Chapter 3

15 5 17
                                    

4 hari setelahnya Donald dan Kenny berangkat sekolah seperti biasa, dan ibu sudah mendapatkan pekerjaan, disaat ibu sedang berlatih untuk pekerjaanya, tiba-tiba ibu terkejut disaat dia mendengar ada suara kompor dinyalakan dan bak air kamar mandi menyala, ibu memutuskan untuk segera ke dapur dan segera mematikan kompor, setelah itu ibu segera menuju ke kamar mandi, ibu membatin

"ngerepotin aja, tapi kok bisa nyala sih?"

"saluran airnya bocor sepertinya, tapi aku memtikanya dengan memutar keranya"

"dan kompornya juga menyala"

Ibu mencoba mencari sumber masalah, tapi ibu mencoba untuk berpikir positif

"sudahlah mungkin kedua saluranya memang bocor"

Lalu ibu melanjutkan latihanya

Suatu hari ibu pulang dari kerjanya sekitar jam 6 sore, tapi anak-anaknya kebetulan sedang camping, dan akan pulang malam, lalu ibu memutuskan untuk mandi dan menyiapkan makan malam bagi mereka. Disaat ibu sedang memasak, tiba-tiba gelas dan piring jatuh dari rak, ibu terkejut dan menyapu serpihan piring dan gelas tadi, tiba-tiba panic yang digunakan untuk memasak jatuh dan mengenai kaki ibu. Ibu bergegas untuk pergi ke ruang tamu dan menangani luka tersebut, disaat ibu sedang mmembalut lukanya, hiasan berupa cangkir dan piring-piring terlempar ke arah ibu, ibu berusaha untuk lari keluar tapi, tapi pintunya terkunci dan ibu lari ke pintu belakang, suasana menjadi sangat rusuh perabotan terlempar dimana-mana hingga, disaat ibu sampai ke pintu belakang lemari yang berada di sampingnya jatuh dan merumbuk kepalanya.

Disaat Donald dan Kenny sudah sampai rumah mereka berdua terkejut melihat keadaan rumah yang sangat berantakan, Kenny hanya terdiam dengan muka cemas sedangkan Donald berteriak sambil mengitari rumah mencari ibu

"IBU, IBU..."

Teriak Donald mencari ibunya. Lalu, dia melihat adiknya yang hanya terdiam dengan muka cemas. Donald langsung berlari ke arahnya untuk menenangkanya

"Kenny...Kenny ibu baik-baik saja, tenanglah"

"pergi dari sini untuk sementara, pergilah kerumah bu Sintia"

"cepat!"

Donald melanjutkan pencarianya dan akhirnya dia menemukan ibunya yang kepalanya tertimpa lemari, berlumuran darah, Donald langsung menghubungi ambulans dan polisi. Polisi tidak menemukan hasil apa-apa karena bukti yang sedikit, bukti yang kurang jelas, dan tidak ada bekas sidik jari. Malam itu mereka memutuskan untuk menginap dirumah saudara mereka

2 minggu setelah kejadian itu mereka berdua sudah kembali kerumah mereka, pada hari itu Donald sedang ada acara sekolah sehingga mengharuskannya untuk berangkat sekolah lebih pagi. Pagi itu sebelum sekolah Kenny lupa bahwa dia ada tugas untuk membawa mainan atau boneka, Kenny mencari boneka disekitar rumah hingga Kenny mencari di loteng, dan Kenny menemukan boneka itu. Setelah Kenny sudah sampai ke sekolah, Kenny tiba-tiba merasa ada yang aneh

"kok aneh sih, tiba-tiba aku sakit perut"

"kok dingin ya"

Kenny akhirnya menanyakan suatu pertanyaan pada temanya

"Fred, kamu meraskan sesuatu yang aneh tidak?"

Fred menjawab

"Enggak kok"

Kenny menanya lagi

"Fred, kamu merasa kedinginan tidak?"

Fred menjawab dengan muka yang kebingunan

"Kenny kamu kenapa? Aku malah merasa kepanasan"

"Dari kemarin AC kelas kita mati, kamu bahkan yang paling sering mengeluh tentang ini"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bonekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang