur membawa dua gelas teh manis hangat.
"Bujaaang! Nih minum dulu." Kalla masuk ke kamar membangunkan Hoshi dan Rendy yang tengah struggle dengan flu masing – masing.
"Gimana? Mau gak?" tanya Juan lagi.
Joy malah menatap Dirga di depan teras yang masih anteng mainin bunga, keliatan dari kaca.
"Dirga gimana? Mau dia emang gue gantiin?"
"Dir, Joy gantiin lo jadi MC gapapa?" teriak Juan. Dirga terlihat menoleh sebentar ke belakang kaca.
"Silahkan aja, gue gak tertarik jadi MC," tangkasnya.
Juan balik menatap Joy lagi. "Gue sih mau – mau aja," setuju Joy.
"Ram, jangan mainin gangsing mulu sini makann!" teriak Dania.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTIGABELAS | 47 Days With Them✔ [OPEN PO check IG allyoori]
General Fiction[B E R T I G A B E L A S] ▪︎selesai▪︎ • College but not about collegelife in campus • Semi-baku • Lokal AU 13 orang terpilih dari dua perguruan tinggi berbeda, untuk hidup bersama selama 47 hari kedepan dalam sebuah rumah yang terletak di dusun terp...