Chapter 2

639 110 42
                                    

Warning inside...

Ooc, typo, alur lambat, plot berantakan, AU, ide pasaran, cerita abal-abal, dll.

Mereka semua milik Tuhan YME dan keluarganya, saya hanya meminjam Nama dan Visualisasi.

Jangan membenci mereka karena karakter mereka dicerita ini, mereka tidak mengetahui apapun.

Tidak suka? Harap tinggalkan!

Thank u 💜

Level Up

.

.


Gadis cantik bersurai dark brown itu menyisir rambutnya dengan sela jarinya, menatap wajah cantiknya di depan cermin tak lupa ia poleskan liptint kebibir sensualnya. Ia sempurna, selalu terlihat sempurna.

Gadis bername tag Kim Yerim itu mengamati kesekeliling, memastikan keadaan aman untuk dirinya mulai beraksi. Ia lirik dua sahabatnya itu lewat ekor matanya. Ia bisa melihat kedua sahabat rasa sialannya itu terkikik geli menunggu aksi mendebarkan seorang Kim Yerim untuk menaklukan hati sedingin dan sekeras batu milik pria bernama Jeon Jungkook.

Yerim menghembuskan napasnya pelan, ini akan berakhir cepat. Yerim yakin pria itu akan berlutut dikakinya tak lama lagi. Ingat? Ia seorang Kim Yerim jelmaan dewi Aphrodite, yang selalu menebarkan feromon kesemua penjantan yang berada dekat dengannya dan... tak terkecuali pria targetannya itu.

Dengan langkah menawannya, sang angsa yang anggun berjalan menghampiri mangsanya. Melangkah bagaikan seorang model yang sedang berada di atas catwalk. Semua pasang mata tertujuh padanya, tidak ada yang mampu mengelak pesona dari seorang Kim Yerim.

"Kau, Jeon Jungkook?" Tanya Yerim menatap pria yang menolak pesona paripurna seorang Kim Yerim.

Tak ada jawaban.

Euphoria yang meledak disekitar pria itu tak mampuh membuat sang empuh mengalihkan etensinya pada gadis cantik yang ada dihadapannya. Yerim mendengus, jadi ini pria yang menjadi targetnya? Sungguh merepotkan.

But, ingat? Ia seorang Kim Yerim gadis dengan anugrah kecantikan dan tubuh yang aduhai tak mungkin pria normal tolong garis bawahi kata Normal, tidak akan tertarik padanya.

Dengan kesal, gadis bersurai coklat tua itu menarik kerah kemeja yang pria itu kenakan. Menempelkan bibir idaman para kaum adam itu dengan bibir dingin pria bermarga Jeon itu. Mengecupnya pelan, lalu secara perlahan melumatnya dengan pelan dan intens. Mencoba membangkitkan gairah pria yang sedang coba ia taklukan lewat keahlian berciuamnya.

Tidak ada yang akan tahan dengan lumatan dan jilitan yang gadis itu berikan ketika berciuman, tidak ada termasuk pria yang sekarang berada di bawah kendalinya.

Lihat bagaimana bibir kaku dan dingin itu mencoba mengimbangi ciuman panas yang Yerim berikan. Gadis dengan bra cup D itu tersenyum tipis. Ia bisa merasakan gerakan ragu-ragu yang pria itu berikan.

Pemula.

Cih, Yerim rasanya ingin tertawa dalam cumbuannya, jadi pria dingin dan antipati terhadap wanita ini tak lebih dari pria yang belum pernah bercinta? Yerim yakin itu, lihat bagaimana pria itu mengimbangi ciumannya? Sangat amatiran, itu jelas menandakan jika pria itu belum pernah berciuman sebelumnya.

Lidah panas milik Yerim terus melesak, berebut saliva didalam mulut pria bersurai dark brown itu, menggait lidah pria itu dan mengabsen setiap jengkal isi mulut itu dengan gerakan liarnya. Cumbuan itu kian memanas ketika Yerim menarik tengkuk pria itu agar semakin dalam pula cumbuannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Posesif, Game on. level up !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang