[5] Something surprising

49 4 0
                                    

❝ friends who are always noisy all the time, and something that surprises me a little.❞

••••

"Kamu nyari buku apa jodoh? Lama banget."

"Duh, iya sih sabar! Kalo gak mau nemenin sana pergi aja!"

"Dih sensi, pms?"

"Jangan bikin aku mau lempar buku tebal ini ke muka kamu ya Han Jisung yang terhormat!" Laki-laki yang tengah mengunyah keripik kentang itu hanya mengerucutkan bibir, setidaknya walau mengeluh beberapa kali pun ia tetap menunggu gadis bersurai coklat itu mencari buku yang ia butuhkan di perpustakaan. Oh jangan heran kenapa laki-laki itu bisa makan didalam perpustakaan, tentu saja ia membawa sekantong cemilan itu di dalam almamater biru-nya saat pergi menuju perpustakaan tadi. Hal itu juga semata-mata untuk menghilangkan rasa bosannya yang tidak bisa berbicara secara bebas karena takut akan diusir oleh penjaga perpustakaan.

"Emang kamu gak siap-siap mau ngehadepin ujian?" Tanya gadis itu, Jisung hanya mengangkat bahu santai.

"Udah pinter, gak perlu belajar. Hyerin kan bodoh, makanya harus belajar." Jisung memeletkan lidah pada gadis yang tidak lain adalah Hyerin. Ia—Hyerin, masih berusaha berpikir dua kali untuk benar-benar melempar buku setebal telapak tangan itu ke wajah Jisung.

"Aku punya dosa apa sih sampe bisa punya temen kek kamu." Keluh Hyerin, masih dengan sibuk mencari buku pada rak tua itu. Jisung tertawa. "Bukannya harus bersyukur ya punya temen ganteng kek aku?" Jisung langsung menyisir rambutnya kebelakang, mengedipkan matanya ke arah Hyerin yang membuat gadis itu malah memberi gestur jijik dan ingin muntah. Jisung hanya menatap datar teman nya yang sudah akrab bersamanya sejak menduduki bangku menengah itu, memilih untuk duduk bersandar di pojok rak sambil menghabiskan keripik kentangnya.

Hyerin juga tidak habis pikir apa yang ada dalam otak laki-laki pendek itu, bahkan dalam waktu dekat mereka akan menghadapi ujian akhir. Namun, Jisung malah bersantai seakan tidak ada beban apapun dibanding Hyerin yang sering bolak-balik perpustakaan bahkan ke ruang guru karena hanya untuk sekedar bertanya materi yang tidak ia pahami pada guru mata pelajarannya itu. Sungguh, jika nanti Jisung memanggilnya untuk meminta jawaban saat Ujian, Hyerin akan berpura-pura tidak mendengar saja agar laki-laki itu menyesal tidak belajar.

"Nanti kamu pulang mau ke perpustakaan lagi gak?" Jisung bersuara, yang dibalas gelengan kepala dari Hyerin. "Enggaklah, mau istirahat. Capek liat deretan angka sama huruf." Keluhnya.

"Gimana kalo beli Ice Cream pisang didekat rumah sakit? Aku udah lama gak beli itu, sumpah rasanya enak banget. Jadi kangen." Mata Jisung berbinar kala ia membayangkan Ice Cream Pisang yang dingin dengan coklat yang meleleh diatasnya, rasanya laki-laki itu tidak sabar lagi untuk pulang dan pergi ke tempat tujuannya.

"Di otak kamu keknya cuma Makanan, Game, Tidur, dan Gak bisa diem ya." Ucap Hyerin, Jisung hanya tertawa disana.

"Satu lagi deh."

"Why?"

"Kamu." Katanya, masih dengan tertawa terbahak-bahak. Hyerin sudah habis kesabaran, ia benar-benar melempar buku itu ke arah Jisung. Untungnya buku itu melesat ke bahunya, membuat si korban langsung mengaduh kesakitan sambil mengelus bahunya. Hyerin tidak perduli, toh ia juga sudah mendapat buku yang ia cari. Persetanan dengan penjaga yang kini menatap-nya tajam. Ia segera bangkit dan pergi ke luar perpustakaan, tidak perduli dengan Jisung yang dari belakang memanggilnya.

Forbidden | Hyunjin [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang