PROLOG

6 0 0
                                    

Hujan deras lagi-lagi mengguyur kota bandung seakan-akan ikut andil dalam kesedihan gadis berambut sebahu itu,duduk melamun dan tidak lupa sigaret yang terjepit di sela-sela jari telunjuk dan tengahnya.

Meyra elvaretta gadis yang kerap dipanggil retta tersebut memang perokok namun tidak terlalu aktif,hanya di waktu tertentu dia melakukan hal tersebut.

Baginya merokok adalah hal yang lazim,retta tidak beranggapan merokok adalah tindakan diluar batas,dia tidak peduli orang lain beranggapan buruk tentangnya toh setiap manusia mempunyai asumsinya masing-masing.

Duarrrr

Suara petir berhasil membuyarkan lamunan retta,lalu diliriknya jam di benda pipih berlogo apel yang di gigit tersebut menunjukan pukul 00:23 malam

Hufttttt,helaan nafas terdengar dari retta lalu segera mematikan rokok yang sedari tadi terselip dijari lentiknya,lantas dia bergegas masuk ke dalam kamarnya,rupanya cukup lama juga ia berdiam diri dibalkon rumahnya

"Lo harus bangkit rett,lo perempuan kuat,tegar,lo jangan lemah arghhhhh!!"retta bermonolog diikuti erangan di akhir kalimatnya

Bagaimanapun dan seberat apapun beban pikirinya ia tidak lupa beristirahat walaupun akhir-akhir ini dia seringkali insomnia,dia pasti akan melakukan berbagai cara agar tetap terlelap dan tidak meninggalkan aktivitas sekolahnya.

Tak lama retta menjatuhkan tubuhnya ke ranjang king sizenya beberapa menit kemudian retta sudah terlelap dan mulai memasuki alam mimpinya.

Ya setidaknya dengan cara tertidur gadis yang sekarang menginjak umur 17 tahun tersebut dapat melupakan masalah hidupnya.Walaupun ketika terjaga nanti ia tetapa akan menghadapi pahitnya kehidupan

ElvarettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang