Seorang mahasiswa berambut panjang sedikit kriwul bertali dengan tampang wajah yang berkharisma rela bekerja part time di kedai Sindir Jiwa yang menu utamanya adalah milkshake.
Usia genap dua puluh tahun, ia harus melewati masa yang tak pernah terbesit dalam otaknya. Banting tulang sekeras mungkin itulah misi Catur Adrilova
"Selamat datang, selamat menikmati milkshake Sindir Jiwa" sapa seorang waiterss pada pelanggan meja nomor delapan. Senyuman itu seketika memudar beberapa menit, menatapnya di jarak dua meter. Kini pandangan Catur beralih pada seorang wanita yang tengah menikmati milkshake choco buatannya.
"Holla everyone! Kali ini Aku berada di tempat favorit Aku, banyak yang nanyain Kak minuman favoritnya apa? Kak, kepo nih apa sih yang bikin bahagia terus? Jadi, sekarang Aku di Sindir Jiwa dan kalian tau kan menu utamanya apa? Taraaa..." ucap wanita itu di depan layar ponselnya dan menunjukkan milkshake itu.
🍁🍁🍁
Lalu lalang di kota Yogyakarta begitu ramai kendaraan tradisional beroda tiga, delman yang dikendarai Pak kusir turut memenuhi jalanan nol kilometer.
'Kak Hazel kapan pulang ke Bandung?'
Satu pesan muncul di layar ponsel dari Arra Jelek. Arra Van Kananta adik kandung Hazel yang beda dengannya, suara minimal dan bicara seperlunya menjadi khasnya hingga ia berusia genap sepuluh tahun sekarang.'Tumben tanya. Ntar Kakak telfon jangan tidur'
Raut wajah gadis kecil itu berubah ketika mendapati satu balasan dari Kakak tercintanya, antara bahagia dan rasa tak sabar mendengar suara seseorang yang beberapa bulan menghilang darinya.
Mengerjapkan kelopak mata berulang kali, mencuci muka untuk kesekian kalinya agar ia tak tertidur. Scroll atas ke bawah, rasa kecewa begitu mendera pada gadis kecil itu.
"Arra, kok belum tidur? Besok sekolah Nak" ucap wanita paruh baya yang tak sengaja melihat cucunya memainkan ponsel bersembunyi di balik selimut putih itu.
Mengerucutkan bibir dan tatapan kosong berhasil memecahkan pertanyaan wanita paruh baya itu, ia terlalu mengenal sikap cucunya yang satu ini dibanding Hazel.
"Emm, Arra mau apa?"
"Arra nggak mau apa-apa Oma, bentar lagi Arra tidur kok. Oma tidur aja, Oma pasti capek" balas Arra dan berakhir dengan satu kecupan di keningnya, "Tidur besok sekolah"
Mengotak-atik berkas dalam laci, mencari sesuatu yang belum ia temukan sedari tadi terakhir membalas satu pesan dari adiknya. 23.30 tepat ia mengingat bahwa ia telah melupakan sesuatu.
Plekk!!! Suara tampolan telapak tangan mendarat ke dahi dan sedikit memejamkan matanya, ia melakukan kesalahan. Hazel tahu sikap Arra yang masih labil, ia akan berusaha menepati perkataan Hazel. Kini tangan itu dengan gusar mencari kontak bernama Arra Jelek, namun beberapa kali panggilan hanya dibalas operator.
'Arra tidur apa ngambek ya? Hah'
Ting tong! "Selamat pagi, apa benar ini dengan Mbak Hazel Kananta?"
"Iya dengan Saya sendiri,"
"Silakan menandatangani paket ini"
Mata itu seketika membulat, ia rasa akhir-akhir ini tidak pernah belanja online.
"Terimakasih" ucap kurir berumur 25 tahunan itu, paket berukuran sedang. Tepat di meja makan, ia menatap lekat sebuah kotak terbalut rapi.
Sreet kreett... Begitu suara yang tercipta dari robekan bubble wrap beserta kertas bergambar hati, senyum merekah seketika terlihat.
______________________________________
Happy anniversary sayang...
Aku harap, Kamu dan Aku bisa selamanya ❤️Deris Chandra Adikara, your mine
______________________________________Klunting. Satu pesan belum terbaca dengan notif 'mine', "Gimana suka?"
"Suka banget sayang, ini bakal jadi jam tangan terfavorit. Makasiih"
"..."
Jam tangan bermerk dengan warna hazelnut, favoritnya. Elegan nan cantik di pergelangan Hazel. Bahagia memiliki barang branded itu biasa bagi Hazel, tapi memiliki seorang kekasih seperti Deris jauh lebih bahagia baginya.
_____________________________________
"Cintamu seperti milkshake sekarang. Manis, smoothie, sedikit dingin. I love you more @derischand_kara❤️"____________________________________
Deris Chandra Adikara, seorang pria berkepribadian amburadul, dingin, keras kepala, tampan maksimal yang telah lama menjalin hubungan dengan Hazel. Namun siapa sangka, ia tak menyukai satu sifat Hazel yang terlalu berlebihan di akun sosmed.
"Hahh" helaan napas panjang Deris terluap ketika 50 notifikasi akun instagramnya belum ia buka dan ada 1 notifikasi baru. Sebenarnya ia sangat muak dengan semua itu, tapi nyatanya ia sangat mencintai Hazel. Kini ia menatap kembali ke arah monitor ponsel hitamnya, menelusuri semua foto-foto di galerinya. Ia tersenyum telah memiliki Hazel.
Ting tong... Bel rumah berbunyi untuk pertama kalinya di hari rabu.
"Susahnya kalo rumah gaada Mbok Inem" gerutu Deris
Ceklek... "Hai Deris, Kamu di rumah aja?" tanya seorang wanita berpenampilan sedikit vulgar, iya Dia Keyra Adriani.
Mengejutkan bagi Deris, "Aku rindu" lanjut Keyra dengan pelukan manja"Key, lepasin" balas Deris mencoba melepaskan eratan manja Keyra
"Hmm pasti gara-gara wanita itu, yaudah Aku lepasin" ucap Keyra
"Emm, Aku boleh masuk kan?"
"Ya silakan, tapi rumah ini tidak menerima tamu 1×24 jam"
"Ya, Aku tau. Musti ada perasaan yang harus dijaga" balas Keyra melirik ke arah Deris yang semakin tak memperlihatkan punggungnya. Acuh tak acuh sifat khasnya membuat Keyra semakin gencar untuk tidak meninggalkan Deris kedua kalinya demi kekayaan yang lebih.
'Hahh, ngelenyapin hubungan orang yang kita cintai itu mudah buat Aku. Itu pekerjaanku, Deris" batin Keyra
___________________________________
Hai hai, gimana part 1 udah greget belum? Lanjut apa gimana? Oh iya, cuma ngingetin jangan lupa follow buat yang belum ngefollow❤️Semangatin Aku buat up chapter lagi, caranya mudah banget nggak sampai nguras tenaga, vomment aja guys😄
_TintaLumer👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Milkshake [ON GOING]
Teen FictionSeorang wanita yang terkenal ceplas-ceplos dalam berkomunikasi. Hazel Kananta, penyuka milkshake. Minuman dingin hasil dari kocokan susu bercampur ice cream, sirup perasa buah atau pemanis seperti butterscotch, saus karamel, dan sirup cokelat itulah...