Cerita dimana seorang gadis biasa dengan lika liku kisah cinta, pertemanan, keluarga, dan tentang pikiran introvert yang dia miliki.
🌼
Gadis yang dicintai banyak orang namun dia mencintai orang yang tidak mengharapkannya. Gadis yang ketika dia men...
Malam hari ini aku ingin bertemu Bara, sudah lama aku tak pernah bertemu dengannya dan aku ingin membicarakan sesuatu hal yang penting. Aku akan mengabari Bara dan segera berangkat.
Setelah mengabari Bara aku pamit ke Bunda dan kedua adik twins ku.
"Bundaaa" panggilku dengan suara lantang.
"Ada apa sih Senja, ko teriak gitu, bunda di ruang keluarga". Balas bunda dengan nada jengkel.
" hehehe iya bun, oh iya bun Senja pamit dulu mau keluar ketemu temen" pamit ku ke bunda.
" siapa sih kak?" Tanya bunda.
"Gasiapa siapa bun, yaudah Senja pamit Assalamualaikum" kata ku sambil mencium tangan ibu dan berlalu pergi.
" waalaikumsalam, hati² ya kak" kata bunda lalu kembali bermain bersama Adele dan Adelia.
🌼Ara pov end
🌼Bara pov
Aku KUSUMA ALDEBARAN seorang pria yang berhasil mendapatkan Ara. Sekarang aku duduk di bangku SMP kelas 1. Pertama kali kita bertemu ketika ketidaksengajaan lomba antar sekolah. Aku yang mengira dia gadis biasa ternyata memiliki sejuta misteri. Hari ini dia mengajakku bertemu di caffe alaska.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku menunggunya, tak biasanya Ara meminta bertemu namun ya sudahlah, mungkin dia rindu dan akupun sama. Kalian tau hubungan kami sudah berjalan hampir 1 tahun, dan semoga akan terus bersama.
15 menit kemudian
"Hai" sapanya dengan lembut.
"Mau pesan apa? Sekalian" tanyaku.
"Vanilalatte aja" kata ara.
"Mas!!" Panggilku pada pelayan.
"Iya mas" tanya pelayan tersebut.
" vanilalatte nya 1 sama americanonya 1 mas" kataku.
"Ditunggu 15 menit kak" katanya sambil berlalu meninggalkan aku dan Ara.
Sambil menunggu pesanan aku dan Ara membicarakan suatu hal.
"Bar aku mau ngomong sesuatu ke kamu, tapi kamu jangan marah ya?" Tanya Ara padaku, sedangkan aku sedang menggenggam tanganya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
