Minggu pagi ini Lia memutuskan untuk pergi ke panti asuhan yang sering ia datangi dulu. Panti asuhan itu terlihat berbeda dari yang Lia datangi dulu sekarang tempat ini jauh lebih besar."Halo, kakak cari siapa?"
Lia tersentak saat seorang anak kecil muncul di depannya sambil tersenyum lebar.
"Ha-hai, aku mau ketemu ibu panti ada ga?"
"Ohh ada dong, ayo aku anterin kak." Ajak anak kecil itu.
Lia menurut dan mengikuti anak laki-laki itu, diam-diam Lia tersenyum kecil karena gemas melihat tubuh gembul anak kecil di depannya ini. Mereka berhenti di depan sebuah ruangan.
"Disini kak, masuk aja" ucapnya.
Belum sempat Lia mengucapkan terimakasih, anak kecil itu lebih dulu berlari. Lia hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya setelah itu ia mengetuk pintu ruangan dan membukanya pelan.
"Ada yang bisa dibantu?" Tanya ibu panti ramah.
"Maaf ganggu waktu ibu, mungkin ibu udah lupa tapi saya Lia yang dulu sering kesini"
Ibu panti itu mengerutkan keningnya untuk mencoba mengingat lagi, tiba-tiba ia menepuk tangan dengan cukup keras dan menatap Lia dengan tatapan terkejut.
"Lia?! Kamu udah gede ya sekarang, ibu sampai ga bisa inget tadi."
Lia hanya tertawa kecil.
"Duduk dulu sini, kamu ada perlu apa?"
Lia terdiam sejenak.
"Aku mau cari anak panti yang tinggal disini dulu bu"
"Hmm.. kalau mereka kebanyakan sudah di adopsi atau karena udah dewasa mereka keluar untuk kerja." Jawab ibu panti.
"Tapi kalau kamu mau, ibu bisa coba cari file nya dulu siapa tau ada contact yang bisa kamu hubungin. Kamu inget siapa namanya?" Tanya ibu panti lagi.
Lia terdiam sebentar sebelum menjawab pertanyaan dari ibu panti.
"Namanya Yoshi bu, seumuran sama saya juga."
***
Soobin lagi mencari buku untuk referensi tugas dari dosennya, awalnya mau bareng Lia tapi ceweknya itu bilang ada acara keluarga.Saat mau ke kasir Soobin engga sengaja melihat Yeri yang lagi milih-milih buku juga, pelan-pelan Soobin mendekati Yeri untuk mengagetinya.
"Lo bego apa gimana sih?!"
Langkah Soobin terhenti saat tidak sengaja mendengar Yeri yang sedang marah-marah lewat telepon. Entah kenapa ia kepo dan bersembunyi di balik rak buku.
"Ga bakal ketauan kata lo?! Lo kasi clue kayak gitu ga mungkin dia ga paham, dia pasti langsung cari tau! Ini sih gagal rencana gue"
Soobin terdiam sebentar, memangnya Yeri punya rencana apa sampai dia semarah ini. Dan ngomongin clue dia jadi keinget sama orang yang neror Lia dan kasi clue juga. Tapi masa Yeri.. Soobin buru-buru menggelengkan kepalanya.
"Kalau sampai ini gagal, gue ga akan maafin lo!"
Yeri mematikan sambungan telepon dengan gusar. Ia berjalan dan terkejut saat melihat Soobin yang ada di depannya, tanpa sadar tubuh Yeri gemetar karena gugup.
"Soobin..? Kok lo disini?" Tanya Yeri canggung.
"Eh.. kak Yeri kesini juga, aku mau cari buku aja" balas Soobin dengan canggung juga.
Keduanya sama-sama diam, mereka tahu ada yang aneh dengan satu sama lain. Tapi tidak ada yang ingin membahasnya lagi.
"Kamu.. daritadi?" Tanya Yeri akhirnya.