3

12 3 0
                                    

Pagi ini El tidak perlu mendapat perlakuan kasar dari keluarganya di karenakan bi yati dan mang ujang sudah kembali bekerja,

Setelah selesai memakai atribut sekolahnya ia langsung turun ke bawah untuk sarapan.

Baru saja menarik kursi,ibunya sudah menyerat nya

"Awshh sakit bu"  rintih El kesakitan

"Dengar ya, mulai sekarang kamu makan hanya di dapur bareng pembantu" Bentak nya

"Ta tapi kenapa bun?" cicit El

"Saya sudah lelah,malu punya anak penyakit an seperti kamu" Ucapnya dan langsung pergi ke ruang makan

Mang ujang dan bi yati menatap iba nona mudanya, Mereka juga tidak dapat membayangkan waktu mereka cuti 2 minggu apa yang terjadi pada nona mudanya?

El menangis ia mengigit bibir bawahnya untuk tidak mengeluarkan isakan. Air matanya turun tak terbendung

"non yang sabar ya" Ucap bi yati memeluk El

"Sakit bi" Ucap El parau memukul dadanya sendiri

"Disini ada kita non, non El ngak sendiri kok" Ucap mang ujang menyemangati

El berusaha tersenyum meski sakit, sakit rasanya tak di anggap oleh keluarganya sendiri.

Namun ia tak menyerah ia mencoba senyum didepan mang ujang dan bi yati yang selalu menyemangati nya.

"Bi El mau berangkat aja ya, udah mepet waktunya" pamit El menghapus air matanya

"Tapi non el belum makan" Ucap bi yati khawatir

El tersenyum tipis, Ia terkadang bingung anak siapakah ia? mengapa justru bi yati dan mang ujang menyayanginya seperti anaknya.

Terkadang El tersenyum seperti orang gila karena membayangkan ia tertawa bersama keluarganya dan bercanda dengan kakaknya.

"Ngak usah bi nanti aku telat" Pamit El

"non gimana kalau saya buatin bekal?" Ucap bi yati seperti berbisik

"iya non saya anterin aja gimana?" tawar mang ujang

Memang keluarganya tidak membolehkan El mendapat fasilitas mewah seperi kakak dan bundanya.

"ngak perlu bi El masih ada uang kok untuk ke kantin dan naik taksi" Ucap El

Bohong. El sudah tak memiliki uang lagi. uang gajiannya pun sudah ia buat berobat dan membeli keperluan sekolah.

El hanya tak ingin merepotkan bi yati dan mang ujang yang selalu membantunya

"Ya sudah hati hati ya non" Ucap bi yati

"iya saya berangkat dulu bi dan mang ujang Assalamualaikum" Ucap El dan langsung pergi keluar melewati keluarganya yang sedang sarapan sesekali tertawa bahagia.

Ia tersenyum kecut melihat keharmonisan keluarganya.

El berjalan di trotoar,kakinya bahkan masih sedikit sakit untuk berjalan karena semalam ia juga jalan kaki usai bekerja.

Tin tin

El yang sedari tadi merenung sambil berjalan terjingkat kaget mendengar suara klakson motor di belakangnya

Ia menyerngit bingung merasa tak asing  dengan motor ninja merah di sampingnya ini.

"Mau sampai kapan lo melamun ditrotoar?" Ucapnya membuka helm full facenya

"A-alta?" Gumam El heran

"15 menit lagi gerbang ditutup lo mau sampai kapan jalan kaki?" Tandasnya

El reflek meliht jam tangan nya ternyata benar, Ia segera berlari sebelum-

"Eh- eh mau kemana lo?" Ucap Alta menarik kerah belakang El membuat el berjalan mundur kembali

"Berangkat lah" Ucap El gelisah

Alta menatap datar Elanor,

"Gue kira cuma gue aja yang bodoh" gumam Alta

"Ihh lepasin dong, aku harus berangkat" Ucap el berusaha melepaskan tangan Alta dikerang belakang Elanor

"Bareng gue" Ucap Alta langsung menaiki motornya

"Ha?"

"Naik" Peringkat Alta

"T-tapi" Ucap El ragu

"Ya udah kalo lo mau telat"

Alta menakai helm full facenya sementara El menatap Alta ragu

"O oke gue naik" Pasrah El

Ditengah tengah tengah padatnya ibu kota Alta senggaja menambahkan kecepatan seusai lampu merah, Menurut nya ekspresi El sangat mengemaskan ketika ketakutan.
Apalagi melihat el yang ragu ingin berpegangan bahu Alta.

"Jangan Ngebut ngebuttt" Teriak El

Alta yang melihat ekspresi Elanor dari spion tersenyum geli

"Bodoh" Umpat Alta

Tanpa pikir panjang Alta menarik tangan Elanor dan melingkarkannya di pingangnya,

Elanor yang melihat hal itu semakin gugup bahkan jantungnya berdegup kencang

Tepat, baru saja gerbang hendak ditutup namun Alta menambah kecepatan dan mengklakson satpam sekolah sehingga membuat nya membuka kembali

"Lo bahaya banget si kalau naik motor" Ucap El sebal

"Bodo amat yang penting ngak telat" Jawab Alta Acuh

"Tapi kan bahaya Alta" Geram El dengan sikap Alta yang seenaknya

Alta yang merapikan rambut pun berhenti, ia turun dan menatap Elanor sebal

"Lo ngak tahu diuntung banget,Masih untung gue mau nebengin lo, Kalo enggak lo bakal telat bego!" Bentak Alta

El terjingkat kanget mendapat Bentak an dari Alta, ia tak menyangka sifat Akta yang berubah ubah seperti ini.

Apakah El salah? Ia hanya memperingatkan agar Alta lebih hati hati

Mata El berkaca kaca, ia menatap Akta takut bahkan sampai mundur beberapa langkah

Alta yang melihat El ketakutan, memilih pergi meninggalkan nya tanpa sepatah katapun


HAI GAES,SORY BANGET HIATUS NYA LAMA:)

Gimana nih kalian ada yang remidial ngak?

Buat yang remidial semangat terus ya;)

Habis baca langsung VOTE ya biar Authornya semangat lanjutin ceritanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Elanor DafychiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang