The Slytherin Cute Boy [Ø2/Ø2]

216 18 3
                                    

Park Jimin X Min Yoongi
Bottom Yoon area

The Slytherin Cute Boy [Ø2/Ø2]
Genre : Romance, 18+
_________________________________

Seperti yang Yoongi bilang, kini ia berjalan sendirian sembari melihat pemandangan langit senja. Tiba-tiba ada sepasang tangan menutup mulut Yoongi. Namja manis itu panik. Takut dirinya celaka. Sebuah lengan kekar melingkar di perut Yoongi. Ada sebuah suara berbisik tepat di telinganya.

"Hey jangan takut, kamu pasti tau ini siapa, kitten."

Kalimat itu pun diakhiri dengan sebuah gigitan kecil di telinga Yoongi.

Tubuh Yoongi yang bisa terbilang kecil itu digendong ala bridal oleh Jimin. Ia ingin berontak, tapi entah kenapa jantungnya berdebar-debar. Mungkin sekarang pipi Yoongi sudah memerah. Jimin yg melihat itu menyeringai. Ia tertawa pelan.

"Manis sekali kitten ini. Aku tidak yakin kitten manis ini berumah di Slytherin." Jimin menatap netra gelap Yoongi sangat lekat. Ia menurunkan Yoongi di sebuah lorong yang sepi tanpa melepaskan tatapan nya. Jimin berjalan mendekati Yoongi, dan tentu saja Yoongi berusaha menghindar dengan berjalan mundur.

Yoongi merasakan punggungnya kini sudah menyentuh tembok. "J-jimin sunbae.. K-kau mau apa..?" Tanya Yoongi dengan suara sedikit bergetar. Jimin masih mendekatinya. Jimin menaruh tangan nya disamping kepala Yoongi, mengukungnya sehingga kitten itu tidak bisa kemana-mana. Ia mendekati wajah Yoongi. Ia memperhatikan bibir tipis Yoongi yang terlihat begitu lembut.

Jimin memiringkan kepalanya. Ia memejamkan matanya, mengikis jarak antara mereka hingga..

Cup~

Sebuah benda kenyal mendarat di bibir Yoongi. Yoongi membuka lebar matanya. Jantungnya sedang berdisko saat ini. Yoongi ingin berhenti. Namun, jauh dalam lubuk hatinya, Yoongi menginginkan ini. Ia pun ikut memejamkan mata. Membiarkan first kiss nya diambil oleh kakak kelasnya itu.

Merasa tidak ada penolakan dari Yoongi, Jimin mulai melumat bibir tipis itu. Ia melakukan nya dengan pelan dan lembut. Ia berusaha membuat Yoongi nyaman. Tangannya kini sudah berpindah ke pinggang Yoongi. Jimin memeluknya. Reflek Yoongi mengarahkan tangannya untuk meremas pundak Jimin. Ia mulai membalas lumatan JiMin walau tidak se-jago Jimin.

Lumatan lembut pun mulai berubah menjadi lumatan yang menuntut. Yoongi yang kewalahan akhirnya pasrah. Jimin menyeringai disela lumatan. Ia menggigit bibir Yoongi agak bibir Yoongi terbuka. Saat Yoongi secara reflek membuka bibirnya, Jimin tidak menyia-nyiakan kesempatannya. Ia memasukan lidahnya ke dalam mulut Yoongi. Tentu saja lidahnya tidak diam. Jimin mulai mengeksplor bagian dalam mulut Yoongi. Mengabsen satu persatu gigi Yoongi lalu mengajak lidah Yoongi untuk berperang.

Tangan Jimin tidak tinggal diam. Jimin mulai meremas bokong Yoongi yang bisa dibilang cukup besar. Yoongi mengeluarkan desahan yang  sayangnya tertahan karena lidah Jimin masih menjamah bibir tipis Yoongi.

Yoongi mengalungkan tangannya di leher Jimin. Pipinya sudah semerah kepiting rebus sekarang. Yoongi mulai kehabisan napas. Ia mendorong dada Jimin perlahan. Jimin yang merasakan dorongan Yoongi melepas tautan bibir mereka. Namun, tangan nakalnya masih bebas meremas bokong Yoongi.

"Mhh j-jimin sunbae.." Yoongi berusaha menahan desahan nya karena sekarang tangan Jimin mulai mengangkat bajunya lalu mengelus-elus bagian dada Yoongi. Jimin terus meremas bokong Yoongi dan mulai memilin nipple nya. Jimin mengecup bibir Yoongi sekilas lalu memindahkan bibir nya ke rahang lalu berpindah ke perpotongan leher Yoongi. Ia menggigit, menghisap, dan menjilat leher Yoongi sehingga muncul bekas keunguan.

Jimin membuka jubah dan kemeja Yoongi. Ia terkekeh melihat kedua nipple pink Yoongi yang sudah mengeras. Jimin menatap Yoongi, lalu melahap nipple Yoongi. Yoongi menutup mulutnya dengan tangan, mencoba menahan desahan nya. Namun Jimin menarik tangannya dan menahan nya dengan kuat.

"Jangan ditahan, kitten." Suara Jimin yang berat dan terkesan memaksa membuat Yoongi merasakan bagian bawah nya mulai bangun. Ia merapatkan pahanya. Pipinya yang sudah merah makin memerah. Jimin melihat itu hanya tertawa, lalu menjauh sedikit. Ia mengelus pipi Yoongi lalu berkata, "Mind if i touch you, kitten?"

Yoongi langsung menggelengkan kapalanya. Ia tidak mungkin menolak. Jujur, tubuh nya ingin lebih. Jimin tersenyum. Ia menyelipkan tangan nya ke celana Yoongi. Meremas bokongnya, lalu mengelus holenya. Hole Yoongi sudah berkedut dan Jimin menyukai itu. Jimin terus mengelus hole Yoongi. Menggodanya hingga sang empunya melengguh indah di telinga Jimin.

"A-ahhnn.. S-sunbae.."
Satu jari Jimin masuk ke hole Yoongi. Jimin memasang smirk nya, ia mendiamkan jarinya sebentar. "Call me daddy, kitten." Jimin melumat bibir Yoongi sembari mengeluar-masuk kan jarinya di hole Yoongi. Didekap Yoongi dengan erat. Yoongi memejamkan matanya. Menikmati bagaimana jari Jimin mengeksplor hole sempitnya itu.

Jimin yang merasa Yoongi tidak melawan memasukkan satu jari lagi ke hole Yoongi. Lalu, ia kembali memainkan hole Yoongi selagi melebarkan nya. "D-daddyhh.. Shh.. K-kitten mau daddyhh.." Lihat? Bagaimana Jimin bisa menolak jika kitten nya memohon seperti ini.

Jimin mengeluarkan jarinya. Ia mengecup bibir Yoongi sekilas lalu membalik tubuh Yoongi menghadap tembok. Jimin mengeluarkan 'milik' nya yang tentunya tidak kecil dan sudah bangun sedari tadi. Ia memposisikan little park di hole Yoongi lalu membisikkan "Sudah siap kitten?" dengan deep voice nya.

Yoongi mengangguk. Ia menggesekkan holenya ke milik Jimin yang membuat Jimin menggeram pelan. Tanpa basa basi, Jimin memasukkan miliknya kedalam hole sempit Yoongi.

"A-ahh! D-daddy!"

Yoongi memekik pelan, ia tidak menduga milik Jimin akan memenuhi nya seperti ini. Milik Jimin benar benar mengisi hole nya tanpa celah. Jimin menyeringai, ia mulai menggerakkan milik nya di dalam Yoongi. Gerakan pelan sampai hentakan kencang dilakukan nya.

Yoongi? Dia mendesah keenakan merasakan milik jimin bermain di dalam hole nya. Ia mendongak dan terus menerus mendesahkan nama Jimin tanpa takut orang lain mendengarnya. Bagaimana tidak, tangan nakal Jimin benar-benar menjamah tubuh Yoongi. Dari atas sampai bawah.

Jimin kembali membuat beberapa tanda di leher, bahu, dan punggung Yoongi. Ia terus membisikkan geraman dan desahan rendah nya di telinga Yoongi yang membuat Yoongi mulai mencapai pelepasan nya.

"D-daddyhh kitten cumhh.. A-ahh~♡"

Pelepasan Yoongi mengotori celananya sendiri. Kaki Yoongi melemas sembari Jimin mendekap erat tubuh Yoongi. Gerakan Jimin makin cepat dalam. Beberapa hentakan keras dilakukan hingga akhirnya,

"Kitten shh.."

Jimin pun mencapai pelepasan nya yang bisa dibilang cukup banyak. Hole Yoongi saja tidak cukup untuk menampung. Jimin meraih dagu Yoongi dan melumat nya dengan lembut. Ia menatap mata Yoongi dengan lembut. Diperhatikan lekat-lekat wajah cantik Yoongi. Bulu mata yang lentik, pipi memerah, bibir ranum. Bagaimana bisa Jimin menolak sosok secantik ini.

Jimin melepas lumatan nya, menyisakan benang saliva diantara bibir mereka. Ia terkekeh melihat pipi Yoongi yang makin memerah. "Merah sekali pipinya, gemes." Yoongi menunduk malu. Desahan nya keluar saat Jimin mengeluarkan kejantanan nya dari lubang Yoongi.

"Eunghh.."

Bayangkan betapa menggoda desahan yang keluar dari bibir kecil si kucing manis itu. Jimin merapihkan kembali baju serta jubah Yoongi yang sudah tidak berbentuk, lalu ia berbisik, "aku tunggu di depan dorm Ravenclaw kucing kecil."

Jimin mengecup bibir Yoongi sekilas, ia menggenggam tangan kucing nya itu erat erat. Tidak mau ada top lain yang melirik miliknya. Mereka berdua pun berjalan menuju aula utama seakan tidak terjadi apa apa.







Hei ho! Calling out all Potterhead out there~ Huhuu maaf lama banget update nya T~T Semoga suka sama part ekhem nya UwU Author lagi bucin Potter series, padahal udah lama tamatin.. Yah, semoga suka~ Update kedepan nya diusahain ngga selama ini T~T

Ciao-!♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MINYOON ONE-SHOT [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang