Senja Berpuisi

Sebuah Praduga

Kita adalah sepasang prasangka
Yang awalnya kau kira
Dan akhirnya kau terka

Pada hembusan angin yang mana
Yang kutemukan bisik namamu ditelinga
Pada reruntuhan batu yang mana
Yang kutemukan ragamu dalam kubangan cinta

Semua jalan akan terasa sama
Terjal berliku di setiap langkahnya
Tak ada alasan untuk berhenti berjalan
Jika adalah kamu yang jadi arah tujuan

Bagaimana kita bisa menjadi kata
Sedang pada luka lama kau masih menyimpan asa

Bagaimana canda bisa menjadi cinta
Sedang namaku hanya kiasan pada sajak sajakmu yang tak bernama

Selayaknya kita sadar
Kita hanya hiasan kata indah pada puisi yang wajar diumbar
Tanpa pernah sesumbar
Semua rasa didalamnya pun lambat laun juga memudar

Mungkin aku hanyalah ragu yang tak tahu malu
Angkuh pada pendirian ku
Sebab tanpa sapa dan salammu
Aku hanya tanda titik di akhir kalimat mu

Kita ini apa?

Bisa jadi hanya kalimat sederhana sebagai pelengkap cerita
Bisa jadi hanya angan dari diamnya rasa yang tak tereja
Bisa jadi hanya sepersekian detik dari lamanya waktu menuju bahagia