PART 1 "beginilah aku..."

247 27 5
                                    

"Sayang, gak ada kegiatan di kampus?"

Mark tersenyum simpul ketika sang mama menanyakan kalimat yang terus terlontar setiap ia pulang tepat waktu setelah selesai perkuliahan. Dulu dia tak terlalu mengambil hati pertanyaan sederhana itu, namun sekarang Mark begitu emosional dalam menyerapnya. Bagaimana ya menjelaskannya, Mark hanya merasa rendah diri karena menjadi mahasiswa yang tak memiliki gairah tinggi untuk melakukan sesuatu selain menghadiri kelas perkuliahan. Apa sebutannya? Mahasiswa kupu-kupu? Mark miris akan pemikirannya sendiri. Oh ayolah mengapa Mark cukup berlebihan memikirkan itu semua padahal mamanya hanya menanyakan hal yang biasa ia tanyakan?

"Yah begitu lah sudah selesai kelasnya, ma..." Mark berusaha menjawab dengan nada biasa saja walau di dalam hatinya dia merasa tertekan.

Wanita yang telah melahirkannya itu balas tersenyum lalu setelahnya mencium pipi Mark singkat, "Okay enjoy your time... Mama ke kantor lagi ya?"

Mark mengangguk singkat membiarkan mama berjalan keluar dari apartemen mereka dengan langkah terburu-buru. Seperti biasa mama hanya pulang untuk menyiapkan Mark makan siang karena Mark jarang untuk makan di luar. Walau begitu sibuk, mama ingin tetap merawat Mark dan memastikan anaknya makan tiga kali sehari. Mark melamun lagi memikirkan hal lain yang tiba-tiba terbesit gegara melihat penampilan mama yang begitu elegan dengan jas kerjanya.

Seo Yeji--nama sang mama--adalah wanita karir yang begitu bersinar. Satu kalimat itu telah menggambarkan begitu sempurnanya sang mama di mata Mark bahkan orang lain. Yeji kini adalah seorang pengacara di salah satu firma hukum yang cukup besar dan terpandang di kalangan menengah atas. Sebelumnya dia dikenal sebagai mahasiswa hukum yang begitu cerdas dan berdedikasi tinggi. Nama Seo Yeji begitu dikenal karena keberaniannya yang tak pernah absen jika ada aksi, oh tak hanya tanggap di jalanan mama juga aktif mengikuti forum yang berhubungan dengan hukum dan keadilan hingga membuatnya menjadi wanita idaman di fakultas hukum.

"Mama begitu sempurna, tapi itu yang bikin aku merasa rendah.." lamunan Mark yang begitu menyiksa berakhir dengan kalimatnya sendiri yang malah makin membuatnya sakit.

~~~

Hidup Mark memang flat, itu yang dia rasakan selama ini. Rutinitasnya tak pernah berubah dan dia begitu malas untuk mencari kegiatan-kegiatan baru. Hal itu dikarenakan sedari kecil Yeji tak memiliki waktu untuk menemani Mark mencoba hal-hal baru sehingga Mark terbiasa untuk menghabiskan waktu dengan rutinitas biasa selayaknya sebagai seorang anak rumahan. Dia hanya hidup bersama sang mama setelah papa memutuskan untuk bercerai karena merasa tak mampu menghidupi keduanya. Saat itu Mark baru berusia sepuluh tahun dan dia sudah merasakan berada di keadaan dimana papa menyuruh mama kembali ke Korea untuk memulai hidup baru tanpanya. Papa malu tak bisa menghidupi keluarganya sendiri setelah perusahaan tempat papa kerja kolap. Padahal mama sudah menerima itu semua, lagipula mama masih bisa menopang kebutuhan finansial keluarga dengan pekerjaannya sebagai pengacara baru pada masa itu. Namun papa terlalu gengsi pada mama dan menurutnya berpisah adalah jalan terbaik, setidaknya mama tak perlu memikirkan kebutuhan papa. Yah seperti itulah hingga akhirnya Mark merasakan hanya tinggal berdua bersama mama yang membuatnya menjadi pribadi yang sangat bergantung pada mama.

"Papa ini gak berguna bagi seorang wanita sempurna seperti mamamu... Jadi papa memilih untuk membiarkannya lepas dari genggaman papa... Jangan hidup seperti papa ya..."

Kadang kalimat terakhir papanya sebelum mereka berpisah sering hinggap secara tiba-tiba dalam pikiran Mark. Walau sudah hampir sepuluh tahun yang lalu perasaan sedih itu kadang membuat Mark begitu terpuruk seharian. Penekanan tentang begitu sempurnanya sang mama membuat Mark bertanya-tanya apakah kehadirannya yang tak memiliki apa-apa untuk dipersembahkan membuatnya tak pantas menjadi anak seorang wanita yang begitu sempurna itu? Apakah lebih baik dia menghilang?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AMBIVALENSI LUMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang