Tahun ajaran baru kini telah dimulai, setiap siswa dan siswi yang baru lulus dari tingkat sekolah sebelumnya kini harus menjalani perkenalan lingkungan sekolah baru.
Seperti halnya para murid lulusan SMP yang kini mulai menjalani kegiatan di lingkungan SMA, memakai seragam sekolah lama dengan atribut yang telah ditetapkan oleh para panitia.
Zalora's High School, sekolah ternama di ibukota yang merupakan milik seorang pengusaha terkenal asal luar negeri, meski begitu namanya tetap ramai diperbincangkan dalam kalangan pebisnis. Menjadi panutan, serta sosok berwibawa dan tegas, tak segan pada apapun dan siapapun.
Zalora's merupakan sekolah berfasilitas lengkap, luxury, dan fancy. Tiap-tiap murid dikenal dengan manners-nya, tak pernah terdengar adanya pembullyan ataupun perbedaan, mereka semua sama karena memang benar-benar sama.
Murid-murid beruntung yang bermodalkan beasiswa pun tak pernah mengeluh adanya penindasan atas ketidaksamarataan kekayaan mereka di sana, semua benar-benar tertata dengan apik.
Hingga pagi ini, para murid baru yang terlihat begitu damai dan tenang berbaris rapih tanpa bergerak, mendengar dengan seksama penuturan sang senior dari atas podium, menjelaskan peraturan-peraturan sekolah dan apa saja yang perlu mereka persiapkan ke depannya.
PRANGG
Bunyi pecahan kaca yang menjadi pembatas aula dengan koridor pecah begitu saja, membuat semua perhatian mengarah pada satu gadis yang berdiri di sana.
Dengan seragam putih berlengan pendek dan rok sebatas lima senti di atas lutut, tak memakai atribut semacam name tag silver seperti teman-temannya, hingga memakai sepatu bot ber-hak rendah sebatas mata kaki.
Seorang panitia pun segera menyusul gadis itu, membawanya ke depan podium untuk diintrogasi oleh sang ketua. Jika orang lain yang berada di posisi itu mestinya akan takut dan gugup.
Tentu saja kaca yang ia pecahkan pasti seharga mobil, belum lagi dirinya harus berhadapan dengan pemilik sekolah karena telah merusak fasilitas. Ketua OSISnya saja segalak harimau kelaparan, apalagi si pemilik sekolah yang terkenal dengan sikap tegas tanpa pandang bulu.
"Ada yang ingin kamu sampaikan?!" Pertanyaan yang lebih tepatnya disebut sebagai sindiran itu tak membuat si pelaku gemetar, padahal yang menonton sudah menahan nafas sejak tadi.
"Nothing."
Masing-masing menelan saliva, menyayangkan sikap angkuh gadis itu padahal dirinya sudah jelas-jelas bersalah.
"Saya tidak suka mengulang perkataan saya!" tegas si ketua OSIS.
"Dan jawabannya masih sama, tidak ada!" tegas gadis bersurai hitam itu.
Wajah yang terkesan dingin malah menambah aura memikat dalam dirinya, tiap-tiap yang menatap akan merasa terpana sekaligus takut.
Kelvin Algerand Dominic, putra seorang pengusaha properti ternama. Dirinya bisa masuk sekolah ini berkat nama Ayahnya, dan tentu saja yang utama adalah manners, itulah salah satu alasan mengapa Kelvin diangkat menjadi ketua OSIS.
Kelvin adalah cowok tegas dan memiliki pembawaan yang tenang, bukan tipe yang mengandalkan otot dan lebih memilih berfikir sebelum berbuat. Tapi untuk kali ini dirinya tak perlu berfikir, sudah jelas bukti ada di depan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Fiends
Novela JuvenilMemiliki perbedaan karakter serta pemikiran dapat memicu pertengkaran, apalagi dibarengi dengan keras kepala masing-masing. Tapi dari perbedaan itulah yang akhirnya dapat mempertemukan mereka ... mereka si iblis berwajah malaikat!