seprei imaji

32 16 0
                                    

pelacur itu kian kalap dengan uang.

tak peduli betapa penatnya sang Ibu ketika mendorongnya agar bisa menghirup oksigen dunia.

pelacur itu kian kalap dengan nafas memburu.

peduli setan dengan cinta pertama. toh dia bisa mencari cinta yang baru tiap malam.

pelacur itu kalap dengan peluh yang merembesi

tak sadar bahwa dia sedang sendiri.






a.n:

terima kasih karena sudah mau membaca sampai disini.
tak bosan aku katakan bahwa kritik dan saran akan selalu disambut dengan senang hati.

salam hangat,
ranah mimpi

Hujan Bulan Oktober [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang