3

551 72 16
                                    

Votenya dulu boleh?

Udah?

Oke terimakasih

***

"Ini namanya pembegalan, berikan hati mu atau ku sentil ginjal mu."

"Culik aja dedek bang Asa culik, dedek ikhlas. Nih belah hati adek."

"Anjayy nda waras."

Gila. Itu yang bisa digambarkan untuk manusia berdua ini.

Angkasa dan Rama sedang berjalan menuju kantin. Seperti biasa sembari berjalan Angkasa melambaikan tangannya kepada gadis gadis kampus.

"Buk de." panggil Angkasa saat sudah sampai dikantin.

"Selamat siang dek Asa, mau pesan apa?"

"Pesen hati buk de aja boleh ga sih? Bole lah ya."

"Anjayy, yang tua pun diembat."

"Diam kau Ramanjing."

"Ampun bang jago."

Angkasa dan Rama masih berdiri sambil memakan gorengan dengan santai. Tanpa ada otaknya mereka makan gorengan, padahal orang dibelakang banyak yang akan mengantri. Tak apa mengantri, bonusnya bisa menonton wajah tampan Angkasa.

"Sayang maafin aku, sumpah aku ga ada apa apa sama dia."

"Lepasin gue lagi makan."

"Sayang plis dengerin aku dulu."

"SAYANG SAYANG MATA LO BENJOL."

PLAKK!

Mereka, Embun dan Julian.

Sontak seisi kantin bersorak, ada yang  bersorak mendukung Embun ada pula yang bersorak karena ingin menjadi salah satu penghuni kebun binatang.

Angkasa yang sedang makan gorengan tadi pun menganga melihat aksi Embun. "Anjayy itu si Cetapar bukan sih?"

"Cetapar? apa tu Sa?" tanya Rama.

"Cewek tukang gampar."

"Njay saik bole la bole la."

"itu loh yang gw bilang sama lo waktu itu, cewek yang nampar gue pas demo."

"Oalah itu dia?"

"Hooh, Lagi berantem sama pacarnya brok." bisik Angkasa.

"Iya mayan nih bisa nonton drama indosiar gratis secara langsung." gelak Rama dan Angkasa.

"Ian gue dah capek sama lo, selama ini lo bohong ke gue." lirih Embun.

"Aku ga bohong sayang, plis dengerin penjelasan aku dulu."

"Gue muak tengok wajah lo, pergi ga lo sekarang! PERGIII!"

"Engga aku ga bakal pergi." Tolak Julian.

"POKOKNYA HARI INI KITA PUTUSS!" 

Seisi kantin bersorak.

"Wohoo jan lupa PP nya woi, pajak putus aciakkk."

"Njay sadboy."

"Berapa episode lagi woi, gua mo berak ketunda karena tengok kalian."

Abang Tampan Si Laper Keadilan (Almet Ijo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang