-3

18 11 0
                                    

Hari yang dimulai lagi dengan kesedihan. Jujur lama-lama ini merasa seperti rutin. Kadang aku merasa apa tujuan aku hanya melakukan rutin yang sama setiap hari. Kenapa hidup aku harus se bosan ini. Aku tidak mau berpikir jauh dan aku segera berangkat ke sekolah dan memulai hariku seperti biasa.

"Ouah... Sekolah lagi aja terus. Tau ah! Capek gini melulu!"

Aku menjalankan hariku seperti biasa dengan harapan bahwa aku akan melihat Sarah di sekolah. Aku tidak tahu dia pergi kemana tetapi aku hanya punya harapan bahwa dia aman.

"Michelle, Michelle. Harap datang ke ruang kesiswaan sekarang" Suara pengumuman terdengar di satu sekolah. Aku sangat takut bahwa aku terkena masalah karena apa yang aku tulis di akun anonimus sekolah. Tetapi tanpa pemikiran lagi aku segera ke ruang kesiswaan.

"Permisi bu, permisi pak... Tadi saya dipanggil ya?" tanyaku pada guru-guru yang sedang menungguku di ruang kesiswaan.

"Oh iya... Michelle. Silahkan duduk dulu" Jawab pak Anderson.

"Jadi, kakakmu Sarah sudah tidak masuk selama 2 hari tanpa alasan dan dia sudah meninggalkan latihan cheerleading selama 2 kali dan ada batas bahwa hanya 3 kali mereka boleh meninggalkan latihan dalam 6 bulan dan dalam kondisi tertentu." Ucap pak Anderson.

Aku jujur kaget karena akupun tidak tahu kemana kakak aku pergi. Aku sangat khawatir akan kondisinya dan aku hanya bisa berharap bahwa dia aman dan dalam kondisi yang baik.

"Jadi kami ingin kamu untuk coba menghubungi kakakmu agar Kembali ke sekolah karena reputasi dia adalah sesuatu yang penting." Ucap Pak Anderson

Saat pulang sekolah aku segera mencoba mencari Sarah dan aku sudah menelfon semua teman dia tetapi tidak ada yang tahu. Lalu aku ingat bahwa Sarah sangat dekat dengan nenek kami lalu aku berpikir untuk datang ke rumahnya dan coba mencarinya secara langsung.

"Aduh.... Dia kemana sih?! Di rumah temannya tidak ada semua! Eh..Baru ingat, Sarah kan dekat dengan nenek."

Aku segera pergi ke rumah nenek dan jujur agak sedikit rasa aneh karena aku yang membuat masalahnya, aku yang mencarinya. Sampai di rumah nenek aku segera mencarinya.

"Sarah..." kataku sambil melihat sekelilingku

Dan saat aku lihat ada Sarah yang sedang duduk sambil membaca buku di taman nenek.

"Kak! Kakak gapapa? Itu sekolah sudah nyariin!" Ucapku

"Ya, aku gapapa..." Jawab Sarah sambil membaca bukunya

"Aku mau minta maaf atas kesalahanku. Aku sungguh iri dan itu yang membuat aku jadi seperti ini." Kataku dengan penuh rasa bersalah.

"Ya, aku mengerti lagipula kamu punya hak untuk marah karena aku juga bukan kakak kandungm-"

"shh.. jangan lagi kamu bilang sperti itu. Kita mungkin tidak ada relasi dari darah tapi kamu yang menemani aku selama aku nangis, sedih dan senang." Jawabku sambil menutup buku Sarah.

"Tetapi- " kata Sarah.

"Kamu hanya perlu ingat saja kak.. keluarga tidak hanya dari relasi dengan darah. Aku harap kakak memaafkanku." Jawabku dengan suara yang pelan.

Kami berpelukkan dan besok harinya semua Kembali seperti biasa. Ada beberapa hal yang telah berubah tetapi sesuatu yang kami tau adalah kami akan selalu mempunyai sesama.

THE END

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Long Lost StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang