[6/10]

6.6K 1.2K 133
                                    

Marahnya (Name) itu ...

♡♡♡

Tobio mengacak rambutnya kasar.

"Arghh!!"

Sudah tiga hari, kembarannya yang ramah, baik hati, dan cantik bak malaikat itu mengabaikannya.

Okay, kembarannya benar-benar marah. Dan Tobio tahu, kemarahan kembarannya itu mengerikan.

Bukan.

Kembarannya tidak akan membentak, menghancurkan, atau memukul. Marahnya lebih mengerikan.

Tahu apa?

Mengabaikan.

"Arghh, apa sih yang membuat dia begitu marah padaku?!"

Tobio menghantamkan kepalanya pada meja.

"Tak bisa begini. Aku harus menemuinya,"

Sebenarnya, dari kemarin dia sudah menemuinya sih. Dari meminta maaf biasa, merengek, membuat ulah, bersikap menjadi anak baik nan patuh, dan lainnya.

Tapi gagal.

Brak!

Suara pintu tertutup mengalihkan atensinya.

Tobio mengangkat kepalanya dan berlari ke arah pintu rumah.

"(Name)—"

Ouf. Tobio dihiraukan. Lagi.

Tanpa pikir panjang, Tobio menarik (Name) dan membanting tubuhnya ke dinding lalu mengunci pergerakannya.

"Ack—"

"(Name), aku minta maaf! Beritahu aku apa yang membuatmu marah besar seperti ini!"

Perempuan itu bergeming.

"(Name)—"

"Tobio-san,"

Entah kenapa, Tobio merasa senang. Wajar saja sih, itu adalah kata pertama yang diucapkan kembarannya sejak tiga hari yang lalu.

"Ya?"

"Kau benar-bemar tak tahu apa kesalahanmu?"

"..."

"Aku mendapat laporan bahwa kau bertengkar dengan Hinata-san, empat hari yang lalu di gym. Bukan bertengkar biasa, dan kau melibatkan Yachi-san,"

"..."

"Diam kuanggap benar,"

"..."

"Aku juga mendapat laporan nilaimu semakin buruk,"

"..."

"Aku juga mendapat laporan kau—"

"Aku minta maaf,"

(Name) mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Kau pasti malu, memiliki kembaran sepertiku,"

"Bukan—"

"Untuk masalah itu, ya. Kau benar. Aku bertengkar dengan Si Bodoh itu,"

"..."

"Aku minta maaf, aku juga akan minta maaf dengan yang lainnya. Aku juga akan belajar nanti,"

"Oho, Tobio-san, itu bagus. Tapi tolong, hilangkan kata nantinya,"

"Baiklah ... "

Omake

"Tobio-san,"

"Hm?"

"Sampai kapan kau mau mengkabedonku seperti ini?"

"..."

Blush!

"A-apa?! K-k-kapan aku mengkabedonmu h-hah?!"

... diabaikan olehnya itu sangat mengerikan.

𝐓𝐖𝐈𝐍𝐒! kageyamaWhere stories live. Discover now