We back guys...
Jangan lupa votment ya. Votement ^^***
Seorang perempuan menelusuri koridor sekolahnya, dengan bersenandung kecil. Bukan hanya bersenandung kecil saja, dia juga menyapa temannya yang baru saja melewatinya.
"Apa gue terlalu pagi kali ini?" ucapnya sambil melirik arloji yang berada di pergelangan tangannya. Dia mendengus kesal, ternyata iya, jam menunjukan pukul 06.15 Sepertinya dia terlalu bersemangat untuk mengikuti semester baru.
Gadis bermata hazel itu mengedikkan bahunya, masa bodoh.
"Pagi Stela."
Sapaan lembut dari orang yang sudah dia pikirkan, membuat langkah Stela terhenti dan membalikkan badannya ke arah sumber suara.
Tak jauh darinya, nampak terlihat sosok lelaki yang membuatnya semangat mengawali pagi ini, tidak lain ia adalah Stevan.
"Pagi Stev, rajin amat lo," balas Stela sambil menunggu Stevan yang berjalan mendekatinya.
"Biar nggak malu sama lo," ucap Stevan cengengesan.
"Bisa aja lo, ini gue tadi kepagian aja emang bangunnya. Dari pada diem dirumah bikin gue suntuk, ya mending gue berangkat."
"Sengaja juga berangkat pagi, gue udah rindu sama soto ayamnya Mang Ujang di kantin," lanjut Stela dengan beralasan.
"Wahh sama, bareng yuk?" ajak Stevan spontan, bagai angin segar untuk Stela.
"Berangkatttttt ..." ucap Stela membuat Stevan tersenyum manis melihat tingkah Stela yang bar-bar jika dihadapannya.
Stela dan Stevan berada di satu kelas yang sama tiga tahun berturut-turut. Kedekatan mereka, bukan menjadi rahasia umum lagi. Bahkan ada adik kelas yang membuat Fans Club untuk mereka, dengan kepercayaan mereka backsteet. Ada-ada saja memang.
Jangan tanya mereka. Mereka hanya akan tersenyum malu, bahkan menggeleng bila di tanya apakah mereka pacaran atau tidak.
***
Setelah sampai dikantin, mereka langsung menghampiri area soto Mang Ujang dan memesannya.
"Mang soto sama estehnya ya. seperti biasa," pesan Stela setelah sampai dihadapan Mang Ujang.
"Oke neng Stela, Mas Stevannya juga?" tanya Mang Ujang melirik Stevan.
Stevan mengangukkan kepalanya, pertanda iya."Tunggu ya mas."
Stela tersenyum simpul ke Mang Ujang.
Setelah mendapat tempat duduk Stela memulai obrolannya dengan Stevan.
"Kalau boleh tau, lo kenapa kemarin nggak ikutan basket? Pms?" tanya Stela dengan polosnya sambil menyomot gorengan yang di sediakan di kantin.
"Pms pala lo, yakali gue bisa Pms kek lo."
Stevan memutarkan kedua bola matanya malas. Sedangkan Stela hanya ketawa garing.
"Ututu ... bang Stevan." Stela mencubit pipi Stevan dengan gemas.
"Permisi ... ini pesenan Neng Stela dan Mas Stevan, silahkan dinikmati,"
ucap Mang Ujang seraya menaruh pesanan mereka berdua."Terima kasih mang," ujar mereka berdua. Mang Ujang mengangguk dan pergi meninggalkan mereka berdua.
Disela-sela memakan sotonya, Stevan melihat kearah Stela sambil sedikit memperhatikan cewe itu
Cantik ucap Stevan dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Me
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM BACA YA. JANGAN KETINGGALAN VOTEMENNYA] "Gue sayang sama lo. Lo juga sayang sama gue! Kenapa lo tetep gantungin gue!?" Vander menatap Auris dengan berbagai perasaan. Rindu, marah, kecewa dan binggung. Auris menepis tangan Vander den...